Chapter 40 - Sebuah Kesempatan Kedua?

3.2K 439 151
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Pemuda dengan hidung bangirnya itu sedikit menggeliat begitu ngerasa terik mentari pagi menerpa dari celah celah sempit yang ada di kamar apartemen. Mengerjap pelan sembari mencoba mencerna keadaan, gak lama setelahnya Minho langsung terlonjak kaget begitu ingat dengan kejadian semalam.

"Jisung?!"

Rasanya kemarin dia gak sengaja ketemu sama Jisung, lalu sekarang dimana anak itu?

Mengedarkan pandangan ke sekitar, mendadak raut wajah si tampan berubah sendu. Kepala tertunduk, terkekeh miris begitu menyadari kalau dia sendirian di tempat ini.

Jadi hanya sebatas mimpi? Hahh...rasanya akhir akhir ini Minho jadi semakin merindukan pemuda manis satu itu.

Memilih untuk mengabaikan denyut sakit yang mulai terasa melingkupi hati, Minho lantas turun dari atas tempat tidur sebelum akhirnya jalan ke kamar mandi guna membasuh tubuh. Dia gak tau ini hari apa, tapi yang pasti hari ini akan terasa sama membosankannya.

Paling ya pergi ke kampus buat ngurus tugas akhir, datang ke perusahaan lalu dibuat pusing sama berbagai masalah, atau gak ya sekedar rebahan di sofa sambil nonton tv. Gitu doang kerjaan sejak dulu, gak ada yang terasa menarik lagi dalam hidupnya.

Band udah bubar karena mereka kesulitan untuk menyesuaikan jadwal kesibukan. Cafe juga telah dijual dengan hasil dibagi rata. Intinya keseharian seorang Lee Minho benar benar flat.

Beberapa menit berlalu dan Minho udah selesai dengan acara mandinya, ya meski tadi rada kesusahan karena mata yang membengkak akibat kebanyakan mewek- tapi gak masalah sih, saat ini lelaki kelahiran Oktober tersebut udah bisa keluar kamar dengan keadaan jauh lebih segar.

Padahal niatnya Minho pengen jalan ke dapur buat ngambil sebotol air mineral, namun baru membuka pintu di hadapan, langkahnya langsung terhenti begitu aja.

Kening menyerngit samar, alis perlahan bertaut tanda keheranan.

Kenapa ada bau masakan?

Buru buru beranjak ke dapur karena takut kalau dia kemarin lupa ngematiin kompor, sosok tampan itu lagi lagi dibuat terpaku begitu ngeliat siluet orang yang cukup familiar tengah berdiri di depan sana, keliatan berkutat dengan alat alat dapur.

"J-Ji..." manggil ragu, Minho berusaha sebisa mungkin untuk gak terlalu berharap. Bisa aja kan kalau Jisung yang dia liat saat ini hanya sebatas ilusi semata.

"Oh Minho, pagi."

Deg.

Minho beneran terpaku ketika si mungil membalikkan tubuh lalu ngulas senyum sembari berucap santai.

Tap

Tap

Tap

Grebb...

Escape [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang