Setelah sekian lama bercengkrama, akhirnya Melvin memutuskan untuk pulang. Inaya mengantar Melvin hingga lobby apartmennya.
"Makasih ya kak, udah bikinin gue tiramisu. Tapi kurang banyak, nanti bikinin lagi ya kak! Tapi jangan bilang-bilang kak Mikha, nanti abis sama si gendut itu! Hehehe" kata Melvin sambil nyengir.
Inaya terkekeh dan mengacak rambut Melvin gemas. "Iyaa, nanti gue bikinin lagi, tapi bayar ya!"
Melvin mencubit pipi Inaya dengan gemas "gue bayar pake bulu ketek gue mau? Lagi tumbuh-tumbuhnya nih!"
Inaya menjitak kepala Melvin dengan kencang "Sialan lo!"
Melvin terkekeh dan menarik Inaya kedalam pelukannya. "Makasih banget pokoknya makasih! Tapi beneran jangan bilang-bilang kak Mikha!" rengek Melvin dengan manja.
"Iyaa!"
"Jangan bilang-bilang Jo sama Key juga! Nanti abis sama mereka!" rengek Melvin sambil memajukan bibirnya.
"Kok gitu? Mereka kan adek-adek gue!"
"Ya mereka kan udah puas dari dulu lo buatin tiramisu sama Ibun!"
Inaya terkekeh gemas melihat kelakuan bocah kelas 3 SMA yang lebih mirip 3 SD ini.
"Iya deh! Suka-suka lo aja!" kata Inaya pasrah.
"Janji?!"
"Iyaaaaaaaa, Sapi! Udah sana lo pulang! Tar dicari sama mami Mella!" kata Inaya sambil mendorong Melvin.
"Okedeh! See you kak!" kata Melvin lalu mengecup pipi Inaya.
"Ati-ati!" teriak Inaya pada Melvin.
Setelah Melvin keluar dari Lobby, Inaya segera membalikkan badannya dan mendapati Garion yang sudah berdiri dihadapannya. Tangan didalam saku dan alis naik sebelah.
"EH! Kaget gue! Lo ngapain berdiri disitu?"
"Nonton Romeo and Juliet secara live!" kata Garion ketus.
Inaya menatap mata Garion sebentar dan mengerutkan keningnya. "Maksud lo?"
"Selera lo bocah ya?" tanya Garion sinis.
"Hah? Gue-"
"So sweet banget sama si kunyuk satu itu!"
"Lo jangan ngeledekin Melvin!"
Garion terkekeh sinis "kenapa? Gak terima banget gue ledekin dia?"
Inaya menghela nafas kesal dan menatap Garion cukup lama hingga membuat Garion cukup risih.
Siapa sih yang tidak risih ditatap perempuan secantik Inaya? Akan dia traktir teh kotak satu biji!
"Kenapa?" tanya Garion.
"Lo yang kenapa!" jawab Inaya ketus.
"Lah? Kenapa jadi gue?"
"Ya emang lo! Lo percaya gitu sama kata-kata Melvin? Lo percaya Melvin beneran pacar gue? Gue semenyedihkan itu apa?!" kata Inaya frustasi.
"Maksud nya?" tanya Garion heran.
"Gue emang jomblo! Tapi gue gak gila buat macarin bocah 3 SMA dan berstatus ADIK SEPUPU gue!" kata Inaya penuh penekanan saat menyebut adik sepupu.
Garion terperangah mendengar ucapan Inaya dan menatap Inaya dalam.
Jadi? Sedari tadi ia cemburu pada hal yang tidak penting?! Sesuatu yang tidak patut untuk dicemburui?
Goblok kamu Garion!
"Ad—adik sepupu? Tap—tapi, itu...dia, gimana—?" kata Garion terbata-bata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dive
Losowe⚠️21+⚠️ Backstreet? Apa enaknya sih dari hubungan sembunyi-sembunyi? Merasa tidak diakui oleh kekasih sendiri. Sedangkan Obsesi dan Posessive? Apa enaknya memiliki pasangan yang sangat terobsesi dengan kita? Dikekang sana-sini. Dikejar-kejar layakn...