BEL pertanda masuk baru saja berbunyi. Lorong-lorong kelas mulai sepi. Para siswa dan guru-guru mulai memasuki kelas untuk memulai awal pembelajaran. Tapi pagi ini berbeda, kelas XI IPS 1 sedang menempuh pelajaran penjasorkes, yang lebih familiar dengan sebutan olahraga, sebutan itu semakin kuat dengan kaos olahraga yang mereka kenakan.
Para siswa-siswi di perkenankan untuk membawa raket dari rumah, sedang untuk shuttlecock di sediakan oleh pihak sekolah. Di saat yang bersamaan, kelas XII IPA 1, kelas yang dihuni oleh Anga juga sedang berolahraga.
Terdapat beberapa lapangan di SMA Pancasila ini, diantaranya, ada lapangan upacara, lapangan basket, lapangan sepak bola, lapangan voli. Dan lapangan yang sedang dipakai oleh kedua kelas saat ini adalah lapangan sepak bola, lapangan yang sangat luas, bisa menampung untuk dua kelas.
"Lapor, kelas XI IPS 1 semua berjumlah 30 anak, dengan keterangan izin 1 anak bernama Risa. Jadi jumlah sekarang 29 anak." Lapor Andi ketua kelas XI IPS 1.
Metode yang di pakai oleh guru-guru penjasorkes ketika praktek di luar kelas memang seperti ini, para ketua harus melapor siapa saja yang tidak masuk, trik metode kilat dalam mengabsen. Tapi berbeda jika memberikan materi di dalam kelas, mereka akan memanggil nama siswa-siswi satu persatu.
Setelah lapor, ketua kelas memimpin untuk berdo'a, setelahnya guru akan memilih siapa yang akan memimpin pemanasan, biasanya pemimpin pemanasan ditunjuk bergiliran, bergantian setiap minggunya.
Dengan perlahan, matahari mulai naik, sinarnya semakin terang dan terik. Membuat mereka yang baru saja melakukan pemanasan bercucuran keringat."Secara harfiah, bulu tangkis berasal dari dua kata yakni bulu dan tangkis. Kata bulu diambil dari wujud shuttlecock yang terbuat dari bulu angsa. Sedangkan kata tangkis diambil dari kata dasar menangkis, dimana inti gerakan dari permainan cabang olahraga ini adalah menangkis pergerakan dari shuttlecock (bulu) tersebut. Berbagai pendapat muncul perihal awal mula dan asal permainan bulu tangkis. Pendapat pertama mengatakan bahwa permainan ini berasal dan berkembang di Mesir kuno 2000 tahun lalu. Pendapat selanjutnya mengatakan permainan ini berasal dari India dan daratan Tiongkok. Namun berkembangnya permainan ini hingga akhirnya dikenal luas oleh masyarakat dunia adalah pada abad pertengahan di Inggris, yakni dari sebuah permainan tradisional anak-anak setempat yang bernama Battledore dan Shuttlecocks." Pemberian materi oleh Pak Firman sebelum siswanya memulai praktik.
"Dalam permainan olahraga bulu tangkis terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai sebagai modal dasar atau modal awal menjadi seorang pemain bulu tangkis profesional. Adapun teknik-teknik dasar dalam permainan bulu tangkis, meliputi : cara memegang raket (grip) ; pukulan ; gerakan kaki (footwork) ; sikap dan posisi badan; posisi badan ketika memukul (hitting position) ; service ; pengembalian service, overhead ; smash ; dropshot ; netting." Pak Firman menyampaikan materi lebih detail sekaligus mempraktikkannya, seperti bagaimana cara memegang raket dengan teknik forehand dan backhand, bagaimana cara melakukan service, smash, overhead, netting dengan baik.
"Setelah ini, kalian cari pasangan sendiri-sendiri ya untuk partner bermain badminton. Bebas, bisa cowok cewek, bisa sesama cewek ataupun sesama cowok." Ujar Pak Firman selaku guru olahraga untuk semua kelas XI. Para siswa yang duduk sembari mendengarkan serta melihat aksi gurunya mulai berdiri ketika Pak Firman berkata seperti itu.
"Baik pak." Jawab mereka serentak dengan nada antusias.
Dengan jumlah siswa yang ganjil, otomatis akan ada yang tidak mendapat pasangan.
"Airin, sama aku kan ?" Sambil tersenyum, tangan kananya memegang pergelangan tangan Airin, sedangkan tangan kirinya memegang raket .
"Pengen banget Ra bisa main sama kamu. Tapi maaf, aku nggak bisa, Areno minta main juga sama aku." Jawaban Airin membuat Ara kecewa, tapi bukan salah Areno juga kalau dia ingin berpasangan dengan saudara kembarnya.
"Ya sudah Airin, gapapa." Jawab Ara tersenyum. Rasa kecewa tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak menjawab dengan tersenyum kan ?
Ara mencari seseorang di sekelilingnya, berharap ada yang masih belum mendapat pasangan sama sepertinya, tapi sepertinya semua sudah mendapatkan pasangannya masing-masing.
"Pak, saya tidak mendapat partner untuk bermain." Lapor Ara kepada Pak Firman.
"Jumlah siswa memang ada 29 ya tadi ? Hhmm bentar." Setelah menjawab, pak Firman celingukan, entah apa yang sedang pak Firman cari.
"Angga." Panggil Pak Firman dengan nada keras disertai lambaian tangan.
Ara ikut menoleh kemana arah pandangan pak Firman, diaana Ara melihat tidak ada guru olahraga, sepertinya kelas XII IPA 1 disuruh olahraga mandiri.
Merasa namanya dipanggil, Andra menoleh dan berjalan mendekat ke arah Pak Firman.
"Ada apa pak ?" Tutur katanya yang sopan masuk ke dalam telinga dengan lembut membuat suasana hati menjadi tenang."Setahu bapak, kamu bisa main badminton. Bapak minta tolong, kamu jadi partnernya Ara ya sebentar, jumlah murid saya hari ini ganjil soalnya, kamu tidak keberatan kan ?"
"Baik pak, dengan senang hati." Lagi-lagi senyumnya yang mengembang membuat siapapun ikut tersenyum dibuatnya.
Ternyata, sosok Angga tidak hanya pandai dalam akademik, bijak memimpin organisasi, mudah bergaul, tetapi juga pandai dalam bidang olahraga, perihal kedewasaan jangan diragukan lagi, perihal agama jangan juga ditanya, bolehkah bertanya kenapa masih ada cowok seperti Angga di dunia ini ?"Ini, kamu pakai raket bapak saja. Tadi kebetulan bapak bawa satu." Pak Firman memberikan raket dengan warna gagang berwarna hitam campur putih miliknya kepada Angga.
"Tapi pak." Baginya, menggunakan barang milik guru adalah sebuah kehormatan, dan itu membuat Angga sedikit sungkan.
"Pakai saja, kan bapak yang nyuruh. Ini perintah." Tangan kirinya menepuk pundak Angga dua kali.
"Baik pak." Mengambil raket ditangan kanan Pak Firman.
Kemudian, Ara dan Angga mencari tempat yang sedikit luas untuk bermain badminton.
"Sudah siap, Ra ?" Suara Angga membuat Ara yang semula melihat bawah menjadi menoleh.
"Iya kak sudah."
"Kita mainnya santai saja ya, nggak perlu beradu smash, jangan lupa fokus sama shuttlecocknya, pukul tepat di tengah-tengah raket." Ara mengangguk mengerti, sambil bersiap-siap karena Anggg akan melakukan service.
Angga menggunakan teknik forehand service pendek, maka posisi jatuhnya shuttlecock berada di area depan pemain lawan. Ara mengembalikan service Angga dengan baik, menggunakan pukulan dropshot.
"Denger-denger, besok kamu berangkat lomba ya ?" Sambil memukul shuttlecock dengan raket
"Hhmm, iya kak."
"Nanti malam Kara Florist buka kan ?" Memukul menggunakan teknik overhead, karena shuttlecock mengarah ke belakang posisi tubuh Angga.
"Iya, buka kak."
Obrolan mereka saling beradu dengan bunyi pukulan shuttlecock yang sedang mereka pukul bergantian.
________
Disini siapa yang suka main badminton hayoo ,
Kira-kira Angga mau ngapain nih ke Kara Florist ??
Jadikan Al Quran bacaan number one.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memo Rasa ✔️ (Part Lengkap)
Novela JuvenilApa yang akan terjadi jika sebuah organisasi besar dalam sekolah mengklaim bahwa organisasinya lah yang paling berjaya dari organisasi lainnya. Inilah yang sedang di alami oleh OSIS, mereka tidak terima jika pada faktanya ROHIS telah mengalahkan kej...