Reminder: OC, OOC, Typo (mungkin), dll.
Iwaizumi POV
"Kuroo, mereka bertiga berlari ke sini kan?" tanya Suga.
"Iya, Manananggal juga ada di belakang mereka" jawab Kuroo.
"Uh...Suga? Kamu yakin ini bakal berhasil?"
"Percayalah padaku Matsukawa, semuanya pasti berjalan dengan baik-baik saja! Iwaizumi, Semi, di posisi"
"Ha'i!"
Aku menyiapkan belatiku sedangkan Semi menyiapkan sebuah bom.
"Bom? Aku nggak tahu kalau seleramu sama kayak Suga" bisikku.
"Kalau bisa, aku bakal milih senapan. Bom ini dapet dari Sugawara..." jawab Semi.
"Oh"
"Dia datang!"
Aku dan Semi menganggukkan kepala kami dan bersiap di posisi kami.
Tepat setelah Manananggal itu terbang di dekatku, aku melompat ke arahnya dan berhasil memotong lidahnya.
"Are? Lidahnya nggak sepanjang yang kukira" gumamku heran.
"Hehe, soalnya tadi sudah aku potong waktu di pondok" sahut Bokuto bangga.
"Nice Bokuto!" puji Kuroo dan Sugawara.
"Oh gitu"
"Kamu..."
"Eit, jangan pikir aku sudah selesai denganmu" ujarku.
Aku menusuk lehernya kemudian kepalanya.
"Aneh, nggak ada darah yang keluar"
"Oi! Iwaizumi! Giliranku sekarang"
"Ha'i ha'i"
Aku mengambil langkah mundur dan membiarkan Semi mengambil alih.
"Kamu beruntung karena saat ini aku hanya memegang bom. Kalau aku pegang senapan, kamu sudah mati ditanganku" ujar Semi sambil tersenyum menyeringai.
Tangannya meraih mulut makhluk tersebut dan mengusapnya perlahan.
"Mulutmu bagus ya? Sayang sekali kalau ada yang merusaknya nanti"
Ia menyalakan bom ditangan kirinya dan melihat ke Manananggal tersebut dengan tatapan sinis.
"Buka mulutmu lebar-lebar. Aah~"
Semi memasukkan bom tersebut ke dalam mulut Manananggal.
"Iwaizumi, kamu punya dua belati?" tanya Semi.
"Ya, aku punya" jawabku seraya mengeluarkan dua buah belati dari sakuku.
"Tusuk di kedua tangannya cepat! Setelah itu, kita langsung lari"
"Baiklah"
Aku menusuk kedua tangan makhluk tersebut dengan belatiku.
"Sudah selesai. Ayo pergi!"
Kami semua langsung berlari menjauhinya dan beberapa detik kemudian suara ledakan dapat terdengar dari lokasi Manananggal tersebut.
"Nggak kerasa, 1 menit lagi matahari terbit"
"Suga, cepetan taburin garam ke tubuhnya"
"Kok--"
"Buat jaga-jaga aja"
"Oh. Okelah"
Sugawara menaburkan banyak garam ke tubuh yang ia bawa saat ini.
"Wah! Mataharinya sudah terbit!" sahut Tendou girang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Nightmare (Ft. Haikyuu!!) ✔︎
Fanfiction《Bahasa Indonesia》 Bokuto dan Kuroo mengajak beberapa sekolah di Miyagi untuk pergi ke Tokyo dan mengadakan kegiatan sleepover! Terdengar menyenangkan bukan? H̸̨̿̀͟e̵̦͔̣̗͛̅͡ͅh̛̓ͫ͡͝é̯̙̻̖͉h̨̧͖̳̲̟͋͜͠e̶̸͖͉̍́.̛̖͕ͮ͑̕.̪̉.̧ͩ͢ͅ S̷̪̾̿̀̀a̸̩ͫl̻͙̣ͭ̽͝͏a͏̴h̨̧̀͘ ̽...