"ini Karel sepupu gue, kebetulan dia lagi di sini jd gue ajak makan bareng" jelas Revin pada FayaFaya tersenyum bingung
Kenapa dunia ini sangat sempit? kenapa juga tuh bocah malah cengengesan liatin gue..
"gue Faya" Faya mengulurkan tangannya pada Karel
"kita kan sud..." ucap Karel terhenti saat kakinya Faya injak
"kita kan belum kenalan" ucap Faya dengan jelas dan singkat sambil sedikit melotot ke arah Karel
Awas aja si Karel kalo dia bilang dia udah kenal sama gue..
"ak-aku Karel" karel membalas salaman sambil kebingungan
"awas lo jangan bilang bilang kenal gue" bisik Faya dengan gerakan tubuh agar Karel mengerti
"kenapa Fay?" tanya Revin
"ahh.. Ngga kok. Ini makanannya kenapa yah belum datang" Faya mengalihkan pembicaraan
"Tuh pelayannya datang" ucap revin.
Kemudian mereka bertiga makan bersama.
____
Setelah makan dan berbincang, Revin pulang terlebih dahulu karena ada acara mendadak.
Dan Faya masih berdua bersama Karel, mereka berdiri di parkiran karena Faya ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting.
"kenapa gak bilang sih Revin sepupu lo?" tanya flFaya pada Karel kesal
"kakak kan gak nanya"
Faya secara spontan berjongkok dan memukul mukul betis Karel
"nyebeliinnnn" ucap Faya masih sambil memukul betis Karel
"ehh kenapa kak?" Karel menjadi bingung
"kalo gue tau dia sepupu lo, gue gak bakalan susah payah kayak gini buat ngedeketin dia. Lo tahu gak betapa lelahnya gue pengen kenalan sama dia. Sampe sampe gue rela ngedeketin si Troy brengsek cowok bau ketek itu" ucap Faya masih memegang betis Karel
Karel memejamkan matanya sejenak, dan sedikit tersenyum lucu melihat kelakuan Faya
"ku pikir ada sesuatu yang serius. Yaudah aku pulang" ucap Karel
"tunggu" tahan Faya
"apa lagi?"
"lo jangan bilang ke Revin lo kenal gue yah" Faya memohon
"kenapa?"
"yaa.. Jangan bilang aja. Apalagi kalo bilang gue suka nginep di rumah lo dan bilang lo pacar gue" Ancam Faya
"kapan jadian?" Karel terkejut
"gue kan pacar lo kalo depan nyokap lo" Faya mulai usil menggoda Karel
"ih apaan sih mbakkk" ucap karel meledek
"sudahkan? Aku pulang" lanjut Karel
"gue anter" ucap Faya sambil menarik dan mendorong Karel masuk ke dalam mobil
Karel duduk sedikit miring dan memandang Faya dari mulai mereka berangkat.
"kenapa?" tanya Faya
"kayak cabe cabean" ucap Karel serius
"apa lo bilang!" marah Faya sambil fokus menyetir
"jangan pakai baju kayak gitu kalo ketemu Revin" balas Karel sambil mengubah duduknya dan melihat ke arah jalan
"jangan nasihatin gue" ucap Faya
"Revin mesum" ucap Karel
"dihh.. Ngatain sepupu sendiri" Faya tertawa mendemgar perkataan Karel
Karel pun ikut tertawa
"aku bukan Ngatain, tapi si Revin isi otaknya gitu" jelas Karel
"kalo ketemu lo, gue pake baju apapun lo gak pernah ngelarang. Padahal lo cowok juga"
"aku kan masih kecil kak" ucap karel membuat Faya tertawa kencang
"kecil dari hongkong! " Faya meledek
"Aku kan dua SMA kak"
"bocah tapi gede" Faya ngakak sendiri
Kemudian tak lama hp Faya berbunyi
"kenapa Zac?" ucap Faya saat mengangkat tlp
"iya gue kesana" ucap Faya lagi dengan khawatir
___
Faya memencet bel apartemen Zac dan tak lama Zac membuka pintu dengan lemas.
"kenapa baru bilang sakit sekarang" ucap Faya khawatir saat pintu di buka
"gue pikir bakal sembuh kalo gue tidur" balas Zac sambil memeluk Faya dan mereka berpelukan dengan lama
"ekhem.." Karel berdehem menandakan kehadirannya yang dari tadi tidak di hiraukan
"bawa dia lagi?" tanya Zac
Faya tersenyum
Kemudian mereka masuk ke dalam dan duduk di kursi
"lo nginep disini yah Fay" ucap Zac lemas sambil meletakkan kepalanya di pundak Faya
Karel melotot mendengar itu
"ngga!" ucap Karel
"iya gue nginep" balas Faya sambil balas melotot ke arah Karel
"kak.." ucap Karel seakan menahan Faya untuk tidak menginap
"karel.. lo bisa pulang sendirian kan?" tanya Faya
Karel terdiam
"cepet pulang.. Keburu malem" Faya mengusir Karel
"aku juga mau tidur di sini" ucap Karel tidak terduga
"Karel.."
"aku gak bisa pulang sendiri.. " ujar Karel dengan wajah menyedihkan
Faya berdiri, terdiam memandang Karel yang duduk di depannya
Harus gue apain nih bocah..
Faya frustrasi, sedangkan Zac tersenyum melihat mereka
"pulang yah rel.."bujuk Faya dengan lembut
" engga" Karel menggelengkan kepala