●○●○●○●○
MESKIPUN SMA Pancasila adalah SMA favorit yang terkenal dengan siswa-siswinya yang berjiwa organisator tinggi, juga persaingan dalam bidang akademik, tapi bukan berarti tidak ada siswa yang nakal, sama seperti sekolah-sekolah SMA lain pada umumnya, siswa SMA Pancasila juga suka nongkrong sebelum bel masuk berbunyi.
Ada yang nongkrong di tempat parkir, melihat siswa-siswi cantik yang baru datang dan sesekali modus membantu memarkirkan sepeda motor siswi yang menurut mereka cantik, padahal sudah ada petugasnya sendiri untuk menjaga tempat parkir, namanya Bapak Romli, tapi beliau tidak keberatan dengan siswa-siswa tersebut, karena beliau juga sering keteteran memarkirkan sepeda anak-anak.
Ada juga yang nongkrong di taman, ada juga yang nongkrong di kantin sambil sarapan pagi juga jajan, bangun kesiangan sudah menjadi alasan yang wajar bagi mereka untuk sarapan di kantin. Sama dengan yang dilakukan Radeva dan Andra saat ini, mereka sedang sarapan di kantin sambil menunggu bel masuk berbunyi.
"Eh, ada postingan baru nih dari akun @gosipsmapan, ketua OSIS angkatan XIX lagi deket nih sama ketua ROHIS angkatan XV. Kak Angga sama Ara ? Kok bisa?." Radeva yang sering dipanggil teman-temannyadengan sebutan Deva mengoceh sendiri, tapi Andra turut mendengarkan.
Akun instagram @gosipsmapan adalah akun yang selalu memposting berita-berita terhangat dari SMAPAN alias SMA Pancasila, lebih tepatnya mengenai gosip-gosip siswa-siswi maupun gurunya, tidak ada yang tahu siapa pemegang akun tersebut, tapi dengan konten yang menarik membuat akun ini memiliki banyak followers, tidak hanya followers dari warga SMA Pancasila sendiri tapi juga siswa-siswi dari luar SMA Pancasila. Apapun hal yang diposting dalam akun ini selalu menjadi perbincangan utama di kalangan SMA Pancasila, entah itu dari siswa-siswinya maupun bapak/ibu gurunya.
"Ya masa' bodoh, emang gue pikiran." Andra menjawab.
"Ini pasti bakalan jadi berita yang rame banget."
oOo
Di ruang kelas XI IPS 1, Airin memberikan buku yang dipesan Ara kemarin.
"Jadi berapa Rin?." Tanya Ara waktu buku pesanannya sudah berada di genggamannya.
"Udah, ngga usah."
"Yang bener?."
"Bener. Udah gapapa." Kata Airin sambil tersenyum.
"Terimakasih ya ?."
"Sama-sama."
Seperti biasa, sebelum bel masuk berbunyi dan mata pelajaran dimulai, siswa-siswi boleh memainkan ponsel.
"Ra, foto kamu sama kak Angga masuk @gosipsmapan." Airin terkejut saat ia sedang membuka aplikasi instagram dan muncul postingan yang menampakkan wajah Ara dan Angga disana.
"Ha ? Masa? Mana?." Ara merasa penasaran.
"Ini." Airin memperlihatkan postingan tersebut.
"Ini kak Angga yang ketua OSIS angkatan XIX kan ?." Airin bertanya entah kepada siapa.
"Iya, memangnya kenapa?."
"Keren kamu Ra, bisa pulang bareng kak Angga."
"Enggak biasa aja, itu cuma kebetulan. Kak Angga nolongin Ara waktu rantai sepeda Ara copot. Terus dianterin ke bengkel, udah, cuma gitu aja kok. Tidak seperti apa yang kamu bayangkan." Terang Ara.
"Kamu tahu kan kak Angga itu ketua OSIS yang berhasil, dimasa jabatannya kak Angga berhasil membuat OSIS sangat Berjaya. Karya jepretannya juga keren." Cerita Airin kepada Ara.
Sikap Angga yang tegas tapi bijaksana, sangat peduli terhadap semua orang, mandiri dan pekerja keras, membuat dia menjadi ketua OSIS yang sangat di kagumi oleh semua siswa-siswi dan juga bapak/ibu guru di SMA Pancasila. Kamera kecil yang selalu menggantung di leher Angga menandakan bahwa dia adalah penyuka dunia fotografi, iya benar, Angga adalah seorang fotografer spesial monokrom, semua hasil jepretannya berwarna hitam putih.
"Iya tahu kok." Jawab Ara.
"Dan ketika masa jabatannya kak Angga udah berakhir, digantilah dengan si Andra itu, sikapnya yang jelas-jelas sangat jauh berbeda 180° dengan kak Angga. Aku heran, kok bisa Andra yang seperti itu bisa menjabat sebagai ketua OSIS, cowok datar. "
Andra memang selalu dibanding-bandingkan dengan Angga, terutama dalam hal kepemimpinan OSIS, apalagi dalam perihal sikap, sikap yang Andra miliki sangat jauh berbeda 180° dengan sikap Angga.
"Dan semenjak OSIS di ketuai oleh Andra, kinerja OSIS makin hari makin menurun. Jadi wajar sih kalau banyak yang kecewa." Airin berpendapat.
"Ya ngga bisa sepenuhnya salah Andra, semua anggota seharusnya punya tanggung jawab akan organisasinya."
"Kamu benar juga Ra."
"Selamat pagi." Suara bu guru menghentikan diskusi mereka.
"Pagi bu." Jawab penghuni kelas serentak.
"Oh iya Ara, boleh ibu bertanya?." Perempuan dengan rambut di gelung ke belakang, yang biasa di panggil Bu Laras ini sedang berada di depan meja Ara.
"Silahkan bu." Jawab Ara, sambil menganggukkan kepala dan tersenyum.
"Apa benar kamu sedang dekat dengan Angga?."
Pertanyaan Bu Laras membuat Ara terkejut, Ara kira Bu Laras akan menanyainya tentang pelajaran, ataupun meminjam buku catatan miliknya untuk melihat sudah sejauh mana materi yang telah diberikan, karena hal-hal itulah yang biasa Bu Laras lakukan kepada Ara. Tapi ini, kenapa pertanyaan yang di ajukan kepadanya tidak ada kaitannya dengan pelajaran sama sekali, bahkan pertanyaan yang seharusnya tidak di pertanyakan.
"Jika sayajawab, apakah jawaban saya akan berpengaruh Bu? Apakah jawaban saya sangat penting, sehingga ibu harus mendengarkannya ?."
"Menurut ibu itu sangat penting, supaya ibu tidak penasaran." Bu Laras tertawa di akhir perkataannya.
"Baiklah bu, akan saya jawab.
Untuk beberapa saat, suasana menjadi hening. Menunggu Ara untuk kembali bersuara."Saya dan Kak Angga hanya berhubungan sebagi teman. Bagaimana bu? Apakah jawaban saya sudah menjawab rasa penasaran ibu?."
"Tapi saya setuju loh, kalau misal kamu sama Angga ada hubungan dekat." Bu Laras mendeklarasikan di depan kelas.
"Ciee.." Sorak penghuni kelas.
Ara hanya tersenyum, Ara tahu ini hanya sebagai bentuk gurauan pagi hari, jadi tidak perlu di ambil hati.
Entahlah, kenapa bisa, waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar, malah digunakan untuk mendiskusikan hal-hal yang seharusnya tidak perlu di musyawarahkan."Baiklah, mari kita mulai pelajaran hari ini." Bu Laras berjalan ke tempat meja guru, meletakkan beberapa buku dan benda miliknya, kemudian mengambil spidol dan mulai menulis di papan.
Pelajaran berlangsung.
__________
Terimakasih sudah berkenan baca.
Gimana? Sudah ada gambaran belum? Ara bakalan sama Andra apa Angga? ¯\_(ツ)_/¯
See u next chapter.
Jadikan Al Qur'an bacaan number one.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memo Rasa ✔️ (Part Lengkap)
Fiksi RemajaApa yang akan terjadi jika sebuah organisasi besar dalam sekolah mengklaim bahwa organisasinya lah yang paling berjaya dari organisasi lainnya. Inilah yang sedang di alami oleh OSIS, mereka tidak terima jika pada faktanya ROHIS telah mengalahkan kej...