Part 8 - AKU KAMU?!⚠️

20.8K 401 18
                                    

Seminggu Kemudian

"Lo beneran kosong habis ini?" Tanya Garion pada Inaya.

Garion dan Inaya sedang berada di Lunaya's. Garion berencana ingin mengajak gadis itu jalan-jalan.

Kalian ingat kan, bahwa Garion ingin menebus semuanya dengan cara mendekati gadis itu atau bahkan mendapatkan gadis itu?

Dan sekarang, ia sedang menjalankan rencananya. Sudah seminggu Garion mengantar jemput Inaya ke kantor-kampus.

Tentu dengan berbagai macam penolakan sudah Inaya lakukan, namun tidak juga membuahkan hasil.

"Ya ampun! Enggak Garionnnnnn!!" jawab Inaya.

Garion terkekeh sebentar lalu mengubah posisinya dari tiduran menjadi duduk disofa ruangan gadis itu. Garion terus menatap kearah gadis itu dan entah mengapa ia merasa tenang. Berbeda dengan Inaya yang merasa jantungnya akan meledak.

Inaya segera menyelesaikan pekerjaannya dan membereskan semua barang-barangnya sebelum akhirnya meninggalkan ruangan itu dan bergegas pergi entah kemana Garion akan membawanya.

*******

"Makasih yaaa! Gue seneng banget bisa jalan-jalan kaya gini lagi!" ucap Inaya pada Garion saat mereka sudah tiba di apartment Inaya.

Meskipun hanya mampir kesebuah Mall untuk makan malam, dan nonton bioskop, setidaknya Inaya merasa terhibur, dan merasa sedikit lega karena bisa melepas penat.

"Sama-sama! Lagian lo sih, hidup lo kalo ga kerja, belajar mulu kalo gue prehatiin" kata Garion.

"Yaa, mau gimana lagi? Gue harus berjuang biar bisa bertahan hidup!" Kata Inaya sambil berjalan menuju pantry-nya untuk membuat minuman untuk dirinya dan Garion.

Sedangkan Garion hanya diam sambil terus  memperhatikan gadis dihadapannya, sudah cantik, pintar, pinter masak, pinter mengurus suami. Eh?!

APA NIH?!

"Lo tunggu dulu bentar yaa, gue mau ganti baju dulu!" ucap Inaya hendak bergegas menuju kamarnya, namun gerakannya terhenti saat Garion menahan tangan gadis itu.

Inaya membalikkan badannya dan langsung terkejut karena Garion langsung memagut bibir Inaya. Terkejut dengan pergerakan yang sangat tiba-tiba ini, namun tidak juga menhindar. Justru sekarang Inaya terbuai dengan ciuman Garion. 

Garion terus melumat, menggigit dan memainkan lidahnya pada bibir manis gadis itu, dan tangannya mulai bergerak kearah dua payudara gadis itu. Inaya mendesah pelan dan meremas pundak Garion.

Inaya bingung, kemarin-kemarin Inaya menolak bertemu laki-laki dihadapannya, dan sekarang? Inaya justru mendambakan ciuman ini, bahkan lebih. Inaya nyaris terbahak dengan pikiran kotornya sekarang.

Garion semakin gencar meremas kedua buah payudara Inaya, dan melumat leher putih gadis itu yang sudah menjadi candunya untuk diberu tanda. Garion bersumpah ia tidak pernah merasa seperti ini pada gadis manapun.

Hanya Inaya yang bisa merangsang dirinya sedemikian rupa. Garion membuka atasan Inaya dan memperhatikan tubuh bagian atas gadis itu.

Cantik.

Sedangkan Inaya menundukkan wajahnya dan tersipu malu, belum pernah ada seorang pria yang benar-benar menyentuhnya seperti ini.

Garion mengangkat wajah Inaya dan menatap gadis itu dengan mata sayunya dan kembali mencium bibir manis Inaya.

Garion mulai membuka kaitan bra gadis itu dengan tangan kanannya, dan melemparnya asal. Dan tanpa menunggu lama lagi, Garion langsung menggigit, menghisap, menjilat, dan melumat habis puncak payudara gadis itu yang sedari tadi menggodanya seolah-olah memintanya untuk melahapnya.

DiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang