☪ ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 24

510 83 78
                                    

Reminder: OC, OOC, Typo (mungkin), dll.

Hinata POV

Meskipun dari luar terlihat bagus dan masih kuat, aku tidak begitu yakin dengan kondisi bagian dalamnya.

Ada tiga hal yang membuatku ragu dengan pondok ini.

Pertama, pondoknya SANGAT berdebu. Tanpa kamu senterin aja, kamu bisa melihat debu berterbangan kesana kemari.

Kedua, kayu pondoknya sudah mulai rapuh. Kenapa bisa tahu? Soalnya Daichi-san sempat bersin dan satu pondok ini langsung bergetar seakan-akan mau roboh.

Dan yang ketiga, tidak terlalu banyak kamar yang bisa kita pakai untuk beristirahat karena banyaknya kamar yang sudah rusak atau tidak layak pakai.

"Aku tidak yakin kalau kita bisa bertahan disini..." gumamku.

"A-apapun yang terjadi, kita harus bisa mendapatkan petunjuknya lalu me-mencari yang lain..!" seru Yachi, berusaha untuk menghiburku.

"Iya, aku juga setuju dengan Yachi" tambah Yamaguchi.

Yang dikatakan Yamaguchi dan Yachi ada benarnya juga.

Untuk sebuah pondok usang, beberapa perabotan disini masih dapat dipakai tidak seperti ruangannya.

Sebut saja bagian dapur, banyak panci dan wajan yang masih terlihat sangat bagus layaknya benda baru beli.

Kita bisa melihat mata Sugawara-san yang berbinar saat melihat betapa bagusnya kondisi perabotan dapur tersebut.

'Tapi kenapa bisa ada di sini ya?' pikirku.

"Oi Boke" panggil Kageyama.

"Apaan sih Bakayama?! Manggil orang pake nama bisa nggak sih? Kayak Tsukishima aja" sahutku kesal.

"Tch, suka-suka aku lah!"

"Huh..mau ngomong apa tadi?"

"Kamu ngerasa ada hal aneh dengan pohon pisang di sekitar sini nggak?"

"Hn? Nggak kok! Ya...untuk sementara ini sih"

"Heh Hinata" panggil Tsukishima.

Aku langsung mengambil langkah mundur dan bersembunyi di balik Yamaguchi.

"Kenapa?" tanya Tsukishima.

"Apa maumu kali ini!?" tanyaku curiga.

"Santai dulu napa? Aku cuma mau bilang, waktu di lokasi pertama kita, kelompokku dikejar sama segerombolan poci yang bersembunyi di balik pohon pisang" ujar Tsukishima.

"Ah..gitu ya? Apa mungkin..."

"Lebih baik kamu coba cari tahu dulu. Dahlah, aku mau bantu Daichi-san bersih-bersih kamar"

"Ah Tsukki! Aku ikut!"

"Aku akan membantu Sugawara-san, aku dengar dia lagi masak di dapur" sahut Yachi.

"Aku ikut Yachi"

"Oh oke, aku akan jalan-jalan di luar"

Aku berjalan ke teras luar dan menutup pintu di belakangku.

"Hm...setelah dirasa lagi, sepertinya memang ada yang tinggal di salah satu pohon pisang di situ" gumamku kepada diriku sendiri.

Aku membuka bukuku dan berbisik, "Nama makhluk halus Thailand yang tinggal di pohon pisang"

"Nangtani, sosok perempuan yang tinggal di pohon pisang. Kulitnya bewarna hijau dengan lipstik bewarna merah. Dia selalu terlihat melayang di dekat pohon pisang"

Just a Nightmare (Ft. Haikyuu!!) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang