Study

6.8K 914 145
                                    

Dia sangat senang saat kau memintanya belajar bersama karena...


Semenjak tragedi kupu kupu yang mati di tangan Shinsuke, dia menjadi lebih overprotective padamu belakangan ini. Dimana pun dan kapan pun dia akan bersamamu. Saat kau ke kantin, ke gym, ke kelas, ke taman, halaman sekolah, bahkan dia bersedia mengantarmu ke toilet.

Tentunya kau hanya bisa mengiyakannya untuk mengurangi korban Shinsuke.


"err... Shinsuke?"

"ya?"

"kau yakin kau akan berdiri di depan toilet sekarang ini? Kita berada di toilet wanita!"

"setelah cerita seram yang temanmu ceritakan dan membuatmu bergidik ngeri? Aku tahu kau pasti ketakutan."

"itu memang benar. Tapi kau masuk ke dalam toilet wanita!"

"tak ada siswi sekarang. Klub memasak, guru guru, cheerleader, dan photografi diliburkan. Aku tak akan melakukan hal aneh padamu. Aku tak akan mengintip jadi tenang saja."


Setelah selesai dengan 'urusan'mu, kau mengenakan kembali rokmu dan merapikan bajumu.


"kau sudah selesai?"

"ya. Terima kasih karena sudah menungguku."

"baguslah. Bagaimana dengan ke perpustakaan langsung?"

"yup! Pastinya. Lagipula sebentar lagi malam."


Pintu terbuka dan kau langsung mengambil tas di tangan Shinsuke yang sempat kau titipkan.

Lebih tepatnya dia yang memintanya. Lebih seperti putri dibanding pacar.


"jadi pelajaran apa yang ingin kau pelajari?"

"etto... Mungkin... Fisika? Dan sejarah. Karena keduanya akan ada ulangan besok."

"souka... Tak ada yang tertinggal, kan?"

"tidak ada. Semuanya sudah kusiapkan."

"baguslah. Tapi perpustakaan mungkin dipenuhi banyak orang sekarang ini. Aku sempat mengeceknya tadi."

"yahh..."

"bagaimana dengan di kelasku?"


*****************

Tangan [name] sedari tadi mengacak acak isi tasnya dengan raut wajah panik.  Semua barang di dalam tasnya ia tumpahkan ke atas meja untuk mencari benda yang sangat ia butuhkan sekarang.


"ada apa?"

"hwaa! Buku fisika yang kupinjam hilang! Baganimana ini?!"


Pacarnya memang ceroboh. Tapi Shinsuke masih menyayanginya kok. Ia menggeser kursinya mendekat kearah [name] dan menyatukan meja mereka berdua.

Tangannya mengeluarkan buku tebal seperti milik [name] sebelumnya dan meletakkannya diantara mereka berdua.


"aku tahu kalau ini akan terjad. Jadi tenang saja... Aku juga meminjamnya untukmu. Bagaimana kalau kita mulai?"

"umh! Kau penyelamatku, Shinsuke! Terima kasih!"


Sementara di perpustakaan sana...


"kudengar [name] akan belajar di perpustakaan. Tapi mana dia?"--Rival'Kesayangan'Shinsuke


Kembali ke kelas...


Setelah penjelasan panjang yang Author sama sekali gak tahu jelasin gimana, manik golden itu masih setia menatap [name] yang tengah bersusah payah menjawab soal yang diberikan Shinsuke untuknya.

Melihat wajah lucunya dan pipinya yang dia gembungkan saat kesal menjadi kebanggaan tersendiri bagi Shinsuke.


"akhirnya selesai!" [name] mengangkat tangannya setelah menulis angka dan huruf selama 20 menit. Tak lupa Shinsuke yang segera mengecek jawaban [name].

Jantung [name] berdegup tak karuan saat menanti hasil dari guru privat sekaligus pacaranya yang satu ini.


"bagaimana?"

"yup! Kau sudah benar mengerjakannya. Selamat!"

"yatta! Akhirnya aku bisa! Terima kasih, Shinsuke!"

"ya. Aku juga senang bisa mengajarimu. Juga... Bisa kau kemari?"

"hm? Untuk ap-..."


Bibir mereka bertemu saat buku catatan [name] Shinsuke angkat untuk menutupi wajah mereka berdua karena ia tahu kalau si kembar ada di luar kelas mereka.

Dan jangan lupa wajah [name] yangs siap dijadikan jus tomat.


"aku juga senang bisa menjadi kekasihmu..."


Dan di dalam tas Shinsuke...


Buku Fisika POV...

Oke, aku bisa mengerti semua ini... Tenang saja... Aku juga tak mau menjadi alas buang air kucing atau bungkus gorengan...


Oke, Shinsuke sendiri yang mengambil buku [name] untuk kebaikan [name] juga dan agar tak ada korban lagi.


Kalian bisa menghabiskan waktu berdua bersama...

Kita Shinsuke As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang