Orang-orang selalu bilang, hal ter-ribet didunia adalah menemani wanita belanja. Kalau wanita sudah berbelanja, pasti tidak pernah merasa puas hanya dengan satu benda. Banyak mau, banyak pilihan, selalu merepotkan.
Tapi itu semua tidak berlaku untuk keadaan Inaya dan Marvelle sekarang. Justru Marvelle yang sedari tadi pusing dan misuh-misuh memilih perhiasaan yang cocok untuk bundanya.
Demi Tuhan, sudah 1 jam lebih mereka berkeliling Mall.
Inaya sendiri sudah menentukan pilihan untuk Gaby, ibunda Giselle dan Marvelle. Dan sedari tadi ia terus direcoki Marvelle yang sibuk bertanya "bagusan yang mana?" "mending ini apa itu?" "mending kalung atau gelang?"
Dan ujung-ujungnya? Ia letakkan lagi perhiasaan itu dan memilih toko lain. Bahkan ini sudah toko ketiga yang mereka datangi dan Marvelle masih belum menentukan pilihannya. Sangat menyebalkan.
"Mendingan yang mana, Nek?" tanya Marvelle sambil menunjuk dua anting yang berbeda jenis dan berbeda merk.
"Terserah" jawab Inaya mencoba sabar.
"Ih, jangan terserah!"
"Ya kan lo yang mau ngasih!" bentak Inaya. Oke, Inaya mulai naik darah.
"Tapi kan lo cewek, apa gunanya gue bawa lo kalo lo jawab terserah?" kata Marvelle sambil merengek.
Tuhan, menyumpahi sahabat sendiri itu dosa gaksih?! Ini udah mulai abis nih kesabarannya!
Inaya kembali fokus pada kalung liontin berbentuk hati yang sangat menarik dimatanya. Tidak mendapat jawaban, Marvelle terus merecokki Inaya hingga mendapatkan jawaban.
"Nay!"
"Nek!"
"Nenek"
"Oy!"
"Cakep banget dah temen gue ini!"
"Nay!"
"Inaya ih jawabbbb!!!" ucap Marvelle sambil merengek seperti anak kecil.
"Apa sih?! Malu diliatin sama mbak-mbaknya!" bentak Inaya.
"Ya makanya jawab!"
"DARI TADI JUGA UDAH GUE JAWAB! TAPI UJUNG-UJUNGNYA LO BALIKIN LAGI TUH PERHIASAN!"
Marvelle terdiam menyadari kesalahannya.
Oke, macan mulai ngamuk!
"Ya tapi kan kurang srek, Nek!" rengek Marvelle.
"Ya makanya, gak gue jawab! Ntar gak srek lagi!"
"Jangan gitu! Ini terakhir dah, janji!" Marvelle memasang wajah puppy face nya yang paling dibenci Inaya, tapi justru membuat mbak-mbak perhiasan itu semakin kelepek-kelepek.
Ya, memang sejak mereka menginjakkan kaki ditoko ini, mbak-mbak pegawai yang berambut panjang itu terus menatap Marvelle seakan-akan ia bisa mati jika tidak menatap Marvelle barang sedetik pun.
"Awas sampe gak dipilih lagi! Gue capek, ini udah 3 toko yang kita datengin tau ga?!" teriak Inaya yang membuat Marvelle menciut.
Buset, berasa bawa macan gue.
Sumpah! Lebih baik ia mendengar Giselle ngomel-ngomel saat datang bulan dari pada harus menghadapi kemarahan Inaya.
Ya, marahnya orang sabar gimana sih?
"Iya janji!"
Inaya memutar bola matanya malas lalu menengok kearah anting yang dimaksud Marvelle, cantik sekali. Anting emas berbentuk huruf G. Sesuai dengan nama bundanya, Giselle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dive
Random⚠️21+⚠️ Backstreet? Apa enaknya sih dari hubungan sembunyi-sembunyi? Merasa tidak diakui oleh kekasih sendiri. Sedangkan Obsesi dan Posessive? Apa enaknya memiliki pasangan yang sangat terobsesi dengan kita? Dikekang sana-sini. Dikejar-kejar layakn...