Part 17- JATUH⚠️

9.3K 197 33
                                    

"Ahh..."

"Terus sayang..."

"Ahhhh, Nay..."

Kedua insan itu terus mendesah hingga mereka sudah sampai puncak. Garion merebahkan badannya disebelah perempuan itu dan memejamkan matanya.

"Kok kamu manggil aku, Nay sih?" kata perempuan itu yang membuat Garion langsung membuka mata dan melirik kearah perempuan disampingnya.

"Ohh..sorry. Gue gak sadar. Gue kira lo Inaya. Pantes rasanya beda." kata Garion pelan.

Pantas rasanya beda, Garion benar-benar tidak puas setelah bercinta dengan perempuan itu. Karena menurutnya hanya Inaya yang bisa membuatnya puas.

"Gapapa, mungkin kamu lagi capek. Yaudah tidur gih, kita udah main 4 kali loh, kamu gak puas-puas kayaknya" kata perempuan itu.

Garion bangkit dari kasur dan kembali memakai bajunya. Tiba-tiba ia terigat dengan Inaya. Sedang apa perempuan itu?

"Kamu mau kemana?"

"Pulang"

"Kok cepet banget sih?"

"Ya, ngapain gue lama-lama disini?" tanya Garion.

"Tidur dulu kek, atau pillow talk gitu?"

"Kita gak sedeket itu, Zor!" kata Garion lalu bergegas menuju pintu kamar.

"Tapi kita nge-sex" kata Zora sambil menatap Garion marah.

"Cuma sex kan? Gak pake cinta, gak pake perasaan. Bener-bener cuma saling menyalurkan nafsu, toh gue pake pengaman."

Zora terdiam dan terus menatap Garion yang sedang membersihkan diri. Zora merasa ditolak oleh laki-laki songong ini.

"Oh iya, gue harap lo gak nyebarin apapun tentang malam ini." Garion langsung pergi meninggalkan Zora yang masih diam diatas kasur.

Mungkin memang dia tidak akan memberitahukan masalah ini ke orang lain, tapi tidak dengan satu orang.

Satu orang yang menjadi tujuan utamanya melakukan kegiatan panas bersama Garion.

********

Inaya berjalan dengan santai kearah apartment-nya. Seperti yang ia rencanakan, ia akan menghabiskan waktu di Cafe.

Berhubung hari ini tidak ada tugas kuliah, ia berniat mengundang teman-temannya untuk datang dan berkumpul bersama.

Langkah Inaya sedikit melambat saat ia melihat seseorang yang sudah berdiri didepan pintu apartment-nya.

Laki-laki yang akhir-akhir ini menghilang tidak ada kabar. Bukan, bukan karna ia merindukan laki-laki ini.

Hanya saja sedikit aneh, karena beberapa bulan terakhir lali-laki itu sering mengunjunginya bahkan hampir setiap hari.

Karena sudah terbiasa dengan kehadiran Garion, Inaya jadi merasa sedikit aneh saat laki-laki itu tidak menampakkan dirinya beberapa hari kemarin.

"Kamu-"

"Aku kangen sama kamu. Boleh aku masuk?"

Inaya merasa terhipnotis. Ia menganggukkan kepalanya. Laki-laki itu tersenyum senang.

Inaya memasukkan password apartment-nya dan keduanya pun melangkah masuk. Inaya yakin, rencananya menghabiskan waktu di Cafe bersama teman-temannya akan gagal sebentar lagi.

"Kamu darimana? Aku gak liat kamu di kampus"

Inaya merasa sedikit terharu ketika ada yang mencarinya seperti ini selain ke-enam teman-temannya. Tapi kali ini, laki-laki itu mencarinya dan bahkan sadar ketika dirinya seharian ini tidak ke kampus.

DiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang