Chapter 27 - Zona Luar

3.5K 477 228
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Beruntung esok hari Jisung udah bisa kembali pada kepribadiannya yang biasa. Tuh anak juga berangkat ke sekolah serta melakukan rutinitas sebagaimana mestinya meski terlihat dengan jelas kalau dia sedikit menghindari kontak dengan Minho.

Tapi gak masalah, pemuda berhidung bangir itu ngebiarin gitu aja, yang penting Jisung gak nangis nangis kayak kemarin karena jujur, isakan pilu itu bener bener ngebuat hatinya serasa mencelos.

Dan yah, hampir satu harian ini Minho suka merhatiin yang lebih muda bahkan terang terangan ngikutin tuh anak ketika Jisung pergi ke kantin bareng sama Changbin dan Felix, hanya untuk memastikan sang sumbisive baik baik aja. Ya meski Minho sedikit ngejaga jarak sih, dia tentu masih ingat kalau temen temen Jisung gak suka sama dirinya.

Pas di kelas juga sesekali Minho bakal ngelirik lirik si tupai, gak ada yang aneh, pemuda berpipi gembil satu itu keliatan cukup serius mengikuti materi yang diterangkan di depan kelas.

Lalu ketika jam pulang berbunyi, Minho langsung kelimpungan sendiri. Tadi niatnya pengen ngajak Jisung balik ke rumah bareng, tapi taunya si tampan malah ketiduran sejak memasuki mata pelajaran sejarah di jam jam terakhir. Yaudah deh pas bangun bangun kelas udah sepi.

"Anjing, gak ada yang ngebangunin." ngegumam kesel, lelaki kelahiran Oktober itu lantas buru buru ngambil tas miliknya lalu menyampirkan di sebelah pundak. Ini masih belum terlalu lama semenjak bel pulang berbunyi, jadi masih ada kemungkinan untuk dirinya bertemu dengan Jisung.

Menimbulkan suara jejak kaki rusuh di sepanjang tangga dan juga koridor, Minho ngelangkah gak ngotak sama sekali, nurunin anak tangga dengan brutal bahkan orang orang yang ngeliat jadi ngeri sendiri.

Namun untungnya sosok bermata tajam itu gak kepleset lalu jatuh ngegelundung, Minho langsung celingukan begitu sampai di lantai paling bawah bangunan.

Fyi, ponselnya lowbat jadi gak bisa digunakan untuk ngehubungin Jisung sementara. Entahlah, Minho juga gak tau kenapa dirinya berubah se-care ini begitu mengetahui kalau tupai satu itu tengah gak baik baik aja. Mungkin sebuah rasa balas budi?

Melangkah menuju area parkiran, sesekali Minho bakal nanya ke siswa siswi yang kebetulan papasan sama dirinya. Orang yang ditanya tentu kaget dong, gak biasanya Minho mau diajak berinteraksi.

Tapi peduli setan lah, dirinya juga gak paham kenapa bersikap out of character hanya karena seseorang bernama Han Jisung.

"Lupain aja yang kemarin."

Tap...

Tungkai Minho sontak terhenti, barusan dirinya samar samar kayak ngedenger suara Jisung. Mencoba mengikuti insting, lelaki scorpio itu lantas beranjak mendekat ke samping gedung jurusan IPS- asal dari suara yang dia denger barusan.

Gak menimbulkan bunyi yang menarik perhatian, Minho pada akhirnya bisa sampai di titik dimana dirinya dapat menyaksikan dua orang pemuda yang tengah berdebat beberapa meter di depan sana.

Escape [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang