Just a Nightmare (Ft. Haikyuu!!) ✔︎

☪ ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 12

Reminder: OC, OOC, Typo (mungkin), dll.

Hinata POV

"Dimana burungnya?" tanyaku.

"Apa kita kehilangan jejaknya?" ujar Kai-san.

"Mungkin saja, aku tidak mendengar suara kepakan sayapnya lagi..." gumam Tsukishima.

Setelah berlari selama 20 menit tanpa henti, kami semua sama sekali tidak menemukan makhluk itu.

"Kalau kakak capek, Aki bisa bantu nyariin dulu" sahut Aki.

"Nanti kabarinnya gimana?" tanya Goshiki.

"Gampang! Tinggal pake walkie talkie aja!" jawabnya sambil menyerahkan sebuah walkie talkie ke Asahi-san.

"K-kok aku yang pegang?"

"Hehehe, nggak papa. Daripada waktu nunggu nanti kak Asahi bengong"

"Sendirian nggak papa nih?"

"Nggak papa kok kak Yaku!"

Dalam sekejap, ia mengubah dirinya menjadi hantu.

"Kalau begitu, aku pergi dulu!"

Dan menghilang.

...

"Sekarang kita ngapain?" tanya Koganegawa.

"Duduk manis" jawab Futakuchi-san.

...

"Yahoo~ kak aku sudah lihat Keblek nya nih" ujar Aki dari walkie talkie.

"Jauh nggak?" tanya Asahi-san.

"Lumayan jauh, kakak-kakak semua bisa mulai jalan atau lari aja sekarang"

"Tapi, kita kan nggak tahu kamu ada dimana"

"Soal itu, kak Kenma sudah siap belum?"

"Hn, sudah"

Kenma mengeluarkan sebuah tablet yang sangat mirip dengan tablet waktu kita di rumahnya Aki.

"Kok--"

"Sebelum kamu tanya ya Kuroo, tadi aku dan Aki merancang sebuah rencana kecil. Aku memberinya sebuah alat pelacak dan memintanya untuk memasangkannya di Kebleknya itu"

"Kalau gitu, kita tinggal ikut lokasi yang ada di tabletmu kan?" tanya Taketora-san.

"Iya"

"Wahh! Idemu bagus sekali!"

"Tunggu apalagi? Let's go!"

Kenma menuntun kami dengan memberi arahan yang harus kita lewati.

Kami menghabiskan sekitar 30 menit di dalam hutan ini berlari kesana kemari mencari keberadaan makhluk Keblek ini.

"Dia semakin dekat..."

"Semangat kak! Dikit lagi...eh-- Kebleknya terbang ke arah kalian!"

"Terus gimana dong?"

"Siap-siap aja!"

"Oke"

Bleg bleg bleg!

Suaranya masih terdengar samar-samar. Kami semua berhenti berlari dan melihat sekitar.

Bleg! Bleg! Bleg!

Suara yang terdengar semakin keras dan kami meningkatkan kewaspadaan kami.

Tidak lama setelah itu, aku melihat sesosok burung hitam terbang ke arahku dengan kecepatan tinggi.