12. Kenyataan Pahit

245 24 37
                                    

"Siapa pun tusuk aku dengan pedang kebanggaan kalian. Atau setidaknya tebas aku dengan samurai paling tajam. Tapi tolong cabut pisau tumpul dan berkarat ini dari dadaku."

~Algarish Prawiranegara~

"Mereka lebih jatuh cinta sama idolnya daripada karyanya?" Arion menatap malas pada para gadis yang sedang membicarakan idola mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka lebih jatuh cinta sama idolnya daripada karyanya?" Arion menatap malas pada para gadis yang sedang membicarakan idola mereka. Laki-laki itu sedang berada di kelasnya saat ini, kelas XII IPS 2 yang merupakan gudangnya para pembuat onar. Memang murid paling nakal di sekolah ini adalah Alga. Namun jika dinilai dari setiap kelas maka kelas Arion adalah yang paling sulit dikendalikan. Entah itu laki-laki ataupun perempuan sama-sama langganan BK. Tak heran kelas mereka dijuluki sebagai gudangnya preman sekolah. Sedikit berbeda dengan kelas XII IPA 6 yang merupakan kelas Alga. Kalau kata Jonathan kelas XII IPA 6 adalah paket lengkap. Semuanya ada di sana. Mulai dari yang ambis, pintar, good looking, pengurus OSIS, nolep, biang onar, buaya, kang ghosting, kulkas dua belas pintu, ATM berjalan, manusia batu, bahkan setan juga ada. Lengkap banget, kan?

"Biasalah, cewek kan emang mandang fisik." Baron, teman sekelas Arion yang kerap kali menjadi partner Alga dalam membuat masalah di luar sekolah itu membalas. Tatapannya yang setajam silet ia tujukan untuk para gadis itu.

"Gue kurang setuju," kata Jonathan. Laki-laki itu saat ini sedang berkunjung ke kelas Arion hanya untuk menggoda para gadis di sana. Pasalnya dia sudah kehilangan minat dengan para gadis di kelasnya. Jadi dia pun memutuskan untuk mencari mangsa di kelas lain.

"Kenapa?" Baron menaikkan sebelah alisnya.

"Karena sebenarnya cowok lebih mandang fisik. Cinta cewek itu letaknya di telinga. Mereka jatuh cinta sama audio bukan visual. Jadi kalau lo mau dapetin cewek lo enggak harus good looking tapi yang penting jago gombal," jelas Jonathan.

"Iya, apalagi kalau gombalnya pakek duit." Galih yang duduk di sebelah Jonathan bersuara.

"Emang selalu kayak gitu, kan?" Samudra menghembuskan asap rokoknya. "Cowok ganteng kalah sama cowok kaya. Cewek cantik kalah sama cewek gatel."

"Kalau gatel ya tinggal digaruk. Apa susahnya, sih?" tanya Andra yang membuat semua orang menatap kesal padanya. Entah laki-laki itu memang benar-benar polos atau hanya pura-pura polos.

"Enggak gitu konsepnya tolol!" Darren menggeplak kepala Andra dengan buku paket sejarah yang tebalnya mengalahkan buku fisika.

"Terus?" tanya Andra lagi.

"Cewek gatel itu maksudnya cewek yang suka godain cowok," sahut Darren.

"Ooh gitu." Andra menganggukkan kepalanya. Kini dia mulai paham dengan kata 'gatel' yang teman-temannya maksud.

"Intinya mereka cewek murahan," ujar Aiden yang sejak tadi hanya memperhatikan percakapan mereka. "Sama kayak Risa," lanjutnya kemudian.

"Dia cewek lo ogeb!" geram Jonathan yang tak terima Risa dibilang murahan. Apalagi oleh laki-laki bajingan seperti Aiden. Ayolah! Jika Risa yang terus-menerus mengejar Aiden disebut murahan lantas Aiden yang meniduri jalang setiap minggu mau disebut apa? Iblis? Oh, bahkan itu belum cukup.

ALGA : As Long As Live Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang