12

4.8K 181 10
                                    


"Karelll" teriak Faya sambil menghampiri Karel

"kenapa baru pulang?" tanya Faya posesif

"banyak tugas" jawab Karel

"main yukk" ajak Faya tiba tiba

"aku kan mau ngerjain tugas sama temen, tuh mereka datang" ucap Karel sambil menunjuk ke arah luar

Gue lupa kalo kalo Karel tuh masih bocah SMA.. yang masih banget kerja kelompok.

"eh ada temen Karel, ayok masuk. Langsung aja naik ke atas, Biar leluasa ngerjain tugas nya" sambut ibu karel ramah

Ke gue aja! Kerjaannya sewot

"Fay..." panggil ibu karel pada Faya sambil memberi isyarat untuk kembali duduk dan gambar baju

Kemudian Faya memperlihatkan wajah lelahnya pada Karel dengan sedikit manja

"ma..  Kasian kak Faya nya" ucap Karel pada ibunya sambil menggandeng tangan Faya naik ke lantai atas

~~~

Suasana kerja kelompok Karel berubah karena kehadiran Faya. Faya yang sedang duduk tak jauh dari kumpulan anak SMA itu tentu jadi pusat perhatian

"rel itu pacar lo yah?" tanya salah satu teman Karel

Kemudian Karel balas dengan senyuman

"gilakkk sexy rel" saut teman satunya lagi

"iya itu pacarnya, aku pernah di labrak waktu itu pas di kedai es krim" saut teman perempuan yang waktu itu pernah dimarahi Faya di kedai es krim, yang kebetulan ikut kelompok Karel

"stttt udah. Kenapa jadi bahas Faya sih. Ini tugas nya masih banyak" ucap Karel pada teman temannya

Tapi tak lama Faya menghampiri karel

"masih lama yah?" tanya Faya

Kemudian karel mengangguk

"ish" kesal Faya sambil menghentakkan kaki

Tapi kemudian perhatian Faya beralih ke arah cewek yang duduk dekat karel

"heh lo!" ucap Faya

"aku?" tanya perempuan itu yang jelas jelas kaget. Ini kedua kalinya dia di pelototi Faya

"lo cewek waktu itu kan? Yang ganjen sama Karel di tempat es krim"

"i-iya" hawab teman Karel gugup

"ternyata masih berani deketin Karel?! "

"eng-engga kok. Ini kebetulan aja kita sekelompok"

Kemudian Faya menatap cewek itu dengan tajam membuat suasana semakin buruk

"Kak.. Tunggu di kamar aja yah" usul Karel, dan kemudian Faya menurut memasuki kamar

Di dalam kamar Faya masih merasakan bosan yang kronis, setelah setengah jam Faya merebahkan diri dia tidak kunjung mengantuk

"gue tlp Zac aja, siapa tau udah beres tanding nya"

Faya mengambil Hp yang dia simpan di bawah bantal

"hallo Zac" ucap Faya semangat

"kenapa fay?" suara berat khas Zac terdengar

"udah beres kan tanding nya sayang?" tanya Faya manis

"udah"

"yaudah main sama gue" ucap Faya dengan manja

"gak bisa Fay.. " Zac berusaha menolak dengan nada halus

"kok gitu si babe, kapan bisanya?? " rengek Faya

"udah ada janji sama Doni" jelas Zac

"Doni?" Faya memutar matanya

"temen basket gue.. "

"ih kenapa sih, gue kan istri lo. Jadi lo harus prioritasin gue dong!" ucap Faya dengan kesal

"Fay!"

"ehh. Iya gue pacar.. bukan istri lo" ucap Faya lagi sambil cengengesan

"fay.."

"iya iya.. Gue temen lo. Puas!" Faya kesal dan memicingkan matanya meskipun Zac tidak melihat sama sekali

Tapi kemudian Zac tertawa

"Zac"

"apa lagi?"

"hayukk main yukk?" ajak Faya lagi memaksa

"awas ada gledek" ucap Zac

"serius nih"

"iya apa"

"kayaknya gue hamil sama lo deh" Faya memulai percakapan gila nya

"udah mulai deh lo gila nya" Zac yang mendengar sedikit kesal

"pokoknya kita harus nikah!!! Besok!"

"iya hayukk iya" kemudian Zac menutup panggilannya

Karena Zac tahu jika Faya sudah kacau seperti itu, dia bakalan menghabiskan waktu 3 jam hanya untuk menyauti omongan Faya yang ngawur kemana mana.

~~~

"ish kok belanja sih?" ucap Faya sedikit kesal.

Karena Faya hanya di ajak ke super maret setelah menunggu karel berjam jam ngerjain tugas.

"mau ke mana lagi kak. Kan ini aku sekalian belanja kebutuhan mama" jelas karel

"yaudah. Terlanjur juga" ucap Faya lesu sambil mendorong troli

Dan Karel yang berada di depan nya sibuk membaca pesan dari ibunya yang berisi catatan belanjaan

"ish anak mami" bisi Faya mengejek

Kemudian Karel berbalik memandang Faya

"eh itu minyak goreng" tunjuk Faya sambil mendorong troli ke arah minyak goreng

Dan karel hanya tersenyum melihat Faya yang tiba tiba semangat padahal sedetik sebelumnya terlihat murung.

Karel melanjutkan belanja nya hingga troli terisi penuh dengan Belanjaan.

"udah yuk" ajak Faya pada Karel untuk pulang

"bentar ini tinggal satu lagi" jawab Karel

Karel berjalan ke arah sayuran dan memilih beberapa sawi.

Tapi karel terlihat sedikit bingung untuk memilih sayuran yang bagus di antara yang bagus

Dan seorang gadis cantik mendekati Karel untun memberi saran

"yang ini aja kak" gadis itu memberikan pilihannya

Dan Faya yang melihat itu membuatkan matanya tanda tidak senang

"makasih" ucap Karel pada gadis itu acuh

Kemudian karel menyimpan sayuran di troli dan membantu faya mendorong troli ke kasir

"Karel" ucap Faya saat sedang mengantri di kasir

"kenapa kak?"

"menurut lo gue gimana?" tanya Faya penasaran

Pasalnya karel selalu bersikap biasa saja pada semua gadis cantik yang menggodanya

Karel terdiam dan tidak menjawab

"aku gimana? " tanya Faya lagi sambil meraih tangan Karel sedikit menggoda

"kakak cantik" jawabnya lembut sambil mengelus rambut Faya

Dan berhasil membuat nyawa Faya terbang meninggalkan jasadnya

Bisa bisanya nih bocah ngegoda gue... Padahal gue tadinya cuman mau nanya soal penampilan baju aja.

"ayoo cepet. Ini udah beres. Mau pulang gak?" karel menyeret Faya yang tidak menyadari sudah mematung begitu lama sampai seluruh Belanjaan karel beres di bayar

FAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang