_____________
MESKIPUN bersikap datar kepada perempuan, tapi Andra bukan tipe cowok badboy, ya meskipun terkadang kata-katanya kasar, nggak enak jika masuk ke telinga, tapi sebenarnya dia anak baik. Semua bisa dibuktikan dengan Andra yang tidak pernah melakukan kriminal baik di sekolah maupun luar sekolah, tidak pernah terlibat genk motor anak jalanan yang suka tawuran, tidak pernah main ke club malam. Orang tuanya berhasil mendidik Andra menjadi anak yang tidak terpengaruh dunia luar, apalagi anak muda zaman sekarang pergaulannya berbahaya jika tidak ada protect dari orang tua. Tapi bukan berarti Andra anti sosial hingga membuatnya nggak punya banyak teman. Andra tetap bisa bersosialisasi dengan baik.
"Sore ini mama mau masak apa? Biar Andra bantuin."
"Boleh, mama tadi beli ayam, bagaimana kalau kita bikin ayam kecap aja?"
"Oke."
Lihat, betapa manis sikap Andra kepada Ibunya untuk membantu memasak.
Seperti cowok pada umumnya, Andra tidak pandai dalam memasak, hal yang bisa dilakukannya untuk membantu mamanya adalah dengan menggoreng apa yang harus digoreng, mengulek sambal, dan memasak air, daripada nggak ada kerjaan, mending bantu mamanya di dapur, mungkin begitu dalam benak Andra. Setelah beberapa menit, ayam kecap buatan mama Andra sudah siap, dan tugas Andra adalah menghidangkannya ke meja makan, sementara mamanya membersihkan dapur yang kotor karena habis dipakai untuk memasak.
Ibu Monic sengaja tidak mempekerjakan ART (Asisten Rumah Tangga) di rumahnya, apa-apa dikerjakannya sendiri. Bukan karena tidak memiliki uang sehingga tidak bisa menggaji, bahkan Pak Heru sudah berkali-kali menawari Ibu Monic agar mencari ART untuk meringankan pekerjaannya, tapi Ibu Monic menolak, alasan yang mendasari penolakan Ibu Monic adalah ibu Monic ingin menjadi ibu sekaligus istri yang baik yang dekat dengan anak dan suaminya, tidak ingin orang-orang yang disayangnya malah mendapat perhatian dari orang lain, untuk apa mempekerjakan orang lain sedangkan dia sendiri bisa melakukan hal tersebut. Mungkin begitu alasannya.
"Ma, ini bunganya sudah mulai layu." Jarak dapur dengan meja makan tidak terlalu jauh, sehingga mamanya Andra mendengar apa yabg dikatakan Andra tanpa Andra harus berteriak.
"Iya, waktunya diganti."
Monic adalah nama mamanya Andra, beliau sangat menyukai bunga anyelir, jadi tidak heran jika di setiap ruangan rumahnya selalu ada bunga anyelir, di meja ruang tamu, meja makan, meja depan TV, ruangan kamar mandi, ruangan kamar tidur, tidak hanya di kamar tidur ibu Monic tapi kamar tidur Andra pun ada bunga anyelir, tentu saja Bu Monic yang menaruhnya, berkali-kali Andra meminta mamanya agar tidak menaruh bunga dalam kamarnya tapi ibu Monic tidak peduli dan tetap menaruh bunga anyelir, bahkan Andra sudah membuang bunga yang ada dalam kamarnya tapi ibu Monic selalu meletakkan lagi dan lagi.
"Nanti anterin mama ya beli bunga."
"Aduh ma, Andra nanti ada urusan.
"Urusan apa?"
"Biasa ma, ngerjain PR."
"Oh, iya sudah gapapa." Jawab Bu Monic memaklumi.
"Benar ma?"
"Iyaa, mama nanti minta anterin papa aja."
Selang beberapa menit, Pak Heru (Papa Andra) sudah pulang dari kerjanya.
"Wih, enak nih kayaknya." Melihat makanan yang sudah tersedia di meja makan.
"Akhirnya papa udah pulang. Yuk kita langsung makan aja." Ajak Bu Monic.
Setelah selesai makan, mereka bersantai ria di ruang tengah sambil berbincang-bincang hangat.
"Pa, di tiktok ada lagu yang lagi viral loh. Goyang mama muda, nanti kita bikin bareng yuk." bu Monic mengatakannya dengan nada antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memo Rasa ✔️ (Part Lengkap)
Novela JuvenilApa yang akan terjadi jika sebuah organisasi besar dalam sekolah mengklaim bahwa organisasinya lah yang paling berjaya dari organisasi lainnya. Inilah yang sedang di alami oleh OSIS, mereka tidak terima jika pada faktanya ROHIS telah mengalahkan kej...