Chapter 21 - Si Bodoh Lee

2.9K 485 158
                                    

Minho bener bener bego. Memang sosok tampan itu tengah ditimpa masalah yang cukup berat, namun tentu hal itu gak bisa menjadi pembenaran untuk dirinya menegak banyak minuman beralkohol sampai berakhir hangover kayak gini.

Iya bener, karena rasa bersalah yang terus menghantui, Minho memilih untuk pergi ke bar malam ini, memesan begitu banyak minuman dengan kadar alkohol tinggi lalu mengkonsumsinya dengan kalap. Gak ada siapapun di sisinya, pemuda berhidung bangir itu bukan sosok anak supel dengan temen bertebaran dimana mana, lingkup orang orang di dalam hidupnya begitu kecil, dan untuk saat ini hanya Jisung yang mengetahui keadaan sebenarnya.

Lalu dimana si tupai? Oh tuh anak lagi kalang kabut di apartement nyariin Minho, si kelahiran Oktober gak bilang pas keluar tadi, ngebuat Jisung jadi pusing sendiri karena khawatir.

Dan yeah, setelah tertidur di meja bartender selama berjam jam, pada akhirnya Minho bisa mendapat kesadaran kembali, masih pusing sih tapi gak separah tadi. Ya setidaknya rasa gak nyaman ini bisa sedikit mengalihkan perhatiannya dari bayangan bayangan semalam ketika seorang gadis terbaring bersimbah darah di atas jalan karena ulahnya.

Sedikit informasi, Minho masih belum berani membawa kendaraan sendiri untuk sementara, dia masih trauma, bahkan tadi pemuda tampan satu itu memilih untuk datang ke bar dengan berjalan kaki, mengundang kernyitan heran di dahi pria dewasa yang berjaga di depan pintu masuk.

Gak ada larangan sih sebenernya, cuman ya sekarang tentu Minho jadi bingung sendiri gimana caranya pulang, mana ada kendaraan umum yang beroperasi jam segini.

Padahal ada cukup banyak opsi yang bisa dipilih, namun karena efek minuman keras yang udah bereaksi di dalam tubuh ngebuat kepintarannya lenyap entah kemana.

Si bodoh bahkan jongkok di samping pohon yang ada di trotoar jalan, sibuk ngobrol dengan batang tumbuhan tersebut.

"Ha? Gue jahat? Haha...iya gue emang- jahat." si tampan mulai meracau seorang diri. Beruntung keadaan udah cukup sepi karena malam telah larut, jadi gak bakal ada yang mandang aneh ke arah Minho untuk saat ini.

"Haa...gue gak bisa pulang. Jisung dimana? Jiii..." tubuh tegap itu oleng ke samping, berakhir dengan dirinya yang jatuh terduduk di atas trotoar.

Kalau biasanya saat dia berada dalam kesulitan, pasti nama Jisung yang pertama kali terlintas di kepala. Minho udah bergantung pada pemuda menggemaskan itu tanpa sadar.

Ya tapi gak heran sih, selama ini memang Jisung yang mengurusi hidupnya, sosok berpipi gembil itu bahkan dulu sampai mengambil kelas memasak demi bisa membuat makanan yang enak untuk mereka berdua konsumsi- ya meski si kampret Lee lebih sering mengisi perut di luar bersama dengan Winter.

Mencoba ngontrol diri sebaik mungkin, Minho lantas memilih untuk ngerogoh saku celana demi mengeluarkan sebuah ponsel. Niat awalnya sih pengen ngehubungin Jisung tapi entah kenapa pergerakan tersebut justru terhenti seketika.

"Engg...Jisung pasti udah tidur." lelaki tampan itu bergumam samar, tingkahnya cukup lucu ketika mengalami hangover, kayak orang bego beneran.

Untungnya Minho masih punya cukup kesadaran untuk memesan ojek online, ya meski gak tau dah masih ada driver yang beroperasi hampir tengah malam kayak gini. Bodo amat lah, tinggal tunggu aja, kalau gak ada ya terpaksa tidur di sini. Orang mabok mah gak bakal inget apa apa.

Ting!

Ah, masih ada ojek yang aktif, pesanan Minho diterima. Beruntung pemuda kelahiran Oktober itu inget untuk ngirim alamat yang bener.

Nunggu selama beberapa menit sambil nyabutin rumput yang tumbuh di sekitar pohon, pada akhirnya perhatian si tampan teralihkan begitu ngeliat seseorang datang menghampiri, lengkap dengan seragam khas seorang ojek online.

Escape [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang