5. Meresahkan

497 16 5
                                    

"Ngapain bang Athar ada disini?" Imbuh Fathan menyidik tajam ke wajah kakak laki-lakinya yang kini tersenyum pada Maira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain bang Athar ada disini?" Imbuh Fathan menyidik tajam ke wajah kakak laki-lakinya yang kini tersenyum pada Maira.

Maira seharusnya mempunyai jadwal shift pagi di rumah sakit hari ini, namun dikarenakan sang Bunda menyuruhnya untuk tinggal di rumah sejenak yang tadi akan menunggu kedatangan kakak iparnya itu. Dirinya pun jadi meminta izin terlebih dahulu pada atasannya yang merupakan seorang Dokter.

Siapa lagi kalau bukan Athar. Lelaki berparas tampan, berahang tegap dan berbadan atletis layaknya Aktor utama di drama-drama korea.

"Loh dokter Athar, kok sudah sampai aja?.. ini kan masih pagi?.. Tadi Dokter bilang mau jemput saya nanti siang?" Tanya Maira berjalan menghampiri ke hadapannya.

"Jemput?.." Fathan menaikkan alisnya heran. "Memangnya mereka bekerja di rumah sakit yang sama kah??.." setaunya Maira bekerja di rumah sakit di daerah Turangga, sementara abangnya di daerah Citarum, Bandung Wetan.

"Kenapa?.." Athar balik bertanya. "Masih ada acara keluarga ya?"

Maira menggeleng singkat. "Enggak Dok, udah selesai kok.."

"Oh.. yaudah kalau be.."

"Kamu sekarang kerja di rumah sakitnya bang Athar ya, Mai?" Bertanya Fathan tiba-tiba penasaran.

Perkataan Athar pun jadi terpotong oleh ucapan Fathan, adiknya yang berada di sebrang sana. Kini memarani mereka.

Athar sedari tadi memang sudah menyadari kehadiran adik lelakinya itu disini, tetapi dirinya enggan menyapa gegara mereka lagi slekan gitu. Biasalah masalah cowok ada saja..

"Kalau iya.. kenapa emangnya hah?!" Balasnya dengan mata mendelik sempurna.

Athar tau, pasti Fathan sangat bingung kenapa mendadak dirinya bisa datang kemari, padahal dirinya tidak pernah ada kepentingan apapun disini. Dan dia pun juga sudah tau.. kalau Fathan telah melamar Maira, perempuan yang di cintainya selama bertahun-tahun.

Tenang.. Athar tidak akan merebutnya dari adiknya itu, karena jelas dia tidak menyukai wanita ini sedikitpun. Dia hanya menganggapnya sebagai partner kerjanya saja.

"Kok kamu gak bilang-bilang sama aku.. kalau sekarang pindah ke rumah sakit tempat kerjanya bang Athar?" Sergah Fathan tanpa sadar menaikkan volume suaranya.

Belum juga jadi istri, sudah gak jujur.. gimana nanti??.. Meresahkan...

"Yaa emangnya Lu siapanya Gue, mesti bilang-bilang.. Bokap gue bukan, suami juga bukan!. Balas Maira tak kalah sengit dengan suara pria itu. Yaa masih calon sih!." Koreksinya.

Athar mencoba mencairkan suasana yang membuat kedua calon mempelai ini bertengkar hebat.

"Biar gue jelasin ya Than. Kata Athar menatapnya dengan muka setengah malas. Jadi gini.. Maira ini dipindah alih tugaskan ke rumah sakit gue beberapa bulan lalu dan dia terpilih sebagai asisten gue setelah mengikuti test yang gue berikan kepadanya.. yaudah deh tuh, sampe sekarang dia jadi asisten pribadi gue" Terangnya singkat dan padat.

Behind The Struggle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang