Jealous [Kita Version]

8.8K 1K 320
                                    

Sepertinya kau akan kapok membuatnya cemburu...


"dah, [name]! Aku pulang duluan! Hehe..."

"jahat! Kau juga disuruh mengumpulkan semua buku ini, kan?"

"ayolah... Adikku sudah menunggu di depan rumahku! Kalau begitu, dah!"

"o-oi!"


[name] hanya bisa menghela nafas kecil dan menatap tumpukan buku yang berada di atas meja guru. Mungkin itu bisa menutup seluruh pandangannya?

Mungkin...


"mana mungkin aku mengambil semuanya... Tapi... Mau bagaimana lagi? Ini tugasku... Besok akan kuhantam wajah menyebalkannya... Atau meminta bantuan Shinsuke? Ah, tidak. Dia sedang berlatih sepertinya."

"mencariku?"


Dengan cepat [name] berbalik dan memasang kuda kudanya bersiap untuk menendang sosoknya sebelum sebuah senyuman lembut meluluhkan hatinya dan akhirnya dapat menghela nafas lega.

"ternyata itu kau. Kukira siapa... Aku terkejut."

"maaf. Aku hanya kebetulan berjalan melewati kelasmu dan sepertinya kau butuh bantuan."

Dia 100% peka terhadap suasana. Sip, auto kulamar nanti kalau udah keluar dari monitor.

Tangannya mengambil setengah tumpuk buku dan mungkin saja lebih dari kata setengah diikuti oleh [name] di belakangnya menuju ruang guru.

"ne, kelihatannya kau masih membawa terlalu banyak buku. Apa terlalu berat? Ingin ku ambil beberapa lagi?"

"tidak usah. Lagipula kau juga sudah membawa banyak buku. Terima kasih karena sudah membantu."

Namun detik kemudian tangan asing mengambil semua buku di tangan Shinsuke secara tiba tiba, membuat mereka berdua harus menatap ke arah sang pemilik tangan.


"kalau begitu bagaimana jika aku membawanya?"

Shinsuke menatap tajam kearah laki laki tinggi berambut coklat yang mengambil buku di tangannya seenak jidatnya dengan senyuman miring yang ingin ia lenyapkan dari dunia ini.


"ara ara... Aku mengganggu kalian, ya? Maaf saja, dan [name] akan belajar bersama di perpustakaan, Tuan Tanpa Celah."

Oke, Shinsuke mulai kesal...

Tapi dia masih dapat mengontrol emosinya dengan baik sekarang ini. Tak akan ada pertumpahan darah, tenang saja.

Tapi mungkin nanti...

"tenang saja, Shinsuke. Aku akan datang ke gym jika kami sudah selesai."


Dan dengan melihat senyuman [name] saja dapat menenangkan monster di dalam tubuh Shinsuke.

"sudah selesai? Kita hanya memiliki satu jam lagi sebelum gerbang sekolah ditutup. Aku pinjam [name], oke?"

Namun sayangnya dengan tangan kotor laki laki itu merangkul [name] saja dapat membuat Shinsuke melepaskan hawa gelap di sekeliling tubuhnya. Bahkan si kembat yang sedang mencarinya saja hanya bisa bersembunyi di balik tembok dan tak berani keluar sekarang.

Kita Shinsuke As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang