Envy

7.7K 1.1K 768
                                    

Dia tak suka saat kau...


Pagi menyambut [name] yang memasuki kelas kosongnya. Biasanya dia datang auto berisik tuh temennya teriak teriak kejer gara gara ada cicak di atas mejanya.

Tapi syukurlah... Akhirnya hati [name] bisa damai juga daripada sandwichnya jadi korban buat sumpel mulut temannya.


"eh! Kalian tahu gak kapten voli disini?"


Ohh tidak... Telinga [name] sangat peka terhadap suara. Berterima kaishlah pada temannya yang selalu meningkatkan ketajaman indra pendengarannya.

Dari arah koridor nampak ciwi ciwi yang sedang berjalan dengan santuynya hingga tak tahu kalau [name] sudah berada di belakang mereka.


"tapi dia udah punya pacar..."

"masa?! Yahh... Gak ada kesempatan, dong."

"tapi kalau aku lihat, ceweknya gak ada cantik cantiknya sih."

"cantik nggak, caper iya."

"masa sih Kita-san mau sama cewek kayak dia? Herman aku."

"Herman teh saha?"

"Heran sayang."

"ohhh... Makannya jangan bawa bawa nama bapak."

"iya iya maaf. Ngomong ngomong ceweknya juga kan tetanggaan sama kelas Kita-san. Mungkin aja mereka deket karena itu."

"tapi kan aneh aja gitu. Masa muka pas pasan bisa dapet cowok ganteng plus perhatian, peka, dan lain lain. Lah aku? Dewi sekolah belum punya pacar."

"Pasal 28E ayat (3) UUD 1945: “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat."

"jauh jauh ke Indonesia lu."

"tapi kan wajah. Mungkin Kita-san suka sama cewek itu karena dia baik? Kalau aku lihat dia emang sering bantu temen sekelasnya."

"ah masa? Yang kutahu dia tukang tidur di kelas."


Please... [name] jadi 'kang tidur itu waktu di hari dimana empat pelajaran kampret menimpuk otaknya.


"tapi kan dia pasti ada baik baiknya."

"lu ship Shinsu[name] gitu?!"

"yaa... Dikit sih..."

"tega lu sama temen sendiri. Intinya mereka gak cocok. Masa berlian jadi pacar tanah biasa gitu? Ya sama berlian lagi lah."

"aku juga dengar kalau cewek itu yang nembak duluan."

"pastinya terpaksa."


Kok sakit, ya?...


*****************

Makan siang penuh dengan bunyi jangkrik yang sengaja Author sewa untuk mendukung suasana dimana pasangan Shinsu[name] tengah makan bersama di atap sekolah.

Shinsuke yang heran dengan [name] yang berubah drastis hari ini pastinya jadi sedikit (baca: sangat) khawatir dan berusaha untuk mencari topik yang bisa membuat kembali seperti biasa.

Shinsuke be like:

Hingga akhirnya [name] menyimpan kotak bekal makan siangnya dan membuat Shinsuke langsung masuk ke dalam mode mendengarkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga akhirnya [name] menyimpan kotak bekal makan siangnya dan membuat Shinsuke langsung masuk ke dalam mode mendengarkannya.


"umm... Shinsuke... Maaf jika kata kataku menyinggungmu sebelumnya. Tapi..."


Oke, Shinsuke masuk ke dalam mode nyimak 100%.


"apa kau terpaksa menjadi pacarku karena... Kasihan padaku? Ji-jika kau memang tak ingin-..."


Namun tatapan Shinsuke seketika berubah menjadi lebih tajam dari biasanya dengan aura yang-... Bruh... Ini terlalu mengerikan.


"kenapa kau bilang seperti itu? Bukankah sudah kubilang untuk tidak mengatakan itu lagi sebelumnya?"

"ma-maafkan aku. Tapi.. Kau tahu kan kalau masih banyak wanita yang lebih dariku? Mungkin mereka lebih cantik? Pintar? Atau mungkin lebih baik daripada diriku?"

"tidak."

"tapi-..."

"sudah kubilang tidak." datar, tajam, dan bisa membuat [name] bungkam.


"jangan hiraukan perkataan mereka, oke. Aku tahu kalau kau memang mudah tersinggung. Tapi setidaknya kau bisa mempercayaiku. Aku menyukaimu apa adanya. Sekali pun aku tak menyukaimu, aku pasti akan menolaknya saat kau mengungkapkannya. Lupakan semua perkataan negative tentangmu dari orang lain. Kau bisa meminta saran atau menceritakan masalahmu padaku. Aku selalu ada untukmu."


Menyentuh paru paru sekali pemirsa.


"terima kasih untuk sarannya. Aku... Menjadi lebih baik sekarang..."

"baguslah. Kau ingin sesuatu untuk menghiburmu?"

"tidak. Melihatmu saja sudah menghiburku."


Oke, hati Shinsuke tersentil oleh senyuman [name].



Saat kau berfikiran negative secara berlebihan tentang dirimu sendiri...

Bonus:

DIA JADI NYATA BRUHH!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DIA JADI NYATA BRUHH!!...

Kita Shinsuke As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang