☪ ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 36

445 84 48
                                    

Reminder: OOC, Typo (mungkin), dll.

Oikawa POV

"Iwa-chan~ Sekamar sama aku yuk!" seruku.

"Mending sama Matsukawa" jawab Iwa-chan datar.

"Iih! Iwa-chan!"

"Kalau kamu nggak mau aku tidur bareng Iwaizumi, mendingan kamu sekamar sama aku aja" sahut Mattsun sambil menggosok-gosok matanya.

"Duain"

"Iwa-chan! Mattsun! Kalian kok kayak gitu sih?!" rengekku.

"Dah dah, cepetan tidur sana. Aku capek kalau di bawa debat terus kayak gini" ujar Mattsun yang kemudian menguap dan masuk ke dalam salah satu kamar yang kita pesan.

"Tapi itu kamar yang buat satu orang..." gumam Iwa-chan.

"Kalau gitu, Iwa-chan tidur sama aku!" sahutku bahagia.

Aku menarik pergelangan tangan milik Iwa-chan dan berjalan ke kamar kami.

Aku segera menyiapkan futon untuk kita berdua.

Iwa-chan langsung berbaring di futon yang sudah aku siapkan.

"Seru juga ya, bisa tidur barengan kayak gini" ujarku seraya berbaring di futonku.

"Hm"

"Nee Iwa-chan"

"Kenapa Kusokawa?"

"Kita...bisa keluar dari sini kan? Dengan selamat?" tanyaku.

"..."

Iwa-chan tidak memberikan jawaban pertanyaanku. Ia terus memandang langit-langit kamar.

"Bisa, aku yakin bisa" jawabnya dengan suara pelan.

"Bagaimana dengan yang...kamu tahulah"

"Aku nggak tahu"

"Aku takut Iwa-chan. Bagaimana kalau ini akan menjadi terakhir kalinya kita bisa tidur bersama?" tanyaku dengan suara lirih.

"Dasar Kusokawa. Kamu lihat saja nanti, kita akan selamat dengan yang lain" jawab Iwa-chan sembari memukul kepalaku pelan daripada biasanya.

"Itte, baiklah--"

Brak!!

Kami melihat ke sumber suara dan melihat Mattsun yang sedang berdiri di ambang pintu sambil napas terengah-engah.

"Kalian nggak sibuk kan?" tanyanya.

"Nggak--"

"Kenapa Mattsun?" tanyaku memotong perkataan Iwa-chan.

"Bisa bantu aku? Iwaizumi, kamu yang pake kapak ini" jawab Mattsun seraya memberikan sebuah kapak ke Iwa-chan.

"Hah? Bentar, ada apa ini?" tanya Iwa-chan kebingungan begitupun denganku.

"Kalau makhluk itu masuk, langsung potong lehernya tepat di lingkaran merahnya"

"Potong lehernya- jangan bilang kalau yang akan datang itu--!"

"Bersiaplah, 'dia' akan datang"

Brakkk!!

"Sini kamu!!"

"Menghindar!" teriak Mattsun seraya menarik tanganku.

Kepala yang baru saja menerobos masuk itu langsung menabrak dinding.

"Rokurokubi..." gumamku.

Mattsun segera menahan kepala tersebut pada tempatnya.

"Iwaizumi! Sekarang!"

Just a Nightmare (Ft. Haikyuu!!) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang