Chapter 39 - Blind Date

3.2K 451 201
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Iseng bikin akun anonim di aplikasi biro jodoh, siapa yang sangka ternyata Jisung bakal dapet partner kencan. Padahal tuh anak antara niat gak niat sih, foto profil aja make hewan terus namanya dia tetapkan sebagai user1409, ya mana ada orang yang tertarik.

Tapi kenyataan berkata berbeda, ada satu akun yang hampir sama dengan miliknya memberi hati beberapa hari lalu, Jisung bales dong terus pada akhirnya mereka mulai bertukar pesan. Satu minggu chat, gak ada banyak informasi yang didapat, dia hanya sekedar tau kalau orang tersebut adalah lelaki dan tinggal di deket sini, udah itu aja.

Lalu anggaplah mereka bodoh dan ceroboh, karena sore ini keduanya sepakat untuk ketemu di salah satu restoran yang ada di kota tersebut.

Padahal Felix sama Changbin bahkan sang mama sekalipun nyuruh Jisung untuk mengurungkan niat karena takut orang itu adalah sosok yang jahat, tapi gak tau kenapa si tupai malah bebal, dia bahkan udah berdiri di depan bangunan tempat mereka janjian saat ini.

"Hallo...gue udah sampai, lo ada dimana?" karena males nyari nyari dan gak tau partnernya yang mana, yaudah deh pada akhirnya Jisung memilih untuk melakukan panggilan suara, ini yang kedua kali sih, mereka udah pernah telfunan sebelumnya.

Dan ya, suara itu cukup familiar meski Jisung lupa lupa inget pernah denger dimana.

"Ah ya, gue udah di lantai dua, kamar vip nomor 04."

"Oke gue ke sana sekarang."

Tanpa rasa curiga sedikit pun Jisung lantas memutuskan panggilan, ngemasukin ponsel ke saku lalu berjalan ke dalam sana.

Disambut sama salah satu pegawai resto, si manis kemudian diantar menuju ruang janjian setelah mengatakan beberapa hal yang udah disuruh sama partner kencan butanya. Yaudah deh, berakhir lah dengan pemilik pipi gembil itu yang berdiri tepat di depan sebuah pintu bernomor 04.

Padahal tadi rasanya biasa aja, gak sedeg degan ini, namun begitu jarak mereka hanya terpisah oleh sebuah kayu bercat putih, kenapa adrenalin malah begitu terpacu? Mendadak Jisung pengen kabur dari situasi ini.

"Hahh...gue pasti bisa." Jisung ngehela nafas lalu ngeguman nyemangatin diri sendiri. Dia udah dateng sejauh ini, gak mungkin juga lah tiba tiba ngebatalin janji. Selain ngerasa gak enak sama temen kencan butanya, si manis juga gak mau jadi sosok pengecut.

Maka dari itu, dengan segala niat yang dimiliki, tangan mungilnya bergerak untuk meraih gagang pintu sebelum akhirnya dia tekan dan dorong hingga pembatas tersebut menjadi terbuka.

Sebuah tempat yang cukup romantis, tersorot lampu temaram sedikit remang serta disuguhkan pemandangan pantai lepas dari jendela besar yang ada di sana. Satu meja bundar berisi set peralatan makan dan juga sebuah lilin serta kelopak bunga, Jisung gak nyangka kalau semua udah dirancang sebagus ini.

Escape [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang