Worried

9.4K 1.3K 266
                                    

Disaat kau sakit...


"err... Kau baik baik saja?" temanmu melambaikan tangannya di depan wajah kusutmu. Kulit pucat juga tubuh yang sama sekali tak memiliki semangat hidup lagi//gak deng//.

Kau hanya menggeleng kecil sebagai responnya. Setelah pelajaran matematika lalu disambung Fisika, lalu kimia dan terakhir sekarang ini Sejarah, pastinya otakmu kelelahan dan butuh istirahat.


"kau yakin? Wajahmu seperti mayat hidup kau tahu?"

"ya. Aku baik baik saja. Tenanglah..." jawab [name] dengan mengacungkan jempolnya ke atas.


"jika kau mau, kau bisa beristirahat di UKS. Mau kuantar?"

"tidak perlu. Aku bisa kesana sendiri. Oh ya! Jika ada Hibiki-sensei, bilang kalau aku ada di UKS, ya?"

"y-yaaa..."


Kau beranjak dari kursimu dan melangkah gontay ke arah pintu layaknya seorang zombie yang siap mengincar otak murid murid pintar sekarang ini.

Shinsuke yang kebetulan lewat di depan kelasmu hanya bisa menatap heran gaya bejalanmu yang mungkin saja bisa menabrak semua orang di sekitar dan tentunya dia tak mau itu terjadi.

Alhasil, dia melangkah mendekat dan akhirnya mengangkatmu ala bridal style, membuatmu sedikit terkejut dengan semburat merah di wajah.

Manik [e/c]mu bertemu dengan manik golden miliknya yang menatapmu insten dan serius.


"ternyata benar..." ucapnya pelan dan disambung dengan helaan nafasnya.


"a-apa yang kau maksud?!"

"aku melihatmu tadi pagi dengan mulut yang menggigit sehelai roti tawar juga mengingat hari ini pasti akan merepotkanmu dengan semua mata pelajarannya, alu jadi khawatir dengan keadaanmu. Jangan ulangi lagi, oke? Jika kau mau, kau bisa memakan bekal makan siangmu sebagai sarapan jika tak sempat. Aku akan senang hati membagikan makan siangmu jika kau mau."


Oke, seyumannya keluar lagi. Tetaplah bernafas, oke? Kita tak mau salah satu karakter utama dalam cerita ini pergi, bukan?

Sedari tadi kau hanya bisa menatap wajahnya yang menampakkan sirat khawatir dengan berada di gendongannya. Beberapa siswa memperhatikan kalian berdua bahkan si kembar sampai meotret momen spesial ini dengan hidung mereka yang mengeluarkan darah segar setelah acara baku hantam tadi.

Kau dapat merasakan tangan Shinsuke yang menggenggam erat bahumu juga pahamu hingga menimbulkan banyak rona merah di wajahmu.

Dan sampailah kalian di UKS.


"a-aku bisa masuk ke UKS sendiri. Tenang saja! Juga waktu istirahat akaj berakhir bukan? Sebaiknya kau kembali ke kelas."

"tapi-..."

"aku akan baik baik saja."


Shinsuke akhirnya menurunkan tubuhmu dan membuka pintu UKS dan mengantarmu ke ranjang kosong//bukan buat ehem! Oke? Hoho...//.


"kau yakin tak ingin ditemani? Atau mungkin kau menginginkan sesuatu?"

"tak perlu. Lagipula hanya sakit kepala biasa (baca: luar biasa)."

"kalau begitu aku akan kembali ke kelas." jawab Shinsuke dan mengusap puncak kepalamu lembut. Kedua tangannya menangkup kedua pipimu dan menariknya mendekat hingga keningmu bertemu dengan bibir manisnya, mengecupnya lembut.


"jaga dirimu, oke? Aku akan kembali setelah latihan. Jika kau ingin pulang duluan, beritahu aku."

"ya. Te-terima kasih, Shinsuke."


Dan kemudian pergi meninggalkanmu yang kini berbaring dengan memeluk kedua lututmu tak bisa tidur.

Wajahnya yang terlalu dekat kini tengah menerormu.

***************

Bel pulang berbunyi dan kau berhasil membangunkanmu dari mimpi indahmu. Menatap sekitar mungkin saja ada orang atau teman tang dapat kau ajak berjalan ke kelaa kembali, kau mendapati tanganmu yang digenggam erat oleh tangan besar seseorang.

Dan dari samping ranjang, kau bisa melihatnya terlelap dengan wajah damai juga jaket tim Inarizaki di punggungnya. Tanganmu yang satunya gemas untuk mengelus kepalanya yang-... Ah, sudahlah.


"ternyata Shinsuke bisa selucu ini saat tertidur, ya?"

"hm? Lucu?"


Yahh... Dia bangun...


"oh! Maaf aku ketiduran. Aku menunggumu bangun karena khawatir."

"kau... Menemaniku?!"

"ya."

"tapi sejak kapan?!"

"saat kau memeluk kedua kakimu seperti kedinginan dan ketakutan. Jadi aku khawatir deganmu. Awalnya aku hanya ingin mengecek keadaanmu. Tapi saat melihatmu seperti itu... Aku tak tega meninggalkanmu."


Ada yang punya tabung oksigen?


"oh! Aku harus segera ke gym. Kau ingin ikut?"

"tak perlu. Aku akan pulang duluan saja. Aku lupa kalau adikku pasti menunggu di rumah nenek sekarang ini karena rumah terkunci."

"kalau begitu hati hati di jalan. Jika terjadi sesuatu, hubungi aku."

*************

Kau membuka loker sepatumu namun kini ada sebuah kotak makan siang di atas sepatumu. Kau meraihnya dan membuka tutupnya. Dua sandwich kini berada di dalamnya dengan sebuah kertas kecil di atasnya.

Dan kau tahu kalau itu baerasal dari pacarmu sendiri.


Dia bisa menjadi ibu penggantimu di sekolah...

Kita Shinsuke As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang