3

17.5K 162 4
                                    

Faya duduk di dalam mobil Zac, dia hanya diam semenjak Zac datang menjemputnya

Zac pun tahu alasan kenapa fay seperti itu

"kali ini siapa lagi?" tanya Zac sambil menurunkan volume musik

"Brandon" balas fay jutek

"baru lagi? Setahu gue lo pacaran sama rion cowok keturunan korea itu" Zac menatap faya

"dia juga brengsek" faya sedikit kesal mengingat semua laki laki yang ia dekati tak ada yang beres

Zac tersenyum melihat faya dengan wajah marahnya. Zac sudah terbiasa menjemput fay saat keadaan seperti ini.
Bagaikan supir pribadi, Zac selalu datang saat faya butuh dalam keadaan apapun.

"cukup fay" Zac memegang tangan faya

"apanya yang cukup" jawab faya

"jangan lo lakuin lagi, jangan pacaran terus, dan stop mainin cowok cowok yang menurut lo tampan tapi brengsek itu"

"gue gak bisa Zac" faya menegaskan pada Zac

"fay.. Lo cewek baik baik gue tau " ucap pria tinggi dan tampan itu pada faya

"gue perlu ngerasain hidup, kalo gue gak gitu gue berasa mati" jelas faya

"bukan gini cara menikmati hidup"

"tapi kehidup gue beda dengan lo Zac"

"fay.." Zac menoleh ke arah faya lagi

"berhenti zac, turunin gue di depan gedung itu. Gue gak pulang ke rumah. Gue nginep di rumah olla"

Zac menghela nafas dan menghentikan mobilnya

Dia memandang faya dengan tatapan khawatir, namun faya tidak memperdulikan Zac sama sekali

"thank you babe" ucap faya sambil mengecup pipi pria tampan itu dan kemudian turun dari mobil

"Cewek nakal" ucap Zac

~~

"Permisi!!" teriak faya sambil menggedor pintu rumah olla dengan kencang

Namun tidak ada jawaban

"olla.. Ini gue cepet buka! " teriak faya yang kesal sedari tadi tidak ada yang menyautinya

"Buka gak? Atau gue dobrak!" lagi lagi faya berteriak

"ollaaaaaa....!" teriak faya sekali lagi dengan kencang dan bernada menyebalkan

Kemudian pintu perlahan terbuka perlahan

"dari tadi kek bu.. ka.." ucap faya terhenti saat melihat yang membuka pintu itu adalah kakaknya olla

"hai kak" tiba tiba suara faya menjadi anggun

~~

"haha..." olla jungkir balik menertawakan faya.

"kenapa gak bilang sih di rumah ada kakak lo" faya mangacak ngacak rambutnya karena malu mengingat kejadian tadi

"biar tahu rasa" ucap olla puas

"dari mana lo sama si ganteng brandon" tanya olla penasaran

"gue udah putusin dia" jawab faya singkat

"what the.. !"
"terus tadi lo dianterin siapa?" olla semakin penasaran

"Zac" faya tersenyum nakal

"Zac? cowok baru lagi? Gilaaaaa emang" olla menepuk nepukkan tangannya bangga

"bukan pacar, dia bukan cowok biasa dia special " jelas faya

"Sepertinya lebih tampan dari brandon"

"hmm sangat amat tampan la, kalo lo ketemu dia, gue yakin jantung lo gak bakal se sehat biasanya. tapi dia gak akan pernah gue mainin" faya tersenyum ringan diakhir katanya

"woooo sejak kapan cowok ganteng di lewat sama lo fay. Gue jadi penasaran dia se ganteng apa sih"

"santai la, gue masih punya felix, max, louis and more yakann? " faya membuat mata olla membulat tak percaya

"gue suka cewek uler kayak lo fay" ucap olla mengangkat dua jempol untuk faya

"gue juga suka cewek anggora kayak lo laa.. " faya memeluk olla sambil berbaring di tempat tidur

"anggora?"

"..."

~~

Faya membuka pintu rumahnya, begitu sepi dan sunyi. Tak ada suara sedikitpun, seperti tidak ada kehidupan sama sekali.

Rumah besar yang baru 5 tahun dia tempati ini begitu asing.

Suasana, dekorasi dan foto keluarga yang paling dia sukai kini sudah tidak terpasang di dinding rumahnya lagi.

Orang tua faya resmi bercerai saat faya memasuki kuliah. Tepatnya 3 tahun yang lalu.

Faya hidup dengan ayahnya dan seorang pembantu rumah tangga yang sudah mengasuh dia semenjak kecil

"nana" panggil faya pada perempuan parubaya yang dipanggil nya 'nana' karena itu panggilan kesayangan fay untuk dia

"fay, tidur dimana?" tanya nana layaknya seorang ibu yang anaknya tidak pulang semalaman

"di rumah olla" jawab faya

"papi?" faya menanyakan ayahnya yang tidak terlihat sama sekali

"papi mu sudah berangkat ke luar kota"

"hmm" faya sedikit lesu mendengarnya

Faya masuk ke kamarnya dan merebahkan diri di ranjang besar nan mewahnya itu.

Dia menatap langit langit kamar, terlintas wajah ibunya yang selama 3 tahun ini tidak pernah bertemu.

Ibunya pergi tanpa pamit setelah perceraian, ibunya menikah lagi dengan seorang pria bule yang entah dari negara mana

"mami" ucap faya sedikit meneteskan air mata

Dia merasakan sesak di dada setiap mengingat apa yang terjadi dengan keluarganya

Namun tiba tiba handphone faya berdering

"hallo max" faya mengusap tetesan air mata yang sempat terjatuh

Tiba tiba kedua sudut bibirnya naik dan pipinya sedikit merona.

"..."

"okay, jam 9 malam gue siap" faya kembali tersenyum, seakan kejadian menyesakkan tadi tidak pernah terjadi

dia bangkit kembali saat semua membuatnya terjatuh.

"faya! finally" teriak faya girang sendirian

"Max masuk dalam kandang yang telah lo buat. Gak bakal lama dia bakalan jadi milik gue. Ahkkkkk..!!!!" histeris faya sendirian di dalam kamar.

Faya tersenyum sumringah menatap pantulan dirinya di kaca

"gue gak bakal sia siain kesempatan ini" ucap faya sambil memilih baju di wakl in closet nya

FAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang