⚠️🌚
********
Entah apa yang ada dipikirian Inaya sekarang, ia mengundang ke-enam temannya, beserta dengan Melvin, Mikha, dan juga Garion.
Kalian berpikir bahwa Garion dan Inaya akan mempublikasi hubungan mereka? Jawabannya tentu saja tidak. Mana mungkin mereka seberani itu. Ralat, bukan mereka, lebih tepatnya Inaya.
Garion sudah berkali-kali ingin mempublikasikan hubungan mereka, namun Inaya bersikeras menolak permintaan laki-laki yang menjadi kekasihnya itu. Inaya masih belum siap dengan segalanya.
Mereka sempat bertengkar hebat mempermasalahkan hal ini, bahkan Inaya sampai mengeluarkan kata "putus" saat Garion masih bersikeras ingin mempublikasikan hubungan mereka, namun Garion akhirnya mengalah dan meminta maaf karena sudah membuat Inaya tidak nyaman.
"Udah lama banget Nek, lo gak ngundang kita-kita kesini" ucap Bima sambil mengunyah kebab yang ia beli tadi bersama Nina.
"Ya iyalah, gimana mau kesini orang lo udah ada tempat hunian baru" balas Inaya menggoda sambil melirik kearah Nina.
Ya. Nina dan Bima sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Pasutri baru itu terus-terus menempel layaknya sendok dan garpu tidak bisa dipisahkan. Bahkan saat seperti ini pun, keduanya duduk bersebelahan sambil bergandengan tangan.
Inaya sangat senang karena kedua sahabatnya kini berbahagia, berbeda dengan Giselle, memandang keduanya saja sudah membuatnya jijik dan mual. Karena hampir setiap hari Giselle dan Inaya mengintil kemana pun kedua pasutri itu pergi.
"Yeu, sirik ya lo? Makanya cari pacar! Noh Garion kosong. Ya ga, Yon?" ucap Bima sembarangan membuat sang empunya nama tersedak minumannya sendiri.
"Kenapa, Bim?" tanya Garion sambil menatap Inaya.
"Lo jomblo kan? Sikat aja noh si Inaya, kasian kelamaan jomblo" kata Bima.
"Sok tau lo! Garion tuh udah punya pacar tau!" kata Athala sambil menoyor kepala Bima.
Semua langsung terkejut dan heboh "HAH?! SIAPA?! KOK GAK CERITA SIH?!" teriak Jackson heboh
"PARAH LO!" teriak Giselle.
Inaya meremas tangannya kuat-kuat berharap semoga apa yang ada dalam pikirannya itu tidak terjadi. Dia menarik napas dalam-dalam sambil terus berdoa pada Tuhannya agar diselamatkan.
"Zora gak sih?" kata Athalla yang justru semakin membuatnya lemas.
Kenapa harus Zora?
"Demi apa?! Fix lo musuh kita semua! Pergi aja dari sini kalo gitu" kata Nina sambil memandang Garion sinis.
Jackson menepuk bahu Garion pelan sambil memasang wajah kecewa. "Kayak gak ada cewek lain aja sih, Yon?"
Inaya meremat tangannya sambil terus menatap Garion yang juga menatapnya. Garion seolah berbicara lewat pandangan matanya.
Marvelle yang sedari tadi diam, mengeraskan rahangnya sambil menatap Garion tajam. Entah kenapa, hatinya mendadak panas.
"Sejak kapan sama tuh nenek lampir?" tanya Bima penasaran.
"Gak tau, gue lupa" jawab Garion datar.
Inaya menundukkan kepalanya dan tersenyum meremehkan. Bahkan laki-laki itu tidak mengelak sama sekali. Haruskah ia benar-benar melepas laki-laki ini untuk saudara tirinya untuk yang kesekian kalinya?
Inaya tahu, maksud Garion yaitu melindungi hubungan mereka yang sampai saat ini masih menjadi rahasia mereka. Tapi, dari sekian banyak wanita yang bisa dijadikan tumbal, kenapa harus saudara tirinya yang paling dia benci?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dive
Random⚠️21+⚠️ Backstreet? Apa enaknya sih dari hubungan sembunyi-sembunyi? Merasa tidak diakui oleh kekasih sendiri. Sedangkan Obsesi dan Posessive? Apa enaknya memiliki pasangan yang sangat terobsesi dengan kita? Dikekang sana-sini. Dikejar-kejar layakn...