Kita Shinsuke As Your Boyfriend

One Thing

Tentu Shinsuke memiliki sesuatu...

Kau menatap tajam ke arah kekasihmu yang masih setia dengan ponselnya. Sudah 15 menit lebih ia meminjam earphonemu dan berakhir ia mendua dengannya di sepanjang perjalanan pulang.

Kenapa earphonemu bisa ada di tangan Shinsuke? Singkat saja. Kau menemukan kekasihmu menjadi lebih dingin dari kulkas–maksudnya sebelumnya. Atsumu juga menyadari hal ini saat Shinsuke mulai membalas pesannya dengan "Y", "G" ala ala cewek masuk tanggal merah.

Pastinya mendengar kabar Shinsuke yang semakin aneh membuatmu khawatir dan akhirnya menghampirinya. Berpikir untuk mencari cara mengembalikan Shinsuke yang kau kenal akhirnya kau meminjamkan earphonemu dengan alasan "musik bisa membuat suasana hati seseorang membaik".

Dan inilah akhirnya, kau dibiarkan dengan Shinsuke yang sibuk mendengar lagu di ponselnya. Kau sempat memanggil namanya tapi ia tak menyahutnya sama sekali.

Tapi apa pun akan kau lakukan demi melihatnya menjadi lebih baik. Tapi dikacangi terus menerus?

Kembali berpikir untuk mencairkan suasana hening akhirnya matamu tertuju pada toko yang masih terbuka, memberimu ide dan kemudian menarik lengan baju Shinsuke.

Ia menoleh ke arahmu dengan wajah bingung lalu kau menunjuk toko di sampingmu.

"kau ingin membeli sesuatu? Untuk–uhh... Mengembalikan suasana hatimu." Shinsuke memberikan senyumannya dan ikut bersamamu masuk ke dalam toko, membeli es krim dan mulai membincangkan berbagai hal.

"Atsumu memberitahuku kau berubah menjadi lebih dingin dari biasanya. Kau bisa menceritakan apa yang mengganggumu padaku, kau tahu? Melihatmu berubah secara tiba tiba membuatku khawatir." ucapmu duduk sejenak untuk sekedar beristirahat setelah berjalan jauh.

"aku memang selalu seperti itu padanya." jawab Shinsuke menggigit es krimnya. "dia lagi lagi dihadang oleh penggemarnya dan membuat sesi latihan diundur." sambung Shinsuke.

Yaa... Tak salah juga.

Shinsuke melebarkan senyumannya. "tapi melihatmu peduli padaku, membuatku menjadi lebih tenang sekarang. Terima kasih." oke, [name]. Ingat kata kata Jack Kahuna Laguna, kan?

"jangan membuatku khawatir lagi. Beritahu aku jika kau membutuhkan pendengar setia, oke? Aku selalu ada untukmu, ingat itu."

"ya, aku tahu. Ngomong ngomong, es krimmu meleleh."

"ha?!–" kau bisa merasakan tetesan dingin lelehan es krim mulai membasahi tanganmu. Shinsuke segera merogoh sakunya dan mengeluarkan tisu dan hendak memberikannya padamu namun sayangnya itu membuat ponsel yang ada di pangkuannya terjatuh ke sisimu.

"akan kuambil." dengan tangan yang bebas kau meraih ponsel Shinsuke yang menampilkan layar playlist musik yang tengah ia dengar. Membaca nama playlist tersebut seketika membuat wajahmu memerah.

Ya, nama playlist lagu yang tengah Shinsuke dengar adalah "[fullname]", namamu.

Shinsuke segera menarik ponselnya dari tanganmu dengan wajah yang sedikit merona.

"maaf jika aku membuatmu tak nyaman dengan nama–"

"hu-huh? Tentu tidak! Kau bisa menamai playlistmu sesukamu, kan? Uhh..."

Ia ingat lagu yang tengah Shinsuke dengarkan sekarang, lagu favorit [name]. Tapi pertanyaannya adalah, kenapa Shinsuke menamai playlist musiknya dengan namanya?

"aku tak melarangmu memakai namaku disana, tapi jika aku boleh tahu... Kenapa kau memilih namaku?"

"karena... Itu mengingatkanku padamu." lihatlah Shinsuke yang dengan santai dan polosnya menjawab sementara [name] harus menormalkan jantungnya yang sekarang berdisko dia.

"Atsumu juga mengatakan dengan mengingat sesuatu yang membuatku senang dapat membantu. Dan satu satunya yang terpikirkan hanya kau saat itu." Dua panah cupid tertancap tepat ke hati [name]. Tak perlu diragukan lagi, critical.

"jadi selama aku beristirahat aku mencoba untuk–"

"oke, oke, cukup. Ayo kita pulang sekarang."

"kau baik baik saja? Wajahmu–"

"panas matahari yang membuatku seperti ini. Lebih baik cepat pulang atau nenekmu akan khawatir padamu."

Yang dapat mengingatkannya padamu...