Chapter 8 - Perpustakaan

406 69 10
                                    

Ling Linyi berhasil mengejar kakaknya ke parkiran. Ia menahan lengan Peter sebelum pria yang lebih tua empat tahun darinya itu masuk ke dalam mobil.

"Minggir!" Peter mengempaskan tangan Linyi cukup kasar.

"Jangan bertindak gegabah!" tegur Linyi. Ia menghela napas pelan karena Peter urung memasuki mobil. "Bisa saja ini tidak seperti yang kau pikirkan." katanya lagi.

"Semua sudah jelas, Linyi. Kau masih mengingat wajah Sara, kan?"

"Iya. Tapi bukan berarti Sara ada hubungannya dengan Shixun, kan?"

"Lalu kenapa Shixun bisa bersama Sara?"

"Sebaiknya kita kembali ke dalam. Jackson pasti punya hal lain untuk dijelaskan."

Peter menggeleng lalu membuka pintu mobilnya lagi. "Aku ingin bertemu Shixun."

"Untuk?" tanya Linyi bingung. "Ah, untuk memastikan apakah Shixun mengenal Sara?" tebak Linyi cukup yakin.

"Kalau kau ingin ikut, masuk ke mobilku. Jangan cerewet!" ucap Peter galak sambil masuk ke dalam mobil. Ia melihat adiknya mengembuskan napas dengan gestur malas lalu memutari mobil dan duduk di sisi kanannya.

"Kau sungguh berpikir kalau Sara dan Shixun saling mengenal?" tanya Linyi lagi.

"Hmm."

"Adiknya?"

"Sara tidak punya adik." Peter sangat serius memperhatikan lalu lintas di sekitarnya. Tuhan seperti sedang mempermudah jalannya karena siang ini lalu lintas tidak terlalu padat, jadi ia bisa menaikkan kecepatan agar segera sampai ke rumah sakit.

"Gege, kenapa kau sangat yakin kalau perempuan itu adalah Sara?" Linyi masih berusaha memahami apa yang sedang kakaknya pikirkan.

"Jackson tidak mungkin salah." balas Peter sekenanya.

"Aku tidak bilang Jackson salah." elak Linyi. "Maksudku, bisa saja itu bukan Sara, kan?"

Peter menggeram sebal. "Makanya aku butuh bertemu Shixun!"

Linyi mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Paham betul kalau emosi Peter mudah terganggu jika sudah berkaitan dengan Kang Sara. Apapun mengenai perempuan di masa lalu sang kakak selalu membawa dampak buruk pada suasana hati seorang itu.

Dulu sekali, Linyi mengenal seorang perempuan cantik asal Korea Selatan yang ia kenal sebagai kekasih Peter. Sara dan Peter adalah teman satu kampus saat mereka kuliah di Shanghai. Peter beberapa kali mengajak Sara ke rumah, sehingga Linyi cukup mengenal perempuan itu dengan baik.

Setidaknya Linyi tahu seberapa kuat perasaan Peter kepada Sara. Pengetahuannya mengenai rasa cinta tulus dari hati sang kakak, berubah menjadi keyakinan bahwa perasaan Peter bisa menjadi sesuatu yang abadi. Sudah delapan belas tahun dan perempuan itu masih ada di hati Peter.

Bagi Linyi dan semua orang yang mengenal sosok Peter Ling, mereka yakin bahwa Peter lebih dari segalanya untuk mendapatkan wanita cantik untuk menjadi pendamping hidup. Sayangnya Peter tidak tertarik pada wanita cantik, wanita populer, wanita kaya, atau jenis wanita lainnya. Bukan karena dia gay, melainkan karena ada seorang wanita lain yang menghuni ruang kosong di hatinya.

Oh, bukan ruang kosong. Seluruh ruang di hati Peter sudah dipenuhi segala hal tentang Kang Sara. Tidak ada lagi setitik ruang kosong untuk hal lain. Hanya Sara. Tidak ada yang bisa mengubah itu bahkan setelah delapan belas tahun mereka berpisah.

"Kenapa kau melamun?" tanya Peter begitu menyadari adiknya hanya diam sepanjang sisa perjalanan mereka. Kurang tiga blok lagi untuk sampai ke rumah sakit.

Mr. Miracle [END] CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang