Part 19 - PAIN?!⚠️

8.7K 173 16
                                    

"Woy!" Garion terkejut saat mendengar suara teriakan serta tepukan keras dipundaknya. Elang duduk di depan Garion yang tengah melamun.

"Astaga Yon, Yon. Kalo lo kesurupan siapa yang ribet?" Tanya Elang dengan heboh. Garion menggelengkan kepalanya nampah acuh. John dan Alif menyusul tak lama kemudian.

Saat ini, mereka berempat sedang berada di apartment Garion. Garion meminta ketiga temannya untuk datang dan membicarakan sebuah pesan yang masuk tadi pagi.

"Kenapa sih? Kok lo tumben banget nyuruh kita dateng kesini, sepagi ini" tanya Alif.

"Tau, biasanya juga lo masih pelukan sama selimut" sahut John sambil menggarukkan kepalanya karena masih mengantuk.

"Gue percaya sama lo bertiga. Gue mau kasih tau kalian soal sesuatu" Kata Garion yang membuat ketiganya terdiam.

Garion itu orang yang cuek, dan tidak bisa serius. Namun jika Garion sudah dalam mood yang seperti sekarang, berarti memang ada satu hal penting yang benar-benar mengganggu otaknya.

"Kenapa?" tanya Elang.

"Sebenernya gue punya pacar"

Ketiganya diam. Hening, untuk beberapa detik hanya suara jarum jam yang berbunyi. Elang, John, dan Alif saling melempar tatapan yang sulit diartikan menurut Garion.

"You guys still here?" tanya Garion pelan sambil menatap ketiga temannya.

"JAHAT BANGET LO ANJING!" teriak Elang.

"PUNYA PACAR GAK BILANG-BILANG!" teriak John.

"SETAN LO GARION!" teriak Alif.

"Anarkis lo semua kayak monyet!" balas Garion.

"Sejak kapan?!" tanya Alif.

"Beberapa bulan yang lalu, gue lupa tepatnya kapan. Karena random banget" jawab Garion.

"Siapa?"

"—Zora" jawab Garion.

"HAH?! ZORA ANAK FKG?!" tanya John heboh.

"Iya, dia"

"Wah! Gila sih bro. Dia sih mantep banget! Apalagi body-nya! Beuh! Juara" kata Elang.

"Iya! Mantannya juga tajir-tajir lagi. Ya, tipe-tipe Garion gitu" sahut John.

John melihat Garion sebentar dan menepuk pundak Garion "Semoga langgeng ya bro, gue denger-denger katanya dia fakgurl. Ati-ati aja" kata John.

Garion mengangguk dan tersenyum penuh paksaan. Apa yang ada dipikarnnya kali ini? Kenapa dia tidak jujur pada ketiga temannya?

Dan kenapa juga ia harus bawa-bawa Zora kedalam hubungannya? Ia tidak ingin semua orang tahu bahwa Inaya itu kekasihnya.

Tapi, kenapa juga ia harus bawa-bawa Zora yang jelas-jelas bukan siapa-siapanya? Entahlah, biar ia yang urus untuk masalah kedepannya nanti.

Flashback dua minggu lalu.

"Apa kabar nak?"

"Langsung aja, ibu mau ngomong apa sama saya?" tanya Garion pada seorang wanita paruh baya yang terlihat lebih tua dibandingkan saat terakhir ia bertemu dipersidangan perceraian kedua orangtuanya.

"Mama kangen sama kamu, kamu gak mau pesen makan dulu?"

"Langsung aja, ada apa?"

Wanita paruh baya itu menghela nafasnya dan kembali menatap anak pertamanya yang sangat tampan. Mirip seperti mantan suaminya. Bahkan sangat persis seperti mantan suaminya saat muda dulu.

DiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang