Chapter 16 - Pembuat Onar

360 72 9
                                    

Distrik Yuexiu di Kota Guangzhou menjadi salah satu tempat favorit yang harus dikunjungi para wisatawan, terutama Beijing Road yang terkenal sebagai daerah wisata kuliner. Ada restoran Vietnam terkenal di kawasan itu, namanya Tiger Prawn yang terletak di Hui Fu Dong nomor 548. Para pengunjung harus antri panjang agar dapat makan di sana. Antriannya semakin panjang ketika jam-jam makan.

Restoran itu yang tengah didatangi Peter dan Shixun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Restoran itu yang tengah didatangi Peter dan Shixun. Menu utamanya memang hidangan laut, tapi restoran itu juga menghidangkan menu lain dari olahan daging dan menu-menu yang sangat digemari para vegetarian.

Peter tidak suka mengantri, tapi Tiger Prawn adalah pengecualian. Sebagai orang yang mengagungkan kesehatan, mengantri untuk mendapatkan makanan sehat bukan masalah. Mengantri hingga setengah jam bukan perkara besar, terlebih ketika Peter menjadi pusat perhatian pengunjung lain karena pesonanya.

Beberapa pengunjung yang aktif di media sosial dengan mudah mengenali sosok Peter yang berdiri menjulang di barisan. Mereka saling berbisik, memuji ketampanan Peter. Diam-diam memotret pria itu dan mengunggahnya ke media sosial.

Bekerja sebagai detektif bertahun-tahun membuat seluruh indra Peter sangat sensitif. Matanya jeli melihat jumlah orang yang mengantri dengan tujuan membidiknya dengan kamera ponsel, seakan tidak kau melewatkan kesempatan melihat Detektif Tertampan di Guangzhou tengah mengantri. Seiring dengan banyaknya jumlah orang yang mengawasinya, Peter berlagak semakin sombong seolah dirinya memang pantas dikagumi.

Peter sering menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jemari panjangnya. Ia juga tak jarang melakukan pose-pose sederhana bak model, seperti menyentuh leher, tersenyum tipis, memasukkan tangan ke saku celana, bahkan terang-terangan berpose V Sign ke beberapa kamera ponsel.

Sreet! Sreet!

Peter tersentak kala Shixun menarik-narik bagian bawah kaosnya. "Kenapa?" tanyanya.

Shixun mengambil telapak kiri Peter dan menuliskan sesuatu menggunakan telunjuk kanannya. S. H. I. M. P.

"Shimp? Apa itu shimp?" Peter mengerutkan dahi. Terkejut karena tiba-tiba Shixun menuliskan alfabet.

S. H. I. M. P. Shixun menuliskan tulisan yang sama. Ia mengerang karena Peter tak lantas mengerti, jadi ia menuding sebuah foto di dekat jendela.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mr. Miracle [END] CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang