Faya memasuki kelas dengan memakai kacamata hitam.
Dia duduk di kursi kemudian menundukkan kepalanya.
Saat dosen masuk pun Faya masih di posisi yang sama, dia sama sekali tidak mempertatikan mata kuliah sedikitpun. Bahkan hingga kelas berakhir Faya masih menundukkan kepalanya.
"Fay.." olla mencolek pundak aya
Faya terbangun
"lo sakit mata?" tunjuk Olla pada kaca mata hitam mahal Faya yang sekarang tengah dipakai
Kemudian Faya membuka kacamatanya memperlihatkan mata yg bengkak akibat terus terusan menangis semalaman
"lo kenapa Fay?" olla khawatir melihat temannya itu
Faya hanya menggelengkan kepala
"lo ada masalah?" tanya Olla lagi
"gue cuman.. Cuman kangen papi gue aja" jawab Faya dengan sedikit senyuman palsu
"papi lo lagi gak di rumah?"
"di rumah.. Tapi.. Udah lah mending kita cabut aja" ajak Faya yang Kembali ceria
Namun dari kejauhan Luna datang menghampiri mereka berdua
"hai jalang" sapa Luna pada Faya
Namun Faya tidak merespon sedikitpun
"gue sekarang udah punya bukti kalo lo tuh jalang Fay" sambung Luna
"Bacot lo Lun. Mending lo pergi" Balas Olla yang menjadi kesal karena kehadiran Luna
"lo simpanan om om kan?" Luna sengaja menaikkan suaranya agar terdengar semua orang
Faya hanya memejamkan matanya dan menarik nafas
"lun, gue bilang lo pergi deh" olla mengusir luna kembali
"nih" luna memperlihatkan foto di hpnya
"apaan si lo!" Olla menjauhkan hp Luna
"Liat dulu baru lo maki temen lo!"
Olla membulatkam matanya lebar melihat apa yang tengah ditunjukan Luna, dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat
"Fay.." ucap olla
"ini lo kan? Dan ini.... ini direktur?" Olla menunjukan foto Faya yang sedang di gendong seorang pria di sebuah club malam
Faya hanya diam dia tidak memberikan sepatah katapun
"lo gak bisa ngelak kan?Dasar perempuan murahan. Gue paham sekarang kenapa lo bisa se enaknya bertingkah di kampus ini. Karena lo jalangnya direktur!" ucap Luna diakhiri mendorong pundak Faya
Faya yang semula diam dan biasa saja kini mengangkat kepalanya.
"iya itu gue! Masalah lo apa! Dasar sampah. Tiap hari bisanya gangguan gue. kenapa lo gak jadi jalang aja biar bisa kayak gue" balas Faya kesal membuat Luna sedikit memundurkan langkahnya dan tiba tiba saja pergi
"dasar pengecut!" ucap Faya
"diem la. Gue lagi gak mau ditanya apapun" ucap Faya pada Olla yang sebelumnya terlihat ingin bertanya
Setelah kejadian itu semua orang menjadi membicarakan Faya.
___Olla tak berhenti menatap Faya yang sedang menyetir. Dia masih tidak percaya.
Selama ini Olla selalu bercanda tentang direktur itu bersama Faya. Bahkan Olla masih ingat ucapan Faya tentang direktur yang mengajak Faya pulang, ternyata itu bukan candaan semata melainkan sebuah kebenaran.
"Fay.." ucap Olla hati hati
"gue gak mau ngejelasin apapun!" ucap Faya sambil tancap gas
Faya mengemudi dengan kecepatan tinggi. Pikirannya sedang kacau
Zac terus terusan menghubungi Faya namun tidak dia angkat. Karena Faya tahu Zac hanya akan menasihatinya dan dia sedang tidak dalam mood mendengarkan.
"Sial! Kenapa gosip cepet banget nyebar" bisik Faya ditengah fokus menyetir
Kemudian Faya mengantarkan Olla pulang.
Sedangkan Revin, laki laki itu mengirim pesan mengatakan dia tidak ingin dekat dengan perempuan simpanan om om.
Dengan mudah dia tau gosip gue! Anj***!
kacau!
Faya semakin menancap gas dan tak tahu tujuannya kemana
Satu satunya yang sedang ada dalam pikiran Faya hanyalah Karel
Laki laki itu biasanya selalu mengubah suasana hati Faya saat sedang kacau.
Namun kali ini dia menghilang bagai di telan bumi."kemana dia?"
___
Faya turun dari mobil, berjalan menuju pintu sebuah rumah.
Di ketuk pintu besar rumah itu dan Faya menunggu dengan sabar.
Seorang keluar dengan gaya khas yang selalu dibenci Faya
"aduuuhhh Faya. Kamu gak masuk angin pake baju beginian" sewot ibu Karel saat membuka pintu
"Karel nya ada tante?" tanya Faya
"Karel?" ibu Karel sedikit kebingungan. Seperti sedang mencari jawaban yang tepat
Faya mengangguk lemas, dia sudah tidak punya semangat hari ini
"kamu gak tahu yah, Karel kemarin pergi liburan tuh sama teman temannya" ucap Ibu Karel sambil tersenyum
"liburan?" Faya tidak percaya
"iya. Katanya sih dua minggu. Kebetulan sekolahnya kan sedang libur"
Faya tertunduk lemas..
"yasudah tante, Faya pamit dulu"
Bocah itu.. Dia malah asik liburan! Gue kutu k baru tau rasa!
"Zac... Hiks.. Hiks.." Faya menangis menaiki mobil