Better

9.2K 1.4K 526
                                    

Menurutnya...


Botol kaca berputar di tengah tengah kerumunan anggota tim voli. Mumpung sang kapten belum datang. Kesempatan bagus, kan?

Botol perlahan berhenti berputar dan menunjuk ke arah [name] dimana Atsumu sudah lama mengincar [name].


"Truth or Dare!"


[name] hanya memasang wajah kaget dan berusaha memilih salah satu di antaranya. Tak lupa Atsumu yang menghitung mundur membuat [name] semakin syok sebelum akhirnya memilih-...


"Da-Dare!"


Karena dia tahu kalau jika dia memilih truth, pertanyaannya tentang hubungannya denga Shinsuke akan menyerang pikirannya.

Tapi sayangnya salahkan Atsumu dengan pikiran anehnya.

Dengan bandana berbentuk telinga kucing yang sempat ia dapat dari adik kelasnya di tangannya, Atsumu tersenyum lebar lalu meletakkannya ke atas kepala [name].


"katakan 'Nyann' dan cium Kita-san menggunakan itu!"


Satu tamparan mendarat ke punggung Atsumu yang berasal dari saudaranya sendiri.


"not have brain."

"sekali kali kan tak apa!"

"tapi... Menurutku itu akan membuat [name] salah tingkah."

"apa tak ada yang lain?"

"tidak. Kau harus melakukannya."

"dia senpaimu, bodoh."

"memangnya tak boleh? Lagipula [name] akan baik baik saja."


Semua menatap kearah [name] yang berjalan dengan kaki yang bergetar ke arah pintu gym.


"kurasa kau harus meminta maaf padanya dan Kita-san nanti."


Baru saja tangan gemetar [name] hendak meraih kenop pintu, seseorang menariknya terlebih dahulu dan sosok tinggi itu ada di hadapannya. Memasang wajah datar khasnya.

Dan pastinya wajah [name] memerah pasti. Mana harus melakukan dare konyol ini lagi.

Atsumu sebagai shipper Kita[name] patut diacungi jempol karena sekarang dia sudah menggunakan headband bertuliskan Kita[name] di kepalanya.


"umm... Shinsuke..."

"kenapa kau memakai itu di atas kepalamu?"

"ah! Ti-tidak apa apa. Hanya... Ingin tampil lebih di hadapanmu."


Shinsuke hanya menghela nafas sejenak dan melepas jaket di pundaknya lalu memakaikannya pada [name].


"masukkan tanganmu."


[name] hanya menuruti perkataan Shinsuke dan akhirnya ia dapat menarik rasleting jaketnya ke atas.

Dan ta-da! [name] mungil di dalam jaket Shinsuke!


"ini lebih baik. Mana blazermu?"

"a-aku meninggalkannya di ruang ganti."

"sudah kuduga. Kau bisa memakainya. Hari ini cukup dingin. Dan jujur, aku juga sedikit kedinginan."


"i-ingin pelukan?"


Mata Shinsuke seketika berbinar saat [name] menunjukkan senyuman lebarnya juga tangan yang di ulurkan kesamping di dalam jaketnya.

Pemandangan yang indah dan dapat membuat seorang Kita Shinsuke gemas ingin membawanya sekarang juga.

Dan pada akhirnya Shinsuke memeluk [name] erat, berbagi kehangatan.

Para anggota tim tak dapat berkata apa apa sekarang ini. Baru kali ini mereka melihat kapten mereka memiliki perasaan.



Kau di dalam jaketnya bagaikan boneka yang dapat ia peluk kapan pun dan dimana pun...

Kita Shinsuke As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang