21. Kenapa?

359 26 30
                                    

"Aku sudah berusaha sekeras mungkin. Aku sudah berlari sekuat tenaga. Namun bahkan belum satu hari kamu berhasil menghentikan langkahku dan membuatku berbalik arah. Dan pada akhirnya aku selalu kembali padamu."

Alana Pramoedya

─ Alana Pramoedya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading💜


Selama beberapa hari belakangan ini Alana selalu merasa ada yang mengikutinya. Mulai dari berangkat sekolah, sepulang sekolah, dan bahkan setelah ia pulang dari bekerja sekalipun. Entah itu hanya perasaannya saja atau memang demikian adanya. Namun yang pasti Alana selalu merasa ada yang mengintainya diam-diam. Termasuk hari ini.

Alana baru saja keluar dari gerbang sekolahnya. Hari ini dia memutuskan untuk berjalan kaki karena setiap hari selalu saja ada yang mengganggunya. Dua hari yang lalu ia tidak menemukan sepedanya di parkiran dan ternyata seseorang menyembunyikannya di gudang sekolah. Kemarin dia mendapati sepedanya ditaruh di atas pohon. Entah apa motivasi orang itu melakukannya. Alhasil Alana memilih untuk tidak lagi berangkat ke sekolah dengan sepeda. Dia sudah lelah berbohong pada Alvin setiap kali abangnya itu bertanya apakah ada yang mengganggunya di sekolah. Dan tentunya sulit bagi gadis itu untuk berkata jujur karena dia tidak ingin abangnya semakin mengkhawatirkannya.

Kini Alana sudah berada cukup jauh dari sekolahnya. Gadis itu terus berjalan sambil sesekali melihat ke belakang. Namun tetap saja dia tidak mendapati siapa pun di belakangnya. Hingga tiba-tiba seseorang menutup mulutnya dengan sapu tangan. Awalnya Alana berusaha berontak. Namun seketika pandangannya buram dan setelahnya dia tidak tahu apa yang terjadi. Hanya saja sebelum benar-benar kehilangan kesadarannya dia merasa tubuhnya diseret oleh seseorang dan dimasukkan ke dalam mobil.

♡As Long As Live♡

Saat pertama kali membuka matanya Alana mendapati seorang laki-laki menatapnya seraya tersenyum sinis. Alana mengenal laki-laki itu. Serkan namanya. Ketua geng Jaguar yang merupakan musuh bebuyutan Alga. Namun dia tidak mengenal seseorang yang berdiri di belakang Serkan. Seseorang itu memiliki mata kelabu dan menatap dingin padanya. Alana berusaha menggerakkan tubuhnya. Namun tangan dan kakinya diikat di sebuah kursi. Gadis itu mengangkat pandangannya, menatap tajam pada Serkan.

"Lepas!" titahnya. Namun Serkan malah tertawa. Laki-laki itu mendekatkan wajahnya pada Alana, membalas Alana dengan tatapan yang sama tajamnya. Dia pikir Alana akan menundukkan kepala. Namun ternyata tidak.

"Lo lebih tangguh dari yang gue kira. Sekarang gue tahu kenapa Alga bisa sesuka itu sama lo," ucapnya. Laki-laki itu tersenyum sinis. Tatapannya yang tampak seperti predator mengintai mangsanya membuat Alana muak.

"Lepasin gue sialan!" Alana membentak. Kesabarannya sudah habis tak bersisa. Dan dia benci diperlakukan seperti orang tak berdaya oleh laki-laki di hadapannya ini.

ALGA : As Long As Live Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang