Part 15 - FAMILY?

3.9K 186 25
                                    

HOLA! IM BACK GAISSSS

Setelah dipikir-pikir kayaknya aku mau sedikit rubah bahasa aku yang dari kaku ke bahasa yang lebih mudah, biar gak ngebosenin betul?

BTW aku gak bosen-bosen bilang makasih sama kalian yang udah baca, dan vote cerita ini. Semoga kalian gak bosen sama cerita ku yaa!!<3

ENJOYY!!!

***********

Perempuan ber-dress hitam itu menatap bangunan mewah didepannya, menarik nafas dan memejamkan matanya. Ia mengulang kegiatannya itu berkali-kali.

Dia nggak yakin kalau keputusannya ini baik atau malah buruk. Dia juga gak tau, kali ini kejadian apa yang akan terjadi. Dia cuma bisa berharap semoga semuanya baik-baik saja.

Perempuan itu melangkah masuk dengan mantap dan terus merapalkan doa dalam hatinya. Memohon pada sang pencipta agar semuanya berjalan dengan lancar sesuai harapannya.

Saat ia tiba didepan pintu, semua mata tertuju padanya dengan berbagai macam pandangan.

"KAK NANA!!" teriak kedua adik laki-laki kesayangannya itu sambil menghampirinya.

Inaya tersenyum manis melihat kedua adiknya yang sangat tampan dan memeluk kedua adiknya itu. Dia benar-benar rindu dengan dua bocah bandel itu.

"Kakak cantik banget!" kata Jere sambil meperhatikan kakaknya yang benar-benar berbeda malam ini.

"Siapa dulu dong, kakak gue!" sahut seseorang dari belakang Key dan Jere. Inaya menatap Melvin dengan pandangan aneh dan langsung menggelengkan kepalanya.

Key dan Jere langsung menghantam laki-laki itu dengan keras. "Enak aja! Kakak lo tuh kak Mikha! Ini kakak kita bedua! Dan selamanya kayak gitu!" sahut Keynes.

Melvin memanyunkan bibirnya dan berjalan menuju Inaya. Dan tanpa aba-aba Melvin langsung memeluk Inaya erat dan mengadukan kelakuan dua sepupu kejamnya.

"Jijik banget lo, Vin!" kata gadis ber-dress putih itu sinis sambil mengampiri adik, dan para sepupunya.

"Bacot lo!" sahut Melvin lalu melepaskan pelukannya pada Inaya.

Mikha gadis ber-dress putih itu langsung menghampiri Inaya dan memeluknya dengan erat. Terakhir kali mereka bertemu, saat Mikha datang pagi-pagi buta karena kabur dari Mike. Setelah itu, Mikha pergi begitu saja, meninggalkan kopernya yang sampai detik ini masih berada dikamar yang kemaren Mikha tempati diapartment Inaya.

"Nana, sayang! Mami kangen banget" sambut seorang wanita berusia 46th sambil memeluk Inaya dengan erat.

"Nana juga kangen banget sama mami!" Inaya memeluk wanita itu tak kalah erat.

Mella, Inaya benar-benar menyayangi Mela dan menganggap bahwa Mela adalah ibu kandungnya.

Disaat ia kehilangan sang Bunda, Mela datang dan menggantikan posisi almarhumah sang bunda, Lunaya. Mela memperlakukan Inaya, Keynes dan Jere sama seperti ia memperlakukan Mikha dan Melvin--kedua anak kandung Mela.

"Kamu naik apa kesini nak?" tanya Mela sambil terus mengelus rambut Inaya.

"Nana naik mobil, Mih. Mami sehat kan? Maaf Naya jarang nengokin, Naya sibuk sama tugas kuliah sama Cafe"

Mela tersenyum melihat keponakannya itu dan mencium kening Inaya lembut.

"Gapapa, sayang. Mami bangga sama kamu! Mami yakin bunda kamu juga pasti bangga liat kamu diatas sana"

Inaya tersenyum mendengar ucapan Mela lalu mengalihkan pandangannya pada sekumpulan orang yang sudah berada dimeja makan. Inaya menarik nafas dan berdoa kepada sang pencipta untuk diberi kekuatan.

DiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang