Reminder: OC, OOC, Typo (mungkin), dll.
Author POV
Semua orang yang masih selamat hingga kini memasuki portal dan tiba di sebuah ruangan besar dengan dinding bewarna violet.
Kedua saudara yang tinggal di dunia mimpi, Sognare dan Incubo, menyambut kedatangan mereka dengan sebuah senyuman kecil.
"Kalian berhasil mengumpulkan seluruh kristalnya, aku sungguh berterima kasih" ujar Incubo.
"Disinilah perjalanan kalian akan berakhir, apakah ada sesuatu yang ingin kalian sampaikan?" tanya Sognare.
Hinata mengangkat tangannya dan berkata, "Aku ada satu pernyataan, kalau kalian merasa tidak keberatan"
"Tentu tidak, apa yang ingin kamu tanyakan?"
"Incubo, apakah hantu-hantu yang selama ini menyerang kami itu merupakan perintahmu?"
Kedua mata Incubo terbelalak. Atmosfir yang menyesakkan menyelimuti mereka.
"M-maaf kalau pertanyaan itu terdengar sangat kasar tapi aku ingin tahu, itu saja" gumam Hinata, merasa bersalah karena menanyakan pertanyaan yang bisa saja menjadi hal yang sangat sensitif bagi Incubo.
"..."
"K-kau tidak perlu menjawabnya--"
"Pada awalnya iya, akulah yang memerintah mereka untuk membawa petunjuk yang aku siapkan. Tapi, setelah kalian akan pergi untuk mengambil kristal kedua, beberapa dari mereka mulai memberontak dan bertindak seenaknya. Maaf karena aku tidak bisa mencegahnya" jawab Incubo panjang lebar.
"Tidak apa-apa, kau sudah berusaha" sahut Kiyoko.
"Lalu, bagaimana caranya kita keluar?" tanya Koganegawa, tidak sabar untuk keluar dari dunia mimpi.
"Mudah saja, letakkan saja kristal itu dilantai dan serahkan sisanya kepada adikku" jawab Sognare sembari tersenyum lebar hingga kedua matanya tertutup dan terlihat seperti bulan sabit a.k.a eye smile.
Keempat kristal yang telah mereka dapatkan pun diletakkan di permukaan lantai bewarna putih bersih.
"Tolong mundur sedikit dan jangan sampai terpisah dengan yang lain" kata Incubo dengan suara kecil, tetapi cukup untuk semua orang mendengar apa yang baru saja ia katakan.
Incubo mengulurkan tangan kanannya dan memejamkan matanya. Kristal-kristal tersebut perlahan bercahaya dan melayang di udara.
"Mundus plenus est, furandi, mundus est multiplex. Nunc autem pars est super. Inventi sunt lapides gemmae chrystallinae quattuor. Aperi oculos tuos, et vade in domum tuam. Expectet lucem adventum. Mundus plenus est, furandi tuus mundus est in domum suam. Cum maxima crystal, vos guys ego duxit in domum suam"
Setelah Incubo membaca mantra tersebut, cahaya pada kristal tersebut perlahan meredup hingga mati.
"Apakah mantranya berhasil?" tanya Incubo.
"Kalau dilihat lagi, iya, mantranya berhasil" jawab Sognare.
"Berhasil-- woah! Tubuh kita-!" seru Noya
"Memudar-!" ujar Asahi, perasaan panik dapat terlihat jelas di wajahnya.
"Selamat, kalian akan pulang" ucap Incubo.
"Senang bertemu dengan kalian semua. Jangan sampai datang kesini lagi ya" sahut Sognare.
"Denger itu jamet kucing item pembawa sial berambut ayam"
"Yakkun, kenapa panggilanku panjang sekali"
"Itu cocok untukmu"
"Kenma, kau jahat T^T"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Nightmare (Ft. Haikyuu!!) ✔︎
Fanfiction《Bahasa Indonesia》 Bokuto dan Kuroo mengajak beberapa sekolah di Miyagi untuk pergi ke Tokyo dan mengadakan kegiatan sleepover! Terdengar menyenangkan bukan? H̸̨̿̀͟e̵̦͔̣̗͛̅͡ͅh̛̓ͫ͡͝é̯̙̻̖͉h̨̧͖̳̲̟͋͜͠e̶̸͖͉̍́.̛̖͕ͮ͑̕.̪̉.̧ͩ͢ͅ S̷̪̾̿̀̀a̸̩ͫl̻͙̣ͭ̽͝͏a͏̴h̨̧̀͘ ̽...