28

4.4K 170 41
                                    

Faya memasuki apart Zac sambil membawa makanan

"Hai ganteng" sapa Faya pada Zac yang sedang lari di teadmill

"Makanan lagi?" Zac menghentikan lari nya dan menghampiri Faya

"Gue gak makan" ucap Zac lagi

"Ini makanan selametan dari gue" ucap Faya sambil menghampiri zac

"Selamatan apaan? Jadian sama Karel?" Zac menghentikan aktivitasnya

"Selametan karena gue udah jadi tetangga Lo sekarang" jelas Faya dengan riang gembira

"Tetangga?" Zac melotot

Faya mengangguk dan menyimpan nasi kuning yang sengaja dia pesan hanya seporsi saja khusus untuk Zac.

"Mati gue!" Zac mengelap keringatnya dan membuka kaosnya yang basah karena keringat

"Sialan lo!" Ucap Faya

"Gak tetanggaan pun Lo selalu rese dateng kapan pun Lo mau. Apalagi tetanggan" keluh Zac

"Gimana kalo serumah aja? Lebih iritkan? Gue biayain hidup lo sekalian, gimana?" ujar Faya

"Jangan halu" balas Zac sambil merangkul Faya dan menghadapkan wajah Faya pada bagian ketek nya yg berkeringat

"Ihh..." Teriak Faya sambil melepaskan pelukan Zac

"Wangiiiii" sambung Faya lagi dengan manja

"Psyco!" Zac merinding melihat Faya

****

Faya mengajak Zac ke apartemennya yang sangat dekat alias bersebelahan

Di dalam apartemen Faya telah penuh dengan perabotan yang sesuai dengan Faya inginkan. Terkesan mewah berbeda dengan apart Zac yang lebih simple dan terkesan maskulin, meskipun Zac masih diragukan ke maskulinan nya itu

"Boleh juga nih PS nya, siapa yang mainin kayak gini pake beli segala" ujar Zac sambil duduk di ruang tv Faya

"Gue beli khusus buat Lo, Lo boleh main sesuka lo jam berapapun bebass" ucap Faya bergaya sugar mommy

Zac melirik ke arah Faya dengan tatapan curiga

"Gue mencium aroma modus Fay" ucap Zac sambil mengacak rambut Faya

"Yaudah gue kasih ke Karel" ancam Faya

"Jangan dong. Gue suka" Zac menahan Faya bahkan dia mencoba PS itu untuk pertama kalinya

Zac duduk dengan nyaman di sofa sambil focus bermain PS

"Mau makan?" Tanya Faya

"Gue bilang gak makan" jawab Zac

Tapi Faya malah membawa satu kotak dessert box yang sedang hits dan duduk disamping Zac

"A..." Ucap Faya agar Zac membuka mulut

"Itu manis" Zac menolak

"Sekali aja!" Paksa Faya

Akhirnya Zac membuka mulut dan tidak terasa satu kotak makanan manis itu habis dimakan Zac sambil bermain PS

"Habis!!!!!" Antusias Faya sambil beranjak mengambil minum

"Hah?? Habis? Berapa kalori itu?" Zac terkejut karena tidak terasa dia menghabiskan dessert itu sambil disuapi Faya

"Minum dulu" Faya memberikan Zac segelas air putih

"Gue bisa gendut!" Zac kesal

"Jangan lebay, baru juga makan segitu" Faya mengelap sisa makanan di sudut bibir Zac

Dan Zac kembali focus bermain PS kembali

"Gue cabut dulu" ucap Faya

"Kemana?" Tanya Zac

"Karel udah ngerengek" balas Faya

"Karel? Bocah itu lagi" Ucap Zac sinis

"Cemburu lo?!" Tanya Faya penasaran

"Siapa juga yang cemburu, gue juga mau cabut. Gue ada janji sama Arga " ucap Zac sambil mematikan PS

"Arga? Siapa lagi tuh. Kok gue gak tahu" Faya penasaran

"Jangan kepo. Udah sana pergi" Zac keluar dari apart Faya

"SIAPA WOY! ARGA SIALAN ITU!!!!!" Kesal Faya sambil menendang semua bantal sofa

Miris banget sama hidup gue, cemburu sama cowok! Gila emang nih hidup

****

Faya masuk ke kamar Karel sambil membawa makan malam yang diberikan ibu Karel dibawah.

Karel terlihat sedang mengerjakan tugas sekolah karena hari ini tidak masuk kelas.

Faya duduk samping Karel dan menyuapi Karel dengan bar bar tentunya.

"Bentar kak ini belum beres" ucap Karel

"Buka dulu mulutnya, cepet gak!" Ancam Faya

Kemudian Karel membuka mulut dengan terpaksa

"Yang cepet dong ngunyah nya, Telen aja kalo bisa gak usah di kunyah" saran Faya

"Kak Faya mau bikin aku tersedak yah" Karel kesal

Nih anak bawaannya kesel Mulu deh sama gue, padahal kan gue anggun gini..

"Nih ada video call dari temen lo" Faya memberikan hp pada Karel

"Biarin aja" cuek Karel

"Angkat dong, kalo gak di angkat nanti gue yang angkat" ujar Faya

Karel pun terpaksa mengangkat panggilan Videocall dari temannya

"Rel!!!!" Tiba tiba teman nya teriak

"Selow dong aku gak budek vin" balas Karel pada teman nya kevin

"Aku belum nih tugas, biasa kan nyontek kamu rel" ujar teman Karel

"A.. dulu" Faya menyodorkan sendok pada mulut Karel

Karel pun terpaksa membuka mulut

"Disuapin rel" teman Karel ngakak sendiri melihat karel disuapin

"Biasa sama mamah, anak kesayangan " Karel berbohong sambil tersenyum senyum

"Malem Tante" Kevin menyapa meskipun Karel tidak menyorot kamera pada Faya

"Ambil minum dulu yah" ucap Faya dan beranjak pergi melintasi Karel

"Mama kamu seksi juga rel" ujar Kevin saat melihat Faya lewat di belakang Karel keluar kamar

"Jangan kurang ngajar Lo" Karel buru buru mematikan video call nya

"Udahan video call nya" tanya Faya memberi Karel minum

"Hmmm" jawab Karel cuek

"Udah malem, gue cabut yah" ucap Faya

Karel menahan tangan Faya

"Kenapa?" Tanya Faya

Kemudian Karel memeluk Faya yang berdiri di depan kursi tempatnya duduk

"Kak Faya beneran kan suka ke aku?" Tanya Karel lesu sambil menyandarkan kepalanya di dada Faya

"Beneran dong" jawab Faya cepat dan pasti

"Tapi kok sikap ka Faya ke aku lebih kayak ibu ke anak sih" Jelas Karel sambil menahan tawa.

"Jangan ngadi ngadi!! Mana ada anak udah gede nyosor kayak gini ke emak nya. Sekarang mending tidur. Besok kalo sembuh kita nge date" ujar Faya sambil menjauhkan wajah Karel dari dadanya

"Nge date?" Tanya Karel memastikan

"Iyalah. Kita kan belum jalan jalan semenjak jadian. Mumpung besok libur"

"Boleh juga" ucap Karel gembira




FAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang