"Jisung!"
Yang mempunyai nama langsung menoleh begitu ngedenger seseorang berseru dengan cukup keras dari arah pintu masuk kantin. Pandangan si tupai langsung melebar begitu mendapati dua sosok yang langsung berlari mendekat.
"Kenapa kenapa? Ada apa?" Jisung nanya panik, ngerasa cukup keheranan begitu mendapati Changbin sama Felix yang mendadak muncul. Pasalnya, ya belakangan ini kan hubungan mereka rada renggang, Jisung aja sampai pergi ke kantin sendirian.
Kedua pemuda tersebut keliatan melemparkan pandangan khawatir, mereka tentu baru aja ngedenger kabar kalau Jisung berantem sama anak kelas sebelah di koridor tadi. Tak ayal, seketika perasaan bersalah langsung hinggap di benak masing masing, mereka ngerasa gak becus jadi temen karena gak ada ketika si tupai lagi membutuhkan.
"Lo beneran ditubir tadi?"
Jisung yang awalnya sibuk sama gado gado di hadapan, seketika mengalihkan pandangan ke depan- tepat dimana Changbin sama Felix lagi duduk saat ini.
Mengangguk pelan, pemuda Han itu lantas menyuapkan potongan ketupat ke dalam mulut dengan santai, "Heu-um."
Felix makin masang tampang bersalah, terlebih lagi ngeliat pola memerah melintang di area dagu temannya.
"Maafin gue Ji." Changbin berujar penuh penyesalan karena pada dasarnya- retaknya hubungan pertemanan mereka ya gara gara kelakuan pemuda Seo itu yang kemakan emosi duluan.
"Maafin gue juga Ji." Felix ikut mencicit, emang sih dia biasa aja sama Jisung belakangan ini, cuman ya tetep aja mereka itu saling acuh satu sama lain, maksudnya- Jisung yang menjauh dan Felix yang gak mencegah hal tersebut.
Harusnya salah satu dari mereka mau menurunkan ego sehingga hal seperti ini bisa dihindari.
Mendengar permintaan maaf dari kedua temannya, Jisung lantas bengong sebentar sebelum akhirnya ngulas senyum miring, dia punya ide jahil.
"Kalian pikir gue bakal ngemaafin gitu aja?" bertanya dengan wajah sinis, Jisung sukses ngebuat kedua sosok di hadapan langsung ngerasa dugun dugun.
"Maaf Ji, kelakuan gue emang udah keterlaluan. Lo bisa ngebenci gue tapi tolong jangan jauhin Felix. Dia sering sedih pas keinget sama lo."
Sebagai seorang lelaki yang bertanggung jawab atas perbuatannya, Changbin lantas kembali meminta maaf serta bersedia menanggung segala konsekuensi yang ada, termasuk menanggung kenyataan bahwa bisa aja pertemanan yang mereka jalin selama bertahun tahun jadi rusak.
Ngeliat gimana raut wajah Changbin yang memelas ngebuat Jisung bener bener gak bisa menahan kekehan lagi, gelak tawanya langsung mengudara bahkan sampai ngegebuk gebuk meja kantin heboh.
"Anj- lucu banget asli."
Pasangan di hadapannya seketika saling pandang, itu Jisung kerasukan apa gimana?
"Ji?"
Sadar kalau dia udah kelepasan, si tupai lantas berusaha menetralisirkan rasa geli akibat ngeliat tingkah temen temennya yang tentu berbeda dari biasa. Mereka sama sekali gak cocok masang tampang memelas kayak gini.
"Anjir gue bercanda doang kali. Gue maafin asal beliin bakpao." Jisung tentu gak bisa melepaskan kesempatan emas gitu aja kan?
Menghela nafas lega, Changbin sama Felix lantas kembali ke pribadi mereka masing masing, nyengir konyol sambil narik satu keranjang penuh berisi bakpao ke hadapan si tupai.
"Tuh tuh abisin dah semuanya, nanti Changin yang bayar."
"Kok gue?"
"Ya gara gara lo yang emosi sambil ngebentak Jisung pas itu. Ututu kasian banget temen gue." Felix berujar jahil sambil beranjak ngedeket ke arah Jisung yang lagi duduk anteng di seberang, menempatkan diri di samping pemuda Han itu sembari memeluknya dari samping- ah tentu sesekali bakal nyuri gado gado milik Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape [Minsung] ✔
FanficKarena satu dan lain hal, mau gak mau Jisung harus merelakan tubuhnya menjadi boneka sex untuk Minho. Namun bukan itu bagian terburuk yang ia hadapi, karena ironinya- Minho mencintai orang lain. _________ 15 April 2021 Copyright © Schorpy