1. Lamaran Mendadak

830 19 7
                                    

Seorang gadis yang baru bangun tidur melangkahkan kakinya gontai menuruni setiap anak tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis yang baru bangun tidur melangkahkan kakinya gontai menuruni setiap anak tangga. Menguap lebar sambil celingak-celingukkan bagaikan mencari sesuatu.

"Bundaaaa." Panggil gadis itu setengah berteriak.

Ia yang tak mendapat respon dari orang yang di panggilnya, lebih memilih duduk di sofa ruang keluarga lalu menyalakan televisi. Ya, karena hari ini adalah hari Jum'at pasti kebanyakan siaran di televisi berupa gosip maupun berita dunia.

Ia pun akhirnya menekan tombol saluran sembilan pada remot tv nya. Menemukan gosip terkini tentang rizki bilar dan lesti kejora.. pasangan selebriti yang lagi anget-angetnya :)). Agar semakin hikmat menontonnya, tidak lupa gadis itu menselonjorkan kaki di atas sofa dengan mengambil sigap toples kacang mede di depannya dan memasukkan satu persatu kacang ke dalam mulutnya.

Krauk.. krauk.. krauk. Bunyi kunyahannya.

Ting nong. Tiba-tiba bell yang tertera pada pintu utama rumahnya berbunyi.

"Aduh siapa sih yang datang pagi-pagi begini.. ngeselin aja" umpatnya kesal.

Karena gadis itu tidak kunjung mengindahkan bunyi bell rumah yang terus terdengar, seseorang berjalan cepat menghampiri ke arahnya. Seketika menjewer kupingnya kencang.

"A.. a..aawww.. sakit" Ia melirik ke orang yang menjewernya kini.

"Ih Bunda, kok aku di jewer sih?" Protesnya tak terima.

"Telinga kamu dimana hah?!.. denger gak itu dari tadi bell bunyi mulu." Emosi Arinda, sang Bunda. "Udah cepet sana bukain pintunya.. liat siapa tamu yang datang." Pinta Bundanya yang berlalu pergi menuju arah dapur disana.

"Iyaa Bunda" Jawab gadis itu bangkit dari posisi ternyamannya.

Sebelum membukakan pintu Ia harus mengambil dahulu kerudung rabbaninya yang berada di dalam kamar, otomatis dirinya harus berlari naik ke atas lagi. Etss, tapi sepertinya tidak perlu karena matanya tak sengaja melihat kerudung segi empat berbahan satin sedang tersangkut di pegangan tangga, entah itu kerudung siapa. Masa bodo yang penting Ia memakai kerudung kan.

Dengan cepat Ia memasangkan kerudung tersebut ke kepalanya dan membenarkan letak jarum pentul yang masih menempel di pinggiran kain kerudung ini, kemudian segera memutar balikkan badan, menuju pintu utama rumah.

Ceklek. Pintu terbuka lebar.

"Assalamualaikum Maira."  Wanita paruh baya di hadapannya langsung memberi salam kepadanya dengan cipika-cipiki, seperti tau kalau Ia yang akan membukakan pintunya.

"Wa..waalaikumsalam Bude."

Maira mengenal siapa wanita paruh baya yang tengah tersenyum menatapnya ini. Dia merupakan Ibu dari sahabat lelakinya yaitu Elfathan Alfarizqi. Sahabat dari jaman sekolah menengah pertama sampai jaman kuliah. Meskipun mereka berbeda jurusan saat SMA, bahkan kuliah.. tidak berarti membuat mereka saling terpisahkan satu sama lain.

Behind The Struggle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang