Break Up

10K 1.4K 404
                                    

Jangan pernah melakukan ini padanya...



[name] menatap ke arah lantai di bawahnya dimana Shinsuke sekarang tengah menatap bingung ke arah lawan bicaranya.


"umm... [name]? Ada yang bisa kubantu?"

"Shinsuke..."


Firasat Shinsuke yang peka mendeteksi sesuatu yang salah sekarang ini. Tapi sebaiknya dia tak salah sangka sekarang.


"kau bisa katakan semua, [name]. Aku akan mendengarkanmu. Kau memiliki masalah? Mungkin kau bisa menceritakannya dan aku bisa membantumu."


[name] mengangguk kecil dan sebenarnya dia tak ingin melalukan ini. Tapi apalah daya...


"Aku akan mengatakannya. Ta-tapi kumohon jangan marah padaku."

"ya, tentu." tangan Shinsuke mengusap puncak kepala [name] lembut walau di dalam hatinya kini rasanya sangat sakit. Bahkan dia dapat merasakan matanya yang mulai sembap.







"aku ingin kita putus..."


Usapan di kepala [name] berhenti dengan air mata Shinsuke yang mulai mengalir turun ke arah pipinya.

Sesak...

Lebih sesak dari angkot yang isinya ibu ibu semua.

Shinsuke menggertakkan giginya dan tangannya berpindah dari puncak kepala [name] ke pundaknya dengan air mata lain yang lolos.


"akuu... *snort* tak tahu harus berkata apa apa lagi. Tapi jika kau memang terganggu denganku... Aku bisa menerimanya. Ya, aku tak bisa menolaknya juga. Tak apa. Aku mengerti. Kau bisa pergi dariku. Terima kasih untuk waktunya selama ini."


[name] memberanikan diri menatap Shinsuke sekarang dan tak dapat menahan air matanya untuk keluar juga.

Dia tak tega...

Melihatnya menampakkan senyumannya dengan air mata yang mengalir.


"ta-tadi hanya dare! Ja-jangan menangis! Jika kau menangis aku juga akan ikut menangis! Hwaa!!"


Oke, Shinsuke akhirnya dapat bernafas lega sekarang. Kekehan kecil keluar dari mulutnya dan memeluk tubuh [name].


"ya, ya. Aku mengerti. Tapi jangan lakukan itu lagi, oke?"

"umh! *snort*. Ka-kau tak marah, kan?"

"umm... Sedikit."

"maaf... Tadi hanya Dare dari Yuki-kun."

"ya. Tak apa. Bagaimana kalau pulang bersama?"

"ya! Ayo! Oh!-... A-aku harus mengambil tasku di kelas. Hehe... Aku akan segera kembali."


Shinsuke mengangguk dengan senyumannya dan akhirnya [name] berlari kearah kelasnya dengan langkah yang kekanak kanakkan.

Dan disaat itu juga senyuman itu berubah menjadi tatapan tajam kearah pintu kelas [name].

Ingatkan Shinsuke untuk membalas semua ini suatu hari nanti. Mungkin bukan untuk hari ini karena pastinya hati [name] yang rapuh dan rentan dapat terluka seketika.


"aku kembali!"


Tapi melihat [name] saja dapat membuatnya tenang kembali.


"maaf membuatmu menunggu."

"tidak. Kau kembali dengan cepat."

"umm... Shinsuke."

"ya?"

"bi-bisa kau tak menggenggam tanganku terlalu... Erat?"


"sebelum itu, berjanjilah untuk tak melakukan itu lagi..."


Hawanya berubah!

RUN [NAME]!! RUN!!!...


Selain melihatnya tersakiti, ini juga akan membuatmu trauma dengan tatapan tajamnya...

Kita Shinsuke As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang