Garion menarik tangan Inaya. Ia memaksa perempuan itu untuk menuruti keinginannya.
Garion langsung menghampiri kelas Inaya saat melihat perempuan itu keluar dari kelasnya, tanpa menghiraukan yang lain-lain ia langsung menarik kekasihnya itu begitu saja.
"Harus sekasar ini?" tanya Inaya dengan tenang, meskipun ia merasakan perih dipergelangan tangannya.
"Gak mau banget pacar kamu yang lain ngeliat kita berduaan gini ya?"
Garion memejamkan matanya lalu menatap Inaya "bisa diem bentar gak?!"
Inaya hanya tersenyum tipis dan kembali mengikuti Garion yang entah akan membawanya kemana. Tidak peduli dengan apa yang akan terjadi kedepannya, Inaya hanya menurut saja.
"Zora!" panggil Garion yang membuat Inaya langsung menghentakkan tangannya.
"Nay, please!"
Inaya hanya diam menatap Garion datar, sedangkan Zora tersenyum licik. "Kenapa sayang?"
Meskipun kemarin Inaya bilang tidak peduli, namun kenyataannya bohong. Hati Inaya sangat sakit melihat pemandangan didepannya.
Garion menggenggam tangan Zora dan menarik Zora dengan lembut, berbeda dengan Garion menarik Inaya tadi.
"Kita ke rumah kamu, sekarang" kata Garion pada Zora lalu menatap Inaya. "Kamu juga!"
"Gak!" kata Inaya singkat lalu membalikkan badannya meninggalkan kedua orang itu.
"Jangan ngelunjak lo! Udah bagus pacar gue baik-baikin lo!"
Inaya terus berjalan tanpa menghiraukan ucapan Zora. "Emang dasar perempuan gak tau diuntung, sama aja kayak nyokap lo yang udah mati itu!"
Tanpa berpikir panjang Inaya langsung membalikkan badannya dan berlari menghampiri Zora.
PLAKK
"INAYA!" teriak Garion terkejut. Sejujurnya, Garion tidak pernah melihat Inaya sekasar ini, Inaya yang ia kenal adalah Inaya yang lembut dan penuh perhatian.
"Kamu liat kelakuan dia, dia kasar sama aku!" kata Zora.
Inaya hanya diam dengan wajah datar dan tatapan kosong. Tanpa mengucapkan sepatah kata, Inaya langsung meninggalkan kedua orang yang sudah membuat perasaannya hancur.
Setelah membalikkan badannya, air mata Inaya turun dengan sendirinya, namun masih dengan ekspresi dan tatapan yang sama. Datar, dan kosong.
Sedangkan Garion hanya terdiam sambil merengkuh tubuh Zora, namun pandangannya terus terjatuh pada Inaya. Perempuan yang berbeda dengan Inaya yang ia kenal dulu.
Kenapa semuanya jadi kayak gini?
*********
Di sebuah Club.
Seorang laki-laki terus memandang perempuan yang sepertinya sudah mabuk di Bar. Ia terus memperhatikan perempuan itu sejak awal ia memasuki Club ini.
Ia memutuskan untuk berdiri dari kursinya dan menghampiri perempuan itu. Benar dugaannya, perempuan itu mabuk, sepertinya cukup parah.
"Hey!" sapanya pada perempuan itu.
Perempuan dengan rambut pendek dan baju yang lumayan mengundang hasrat para kaum pria itu hanya meliriknya sekilas lalu meneguk minumannya kembali.
"Boleh kenalan?"
"Gak boleh!" jawab perempuan itu dengan jutek.
"Kenapa?" tanyanya. Ia tau, kesalahan besar ia mengajak orang mabuk berbicara, seperti buang-buang waktu. Tapi entah kenapa, ia menginginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dive
Losowe⚠️21+⚠️ Backstreet? Apa enaknya sih dari hubungan sembunyi-sembunyi? Merasa tidak diakui oleh kekasih sendiri. Sedangkan Obsesi dan Posessive? Apa enaknya memiliki pasangan yang sangat terobsesi dengan kita? Dikekang sana-sini. Dikejar-kejar layakn...