Sick (2)

7.3K 1K 305
                                    

Dia menyukaimu...


"sumimasen..."


Pintu UKS didorong perlahan oleh tangan mungil [name]. Pandangan matanya ia arahkan ke segala penjuru UKS hingga sebuah ranjang yang ditutupi oleh tirai menarik perhatiannya.

Dengan cepat ia berjalan mendekatinya dengan kantung keresek yang ia bawa.

Tirai ia sibak pelan dimana kini menampakkan Shinsuke yang tengah menatapnya heran dengan wajah yang agak pucat.


"[name]? Bukankah sekarang-..."

"ya, aku tahu kalau ini jam pelajaran. Jadi aku menyelesaikan tugasku setelah mendengar bahwa kau sakit dari Tsumu."


[name] berubah? Ya, tentu saja. Hari ini hari kutukannya dan dia menjadi lebih rajin hanya untuk Shinsuke.


"aku tahu ini terdengar aneh. Tapi... Aku hanya khawatir. Jadi aku mampir ke koperasi dan membelikan beberapa kue jika kau mau. Walau aku tahu ini aneh dan gila." ucap [name] dengan semburat merah di pipinya.

Bruh, ini berhasil membuat Shinsuke jantungan seketika. Kombinasi antara pipi [name] dengan blush berhasil membuat defense Shinsuke berkurang 1%.

Iya, 1% doang.

Mau tahu apa yang bikin defensenya berkurang banyak?

Sh*t, aku benci pikiranku ( ͡° ͜ʖ ͡°).


"intinya, aku kesini untuk menemanimu. Mungkin kau butuh sesuatu? Aku akan membawakannya untukmu. Atau kau kesepian? Aku akan menemanimu."


Dan kumohon tidak dengan senyuman itu, [name]. Tolong mengerti Shinsuke yang sekarang berusaha menahan wajahnya agar tak berubah menjadi merah.


"terima kasih dan maaf merepotkanmu."

"jika itu kau, aku tak apa."


Dan sekarang berkurang 1% lagi. Terima kasih, [name].


"ngomong ngomong, kenapa kau bisa sakit? Maksudku-... Kau sakit apa?"

"hanya demam dan flu ringan. Mungkin hari ini udaranya terlalu dingin."

"ya. Aku mengerti. Kau ingin aku membawakanmu sesuatu?"

"kau disini juga sudah membuatku lebih baik. Mungkin menatap wajahmu bisa membuatku sembuh lebih cepat."


Kekehan terdengar darinya dan seketika membuat wajah [name] memerah. Defensenya berkurang 30%, pemirsa...


"aku serius!"

"aku juga serius."

"ba-baka! Jangan menggombal seperti itu!"

"gombal?"

"lupakan. Kurasa kau terlalu lama di dekat si kembar."


Dan para Miya Twin yang lewat hanya bisa mendengar percakapan mereka dari luar pintu UKS.


'gibahin kita terus!...'--Atsumu

'pantau teroz! Nih anak pengen banget lihat mereka, ya?...'--Osamu


"selama ini kau selalu memperhatikanku. Jadi kurasa itu tak adil jika aku tak membalasnya. Aku berusaha menjadi lebih baik di dekatmu. Aku takut kau tak nyaman denganku karena aku sulit peka terhadap suasana."

"tanpa kau membalasnya juga aku tetap menyukaimu."


Heh! Jaga kata katamu, mz atau [name] kehabisan nafasnya nanti.


"hari ini tak ada latihan untukmu, oke. Aku sudah meminta izin pada Atsumu. Kau harus segera pulang dan beristirahat. Aku akan mengantarmu kesana." nice try, [name]. Kau berusaha menirukan Shinsuke dengan baik dan mungkin Shinsuke bisa melihat cerminan dirinya sekarang.


"baik baik. Terima kasih untuk perhatiannya, [name]. Aku merepotkanmu."

"tidak. Tenang saja. Aku pasti akan menunggumu dan membantumu disini."

"kau berusaha menirukanku?"

"hah?! Menirukan? Mana ada! Ini... Hanya responku saat aku mendengarmu sakit. Pokoknya, aku akan melakukan apa pun yang kau butuhkan. Aku sudah membuat catatan untukmu untuk pelajaran sejarah. Jadi kau tak perlu takut jika kau melewatkan materinya."


[name] anak rajin, kok. Jadi tak ada yang aneh darinya.


"kau menginginkan sesuatu?"

"tidak juga."

"baiklah, aku akan menunggu... Tapi setidaknya buat aku berguna juga sekarang."

"kau berada di sini sudah membuatku lebih baik. Cukup temani aku saja."


Oke, Atsumu udah fanboyan di luar UKS. Gak salah juga kalau nih bocah yang jodohin mereka.

Mottonya itu cuman satu buat mereka

"no Kita[name], no life."

Osamu yang lihat tingkah kembarannya aja sampai tepok jidat bareng temen temennya yang lain. Tepok jidat berjamaah.


"kau lapar? Aku akan membawakanmu makanan. Haus? Kau butuh sesuatu?"

"sudah kubilang aku sudah baikan saat melihat wajahmu."

"jangan berbohong!"

"kapan aku membongomimu?"

"tapi mana mungkin aku hanya diam saja saat pacarnya sakit?"

"buktinya kau datang kesini. Itu sudah cukup untukku. Terima kasih sudah datang."

"aku akan mengantarmu pulang kalau begitu."

"nenekku akan mengajakmu mengobrol tentang pernikahan kita, lho..."

"ba-baka! Lagipupa itu masih lama!"



"kapan gw bisa kek gitu, ya?..."--Atsumu

"sana minta Authornya."--Osamu


Disaat kau menarih perhatian padanya...

Kita Shinsuke As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang