PART 25 - I LOVE YOU!

4.5K 149 25
                                    

HAYYY!! I'M BACK!

Maaf banget aku baru update karena aku sibuk sekali dengan PKN yang lagi aku jalanin.

Makasih banget kalian masih mau baca dan ngasih vote atau comment sampe notif membludak wkwkwk. Kalian luar biasa!!

Btw, gimana kabar kalian? Semoga selalu diberikan kesehatan yaa!!

SEMANGAT BUAT YANG LAGI PUASA!!💛

ENJOY!!

**********

"Sayang"

Panggil Garion yang sedari tadi masih asyik mengganggu kekasihnya yang sedang fokus pada layar laptop didepannya.

"Yang, kamu cantik banget pake kacamata"

"Yang, aku ganteng gak sih?"

"Yang, kok kamu cantik banget sih?!"

"Yang, aku laper mau makan mie!"

"Atuh kamu lagi ngapain sih?!"

"Sayang, mau nenen"

Kalimat terakhir Garion membuat Inaya menghentikan aktifitas nya dan menatap Garion yang sedari tadi merebahkan kepalanya diatas pahanya dengan tatapan tajam.

"Kamu tuh bisa diem sebentar gak sih? Aku lagi ngurusin masalah resto! Kamu anteng sedikit dong! Aku pusing dengernya tau gak?!" Inaya kembali menatap layar laptop tanpa menghiraukan wajah cemberut Garion.

Inaya gak tau aja kalo Garion lagi pengen banget manja-manjaan karena sudah dua bulan mereka tidak bertemu, entah kemana Inaya menghilang. Namun wanita itu selalu mengirimnya pesan singkat yang berisi "aku kangen, aku baik-baik aja"

Emang Inaya gak kangen macem-macem sama gue apa? Batinnya berbunyi.

"Kangen aku tuh sama kamu sayangku!" ucap Garion sambil menyentuh nyentuh perut datar Inaya.

"Iya aku tau, sayang! Tapi sebentar dong! Kalo kamu ribut terus semakin lama aku nyelesain kerjaan aku!" ucapan Inaya akhirnya membuat Garion benar-benar terdiam. Namun tidak dengan tangannya yang sedari tadi terus bermain di perut Inaya. Bahkan sesekali mulai naik kearah dua gundukan kesayangan Garion itu.

Setelah setengah jam. Inaya akhirnya mematikan laptopnya dan merenggangkan tubuhnya yang terasa sedikit kaku. Tak lupa melepaskan kacamatanya dan meletakannya diatas meja.

Melihat itu, Garion langsung bangkit dari paha Inaya dan mencium wanitanya dengan dalam. Sangat dalam. Inaya langsung duduk dipangkuan Garion dan mengalungkan tangannya dileher Garion.

"Udah? Puas?" Tanya Inaya saat ciuman mereka berakhir, sambil mengecup pipi Garion berkali-kali.

"Belum! Mau nenen!" kata Garion dengan nada yang sangat manja.

Inaya memutar bola matanya malas saat Garion sudah membuka kancing piyama Inaya satu-persatu ingin mengeluarkan dua gunung favorite-nya. Gerakannya terhenti saat melihat banyaknya memar-memar ditubuh wanita kesayangannya itu.

"Ini kenapa?!" tanyanya sedikit membentak sambil mengelus lembut luka memar itu.

Inaya terkejut setengah mati, bisa-bisanya dia kelupaan. Dia sudah berjanji untuk tidak membuka baju atau memperlihatkan luka-luka sialan itu kepada Garion.

DiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang