5. Sebuah Foto

278 27 68
                                    

"Jangan meyakinkan orang lain saat kamu sendiri merasa ragu."

♡As Long As Live♡

Happy Reading 💜

Arena balap liar mungkin adalah tempat yang berbahaya bagi kebanyakan orang. Namun bagi Alga tempat itu adalah salah satu tempat terbaik dalam hidupnya. Di tempat itu Alga bisa melampiaskan segalanya tanpa harus berteriak dan menggeram pada orang lain. Menarik gas motornya sekuat tenaga adalah salah satu sensasi paling menakjubkan dalam hidupnya. Ya, itu memang berbahaya. Nyawa adalah taruhannya. Setitik saja ia melakukan kesalahan maka nyawanya akan melayang. Namun bukankah yang berbahaya selalu lebih menyenangkan? Lagi pula menantang malaikat maut adalah salah satu hobinya.

"Lo pasti kalah malam ini!" Suara yang hampir menyerupai geraman itu membuat Alga menoleh ke sebelah kirinya dan mendapati sosok laki-laki berkaus putih polos. Celana jeans yang ia pakai tampak robek-robek di bagian depannya persis seperti Alga. Dan jaket hitam bertuliskan jaguar di bagian punggungnya adalah bukti bahwa dia juga seorang ketua geng sama seperti Alga. Ninja putih yang ditungganginya tampak kontras dengan ninja hitam Alga. Laki-laki itu adalah Serkan, musuh bebuyutannya.

"Percaya diri sebelum menang adalah kalah yang sesungguhnya!" Alga, sosok dengan ninja hitam itu membalas dengan sinis. Lebih sinis daripada yang dapat siapa pun prasangka. Serkan yang ada di sebelahnya menggeram. Sosok gelap itu memang selalu menyebalkan. Ingin rasanya dia memecahkan kepala sosok itu detik ini juga. Namun seorang wanita dengan pakaian kurang bahan yang berdiri di tengah-tengah mereka mengalihkan segalanya. Lalu tepat kala bendera di tangan wanita itu terkibar mereka berdua melajukan ninja mereka, melesat membelah jalanan yang dihiasi hiruk pikuk teriakan para gadis.

Biasanya Alga tidak perlu merasa khawatir karena dia tahu bahwa kemenangan akan selalu berpihak padanya. Namun malam ini tampaknya ia perlu untuk merasa sedikit khawatir. Sebab Serkan telah menjadi lebih hebat daripada yang ia tahu. Lihatlah! Kini laki-laki itu bahkan telah menyamai posisinya. Dan detik berikutnya dia berhasil mendahului Alga, melesat kencang mengalahkan kecepatan angin malam.

Alga menggeram. Tak mau kalah, dia pun menarik gas motornya dengan brutal, memacu ninja hitam itu dengan kekuatan luar biasa. Tidak! Dia tidak akan kalah malam ini. Tidak akan ia biarkan gelarnya sebagai raja jalanan terenggut dengan mudah malam ini.

Hanya butuh sepersekian detik bagi Alga untuk menyamakan posisinya dengan Serkan. Namun Alga lupa bahwa selain hebat di arena Serkan juga adalah sosok yang licik luar biasa. Laki-laki itu menendang Alga hingga Alga hampir kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari motornya. Namun tidak! Sebab Alga dapat mengendalikan segalanya dengan mudah. Pada akhirnya Alga tetap bertahan pada posisinya. Sebenarnya Alga bisa saja membalas perbuatan licik Serkan. Namun Alga memilih untuk tidak menghiraukan. Karena dia tidak punya waktu untuk menghadapi makhluk sampah semacam Serkan.

Laki-laki dengan kaus hitam polos dan jaket hitam yang berlambang burung rajawali di bagian punggungnya itu terus memacu ninjanya hingga kini ia telah jauh meninggalkan Serkan. Sedikit lagi. Tinggal sedikit lagi maka dia akan mencapai garis finish dan kemenangan akan jadi miliknya. Di antara geraman rendahnya yang mendebarkan Alga tersenyum sinis. Serkan pasti akan kalah. Dan benar saja! Sebab kini ia telah mencapai akhir dari balapan ini.

Alga menghentikan motornya setelah melewati garis finish, membuka helm hitam yang menutupi wajahnya lalu menyugar rambut hitam legamnya. Ah, dia sangat puas dapat mengalahkan Serkan lagi malam ini. Dan bahkan kini dia tidak sabar untuk melihat wajah laki-laki itu. Hingga tak lama kemudian Serkan juga menghentikan motornya tepat di sebelah Alga. Alga menoleh dan menatap Serkan dengan tatapan tajam seperti biasanya.

ALGA : As Long As Live Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang