Jacket

6.8K 1K 110
                                    

Menurutnya lucu...


"jadii... Shinsuke belum datang?" tanyamu pada Akagi yang tengah membereskan bola voli yang berserakan di atas lantai gym.


"begitulah. Dia harus mencari si kembar terlebih dahulu."

"pasti merepotkan..."

"kau tahu si kembar, kan? Begitulah mereka. Oh! Ngomong ngomong, aku mendengar kalau kau adalah kekasihnya."


Sini, kugambar wajahmu dengan spidol pink terlebih dahulu. Eh, tidak jadi. Kau sudah merona terlebih dahulu.


"yaa... Itu memang benar."

"hwoo!! Aku baru menyadari itu! Sudah berapa lama kalian berpacaran? 1 bulan? 2 bulan?"//lu kira hamil gitu?//

"be-belum selama itu!"

"lalu?"

"2 minggu..."


Tawa kecil lepas dari mulut Akagi sebelum semua bola voli di tangannya berjatuhan ke lantai. Membuatmu seketika bersweatdrop ria padahal dia sudah mengumpulkannya dengan susah payah tadi agar tak bolak balik mengambil dan memasukkan bola ke dalam keranjang.


"kau yakin? Dia terlihat sangat dekat denganmu, kau tahu? Dia juga sangat perhatian padamu."

"aku tahu itu. Tapi kami memang baru menjalin hubungan ini selama 2 minggu."

"kau sangat beruntung. Oh! Bisa kau ambilkan kotak botol minuman di dekat bench?"

"baik!" jawabmu dengan mengacungkan jempol keatas. Kakimu melangkah mendekati kotak tersebut sebelum sesuatu menarik perhatianmu. Tanganmu refleks memgambil jaket klub voli Inarizaki dan memperhatikannya sejenak.


"ini milik Shinsuke?" Netra Akagi tertuju padamu yang masih memperhatikan jaket tersebut.


"ya, memangnya kenapa? Kau ingin memakainya?"

"hee?! Memangnya boleh?"

"tenang saja, lagipula mencobanya sebentar tak salah, kan?"

"yaa... Kurasa begitu..."


Kau kemudian menyampirkan jaket itu pada kedua bahumu dibantu oleh Akagi untuk memakaikannya.


"ini... Terlalu besar. Tapi sangat hangat... Dan... Harum..."

"hey, kau tahu? Kurasa kau terlihat seperti Shinsuke sekarang ini."

"benarkah?"

"ya. Kenapa kau tak berpose layaknya Tuan Tanpa Celah? Kau tahu? Melipat kedua tangannya di depan dada dan menunjukkan wajah penuh wibawanya?"

"ettoo... Bagaimana, ya? Apa seperti ini?"


Kau kemudian melakukan apa yang Akagi jelaskan. Mulai dari tanganmu yang dilipat di depan dada, matamu yang menatap lurus ke depan dengan penuh percaya diri, dan hasilnya-...


"mirip! Sangat mirip! Sepertinya jaket itu juga berpihak padamu."

"ahaha! Kurasa tidak."



"maaf membuatmu menunggu lama, aku-... Uh-oh!"


Kau hanya bisa menampilkan senyuman canggungmu dengan keringat dingin yang mengalir deras di pelipismu sedangkan Akagi dengan tak berdosanya bersiul sambil memungut kembali bola voli yang berserakan dan sesekali menatap ke arah kalian.


"Shi-Shinsuke! A-aku tak bermaksud-... Aku hanya-... Maksudku-..."


Derap langkah terdengar mendekat dan membuat jantungmu semakin berdegup kencang karena malu.

Dan sekarang dia berada di hadapanmu.


'Apa pun yang terjadi, tetaplah bernafas'--Jack kahuna Laguna


Kedua tangannya terulur kearah samping kepalamu dan menarik kerah jaketnya hingga menutupi lehermu.


"aku tahu, di luar dingin. Jadi pakailah jaketnya dengan benar."

"eh?"


'tunggu... Sepertinya otakku berhenti bekerja...'--[name]

'*tetap bersiul*'--Akagi

'di-dia terlalu imut...'--Shinsuke


Saat kau memakai jaketnya, mengingat tubuh mungilmu berada di dalam jaketnya...

Kita Shinsuke As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang