Sudah dua hari mereka menjalani hubungan dengan status yang lebih naik pangkat meskipun hubungan itu hanya diketahui oleh mereka dan Tuhan.
Inaya berjalan menuju kelasnya dengan lemas karena kurang tidur. Tidak, bukan karena melakukan sesuatu yang iya-iya. Tapi karena ia mengerjakan tugas dan meneliti laporan-laporan Cafenya disaat yang bersamaan.
Maklum, ia baru tidur jam 3 subuh dan terpaksa bangun jam 5 subuh karena harus mengikuti kelas Bahasa Inggris Profesional jam 7.30 pagi.
Untung Nina dan Athalla menghubunginya beberapa kali. Kalau tidak, mungkin absennya akan bangkar karena akan di cross 2 jam.
"NENEK!" teriak seorang laki-laki dari belakangnya.
Laki-laki itu berlari menghampiri Inaya dan merangkul bahu Inaya erat. "Lesu amat lo pagi-pagi" kata Bima sambil mengerutkan keningnya.
Inaya menutup mulutnya saat menguap dan mengucek matanya pelan "ngantuk banget gue, Bim! Cuma tidur 3 jam"
Bima terkekeh dan mengacak rambut Inaya "makanya, jangan terlalu diforsir, Nek. Jaga kesehatan! Kan udah gue bilang kalo lo butuh bantuan gue, kabarin gue kapanpun itu!"
"Iya deh, gue gak enaklah ganggu lo PDKT sama Mega" kata Inaya.
Bima memang sedang dekat dengan seseorang dari jurusan Tata Boga. Mega namanya. Perempuan manis dengan rambut panjang berwarna coklat.
Wajah Bima sedikit merona saat mendengar nama Mega, dan langsung mengalihkan pembicaraan.
"Tapi kan kalo lo butuh temen, lo bisa panggil gue. Gue gak akan setiap saat sama Mega kali! Gila aja, baru PDKT tapi udah bucin kaya Marvelle"
Inaya terkekeh mendengar ucapan Bima. Ya, memang si Marvelle satu itu emang paling bucin dan keracunan mahkluk bernama perempuan. Baru PDKT sudah toxic, benar-benar bucin akut.
"Pagi-pagi udah asyik banget kayanya ngomongin gue!" sahut seseorang yang sangat mereka hafal. Suara yang mengejutkan kedua insan itu dan memnbuat Inaya dan Bima membalikkan badannya.
"EHHH!! Ada Marvelle! Wah! Ada kembarannya juga!" kata Bima sambil nyengir.
"Berisik!" kata Giselle jutek.
"Jutek amat pagi-pagi, Neng!" goda Inaya sambil mencolek dagu Giselle.
"Diem, Nek!" kata Giselle sambil memanyunkan bibirnya.
Jika dilihat dari tingkah Marvelle dan Giselle sekarang, dapat dipastikan bahwa keduanya sedang dalam situasi tidak mengenakan alias bertengkar. Yang satu berwajah kesal, dan yang satu berwajah datar.
"Ada keributan apa lagi kali ini?" tanya Bima pada duo kembar itu.
"DIA TUH!" teriak Marvelle dan Giselle berbarengan sambil saling tunjuk.
Inaya dan Bima saling lihat sejenak dan kembali melihat Giselle dan Marvelle.
"Kenapa sih, Gis?" tanya Inaya pada Giselle.
"Si Babon setan ini! Emang paling sialan yaa!" kata Giselle sambil menunjuk Marvelle dengan kesal.
"Iya, kenapa?"
"Lo tau? Gara-gara dia nih! Anjing gue si Molly jadi mencret!"
"Lah, salah sendiri tuh anjing lo terlalu rakus!" bantah Marvelle.
"Ya kalo lo nanya ke gue dulu soal makanannya, Molly gak akan mencret!" sahut Giselle.
"YA MANA GUE TAU KALO ITU NASI UDAH BASI!"
"YA KAN LO BISA NYIUM?! IDUNG LO INGUSAN APA GIMANA?!"
"Ya anjing lo aja yang lemah! Makan nasi basi dikit doang langsung mencret! Mana bau lagi najis!" kata Marvelle sambil mengrenyit jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dive
Random⚠️21+⚠️ Backstreet? Apa enaknya sih dari hubungan sembunyi-sembunyi? Merasa tidak diakui oleh kekasih sendiri. Sedangkan Obsesi dan Posessive? Apa enaknya memiliki pasangan yang sangat terobsesi dengan kita? Dikekang sana-sini. Dikejar-kejar layakn...