intro.

960 47 0
                                    

Mahesa Gayatra Astarajingga

Mahesa Gayatra Astarajingga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— Hesa, Si Bungsu.

Sosok Hesa didalam keluarga Astarajingga bisa dibilang pemanis, bisa juga dibilang sebagai matahari.

Tak dapat dipungkiri, Hesa adalah anak laki-laki yang cerdas dengan sejuta keceriaan didalamnya. Hesa tidak akan membiarkan siapapun disekitarnya merasa sedih apalagi terpuruk, terlebih lagi sang Kakak, Nesa.

Si bungsu ini tidak akan membiarkan kakaknya berada pada perasaan sedih dan kalut, bagaimanapun caranya, Hesa akan membuat Nesa bahagia.

Sejak kematian Ibu nya, Hesa merasa punya tanggung jawab lebih atas kebahagiaan Nesa. Hesa adalah laki-laki, sudah menjadi naluri bahwa jiwa seorang laki-laki adalah melindungi perempuan.
Ia merasa harus selalu menjadi kuat untuk keluarganya. Saat ini yang Hesa punya hanyalah Bapak dan Teh Nesa. Keduanya berharga. Maka dari itu Hesa harus membuat keluarganya selalu berada dalam kebahagiaan.

Namun, kalau boleh jujur sedikit, Hesa sangat lelah. Banyak beban yang secara tidak langsung ditumpahkan kepadanya. Hesa pandai bersandiwara. Ia nampak seperti orang yang senang bercanda, dan dapat mencairkan suasana. Tapi sesungguhnya, ia sedang bertengkar dengan isi kepalanya sendiri. Banyak beban yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata, tapi bekasnya selalu ada dan tertanam didalam jiwa.

Hesa adalah anak laki-laki yang hebat, tegar dan peduli terhadap sesama. Ia mampu menutupi lukanya rapat-rapat dan menggantinya dengan menebarkan banyak cinta dan kebahagiaan kepada orang-orang terdekatnya.

Walaupun terkadang Hesa bisa menjadi sosok yang terlalu percaya diri dan menyebalkan, namun ia juga anak yang dapat diandalkan. Ia selalu ada dan siap sedia apabila Bapak dan Teh Nesa sedang membutuhkannya.

Ia juga sosok kebanggaan keluarga, Nesa selalu menggodanya dengan bait lagu Saudade milik Kunto Aji,
Biarlah aku dikutuk, dan engkau yang dirayakan.

Biasanya setelah Nesa menyanyikan lagu itu, Hesa akan malu dan memukul lengan Kakaknya.

Anak itu juga menggemaskan, ia kadang mengetuk pintu kamar Nesa dan merengek minta dibuatkan mie instan pada jam tengah malam. Nesa seringkali jengkel dibuatnya, namun entah sihir darimana, Nesa selalu menuruti permintaannya.

Ganesha Gayatri Astarajingga

Ganesha Gayatri Astarajingga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— Nesa, Si Sulung.

Anak perempuan pertama yang tidak sama sekali pandai menyimpan luka.

Nesa cenderung menjadi gadis yang menganggap hidupnya sudah berakhir ketika Ibunya pergi. Ia menjadi murung setelah kepergian Ibunya.

Namun, setiap orang pasti punya lelah, begitu juga dengan lelah akan kesedihan. Dirasa sudah mencapai batas kelelahan itu, maka saat itu pula harus memutuskan untuk bangkit.

Begitu juga dengan Nesa, dia sudah merasa sangat lama terpuruk. Menangisi kepergian Mama tak henti-henti. Dia sadar, dia sudah dewasa. Bapak dan Adiknya masih sangat membutuhkannya.

Kepergian Mama bukan untuk ditangisi, tapi diikhlaskan. Nesa mencoba berpikir jernih, dia tidak bisa berada terus-terusan pada situasi seperti itu. Masa depannya masih panjang, banyak langkah yang harus dia lalui, banyak tujuan yang harus dia capai. Dia tidak boleh seperti ini.

Nesa terus memutar otaknya, mengulang setiap kalimat yang dulu pernah Mama ucapkan. Ia tersadar, Mama tidak benar-benar meninggalkannya. Ia selalu ada dihati orang yang mencintainya.

Benar apa yang dikatakan Bapak, bahwa yang pergi biarlah pergi, dan yang hidup harus terus melanjutkan hidup agar tetap bisa mendoakan yang mati.

Seiring berjalannya waktu, ia bisa bangkit berkat adiknya dan menjalani hari sebagai sosok Nesa sedia kala.

Sosok yang cuek, judes, dan terkesan pemberani, namun sedikit pemalas. Ia bisa jadi orang yang sangat rajin hanya pada saat tertentu dan sedang dalam mood yang baik.

Nesa juga sebenarnya sosok yang ceria, ia juga gadis yang enak diajak berbicara dan diskusi, namun kadang tak mampu menghadapi masalahnya sendiri.

Nesa juga gadis yang gampang naik darah, apalagi karena Hesa. Hesa sering membuat tensinya naik dan marah-marah walaupun karena hal sepele.

Ditubuh Nesa dan Hesa mengalir darah yang sama, maka dari itu jalan pikiran dan isi otak mereka pun tidak jauh berbeda.

Mereka selalu bisa membuat suasana ramai, walaupun mereka hanya sedang berdua. Bahkan teman-teman mereka pun heran.

—Sekian.

ZONA ASTARAJINGGA || HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang