8

7.3K 181 17
                                    

"boleh yah tidur disini? Kan sebelumnya gue pernah tidur di kamar ini juga" rengek faya pada karel

Karel terdiam bingung dibuatnya. Sebelumnya memang faya tidur di kamar karel. Tapi waktu itu karel tidur dilanatai bawah.

Sedangkan sekarang tidur berdua di kamar yang sama bagi karel sangat tidak mungkin.

Dia memang masih dianggap bocah oleh faya tapi dia juga laki laki yang normal

"tidur di bawah" ucap karel menunjuk ke arah lantai dan memberikan faya selimut sebagai alasnya

Faya menatap karel kesal

"aku gak bisa tidur di lantai" ucap karel karena dia memang tidak bisa tidur dilantai, akan ada masalah dengan tubuhnya jika tidur di lantai yang dingin

Tapi bukan faya namanya jika pasrah, dia malah naik ke atas kasur Karel dan tidur di sebelahnya

"Kak" karel mencoba mengusir faya

"tega banget sih sama kakak sendiri" ucap faya, dan menjadi kelemahan karel saat faya mengatakan dirinya adalah kakak dari karel

Kamudian karel memilih memejamkan matanya dan tidak memperdulikan faya

Faya tersenyum senang kemudian dia menarik selimut karel agar berbagi dengannya

"dingin" ucap faya sambil mencari guling

Dan satu satunya guling yg ada sedang di peluk oleh karel

Melihat itu Faya mendadak memiliki ide jahil yang cemerlang

Dia memeluk karel dari belakang yang sedang memunggunginya itu

Namun tiba tiba karel berbalik, dia tidak marah di peluk faya. melainkan..

"Kak faya.. " ucap karel terkejut

"apa? " faya tersenyum

Karel memegang pundak faya dan tangannya memastikan sesuatu

Setelah itu karel terkejut

"kakak gak pake daleman yah? "

Faya tersenyum

"aku cuci. Tuh di kamar mandi. Aku gantung. Buat besok gak ada ganti" balas faya cuek

Padahal dalam hati sedang tertawa

Lucu juga bocah polos ini.

Kemudian karel beranjak dari tempat tidur dan memastikan yang di katakan faya benar

Dan saat karel membuka pintu kamar mandi karel semakin terkejut karena hal lain

"celana dalam juga?" tanya karel

"iya ih bawel.. Cepet sini tidur udah malem. Besok kesiangan berangkat sekolah" ajak faya

Karel memegang kepalanya pasrah, dia tidak tau lagi apa yang harus dia lakukan dengan perempuan tanpa tahu malu ini di dalam kamarnya yang bahkan sekasur dengannya.

Faya menarik tubuh karel untuk tidur lagi di kasur, dan memeluknya dari samping dengan hangat.

"Kak aku ini cowok" karel Menegaskan sambil kesal

"iya ih berisik udah tau juga. Udah tidur. Anak bayik jangan banyak ngomong" faya mengusap ngusap perut karel agar cepat tertidur

Karel memejamkan matanya gelisah diantara godaan iman yang sedang ada mendekapanya ini.

Namun faya menahan tawa atas perlakuannya terhadap karel. Dia merasa lucu menggoda cowok SMA yang terperangkap dalam tubuh maskulinya itu

Faya menjadi bingung kenapa dia bisa bisanya tidur bersama karel padahal beberapa hari yang lalu bahkan sebelum sebelumnya dia selalu menolak di ajak menginap oleh laki laki tampan yang ia pacari

Namun dengan karel Faya malah sengaja melakukannya

"karell.. Lo harus tahan rel" batin karel saat faya mendekat dan mengelus perut kotak kotaknya

¬¬¬

"karellllll!!!" ibu karel berteriak saat menyaksikan karel tengah tidur dengan faya di kamarnya

Karel yang tertidur dengan pulas sambil memeluk pinggang faya dari samping, dan faya dengan nyaman tidur sambil mengangkat kedua tangannya.

"bangun!" ibu karel memukul kaki anaknya yang tak bangun juga

Karel mengerjap ngerjapkan matanya karena sinar mata hari yang terang luar jendela dan dilihatnya gundukan faya, karena dia tidur di bawah ketiak faya tanpa bantal

"astaga!" karel terkejut dan langsung merubah posisi nya menjadi duduk

Sedangkan faya masih tertidur pulas. Karel menaikkan selimut ke dada faya karena pemandangannya sangat jelas jika tidak di tutupi

Ibu karel memandang tajam pada karel. Wajah nya merah bagai terbakar

"maa.. " ucap karel sambil berlutut di hadapan ibunya

¬¬¬

Kini Faya, Karel dan ibunya sedang sarapan pagi di lantai bawah. Ibunya sedari tadi memandang karel dan faya kesal.

"mama gak mau yah kamu harus tanggung jawab" ucap ibu karel

"maa apaan si karel gak ngapa ngapain kak faya" jelas karel

Dan faya hanya tersenyum melihat karel tidak berdaya

"kamu Faya. Tidak boleh putus dengan karel. Kalian harus segera menikah nanti setelah karel lulus" tegas ibu karel

Padahal pacaran saja tidak.

"faya gak hamil tante. Dan tadi malam kita cuman tidur berdua aja" celetuk faya memperkeruh suasana

Faya memang sengaja

"tidur berdua aja?" tanya ibu karel tidak percaya

"Sini" ibu karel ingin memastikan sesuatu, faya duduk di sebelah ibu karel

Kemudian ibu karel menarik kerah baju faya dan dibuka satu kancing pada baju tidur kebesaran itu

"eh jangan jangan" karel malah menutupi dan memegang kerah itu agar tetap menutupi dada faya

"tuh kan.. Mama sudah feeling faya tidak pakai bra. Dan kamu kan yang sudah buka branya faya kan" tuduh ibu karel

Karel semakin disalahkan

"ngapain kamu malem buka bra nya Faya? Ngapain aja! Katanya cuman tidur aja" sentak ibu karel

"maa.. Nggak gitu" karel frustasi

"maafin karel fay, mungkin pas dia kecil dia belum kenyang dari mamanya. Makanya dia minta ke kamu" ibu karel mengurut kepalanya pusing

"gapapa tante faya senang senang aja kok" ucap faya semakin menegaskan kalau karel berbuat macam macam pada dia

"Kak..please " karel semakin gila

Dan faya malah tersenyum senang

FAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang