15. Jawaban

241 20 11
                                    

"Pertanyaan yang memenuhi kepalaku telah menemukan jawabannya. Kamu adalah jawaban atas pertanyaan itu."

~Algarish Prawiranegara~

~Algarish Prawiranegara~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading💜

Dunia ini penuh dengan kemunafikan. Tolong jangan percaya siapa pun. Bahkan dirimu sendiri. Karena setiap orang berpotensi untuk berkhianat suatu saat nanti. Hanya butuh untuk menunggu dan segalanya akan terjawab oleh waktu. Lihat saja! Dia yang hari ini membuatmu tertawa suatu saat nanti akan menjadi alasanmu meneteskan air mata. Dia yang hari ini memberimu bahagia suatu saat nanti hanya akan memberimu kecewa. Dia yang tersenyum di hadapanmu mungkin saja hanya sedang menunggu saat yang tepat untuk menancapkan pisau di dadamu. Atau mungkin dia sedang merakit bom waktu hanya agar bisa menghancurkanmu hingga tak bersisa.

Sekian lama kata-kata itu tertancap di kepala Alga. Mengakar dan tumbuh dengan begitu kuatnya. Rasa sakit yang diberikan masa lalunya membuatnya enggan percaya pada siapa pun. Keluarga, sahabat, dan bahkan Alana sang mantan kekasih. Tidak ada satu pun yang benar-benar ia percaya. Karena dia tahu bahwa suatu saat nanti mereka pasti akan mengkhianatinya. Dan benar saja. Alana mengkhianatinya bahkan saat dia baru berusaha untuk percaya. Sungguh, Alga benci hidup di dunia keparat ini. Dunia di mana tak ada satu pun yang dapat ia percaya. Dunia di mana mempercayai orang lain tak ubahnya menyerahkan diri untuk terluka.

Turun dari motornya. Alga memasukkan kedua tangannya ke dalam saku hoodienya. Hari ini dia tidak memakai jaket kebanggaannya. Entahlah! Hanya saja beberapa hari ini dia merasa bimbang. Dia merasa tidak seharusnya ia berdiri di tempatnya saat ini. Ada seseorang yang lebih pantas. Namun Alga belum tahu siapa seseorang itu. Selama beberapa hari ini ia selalu bertanya dan tak kunjung mendapatkan jawaban. Hampir gila ia dibuatnya.

"Gue udah punya pacar!" Alga baru saja hendak pergi ke kelasnya. Namun suara itu menghentikan langkahnya. Alga mengenali suara itu. Laki-laki itu pun membalikkan badannya dan mendapati Vivian yang berdiri tak jauh dari tempatnya saat ini. Di hadapan gadis itu ada seorang laki-laki yang penampilannya tak jauh berbeda dari Alga. David namanya, salah satu mantan Vivian. Dan entah mantannya yang keberapa.

"Oh, ya? Siapa?" David tersenyum miring. Dari raut wajahnya Alga tahu bahwa laki-laki itu tidak mempercayai apa yang Vivian katakan.

"Bukan urusan lo!" sahut Vivian tajam. Dan entah kenapa Alga masih setia di tempatnya. Sebenarnya dia tidak ingin peduli. Namun dia tahu bahwa David adalah sosok yang sangat nekat. Laki-laki itu tidak akan melepaskan Vivian begitu saja. Tidak! Karena laki-laki itu terobsesi pada Vivian. Alga tahu bahwa laki-laki itu akan melakukan segala cara agar Vivian ada dalam genggamannya.

"Gue enggak akan percaya sebelum lo nunjukin siapa pacar lo." Senyum miring di wajah David semakin menjadi. Alga hanya menonton. Sulit baginya untuk menerka siapa yang akan memenangkan perdebatan itu. Vivian dan David adalah dua orang yang sama-sama keras kepala. Tidak akan ada satu pun dari mereka yang mau mengalah. Ya, beginilah jadinya jika dua orang yang sama-sama dominan disatukan.

ALGA : As Long As Live Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang