Chapter 13 - Es Krim

372 66 10
                                    

Peter Gege
Aku mengajak Shixun pulang ke rumah.

Linyi Ling
Maksudmu?

Peter Gege
Shixun akan tinggal di rumahku.

Linyi Ling
Jangan bercanda 😏

Peter Gege
Tidak. Temui aku di tempat biasanya.

🍉Mr. Miracle🍉

Peter tidak macam-macam dengan ucapannya. Dia sungguhan membuat surat keterangan sebagai penanggungjawab sekaligus penjamin Woo Shixun di negaranya. Hari ini, Shixun resmi keluar dari rumah yayasan sosial untuk hidup di bawah pengawasan Peter.

Banyak orang menentangnya, termasuk Jerry dan Linyi. Dua orang itu keberatan jika Peter melibatkan diri terlalu jauh dalam kasus itu. Membawa korban tanpa identitas ke rumah pribadi adalah hal tidak masuk akal. Setidaknya mereka harus memverifikasi terlebih dulu soal identitas Shixun yang sebenarnya.

Masalahnya, yang mereka hadapi adalah Peter Ling. Sekali pria itu memiliki keinginan, dia akan mewujudkannya. Keinginan Peter sekarang hanyalah mengajak Shixun tinggal bersamanya. Baginya itu bukan sesuatu yang perlu ditakutkan. Dia percaya Shixun adalah anak baik. Shixun hanya anak kecil yang tersesat dan kehilangan ibunya. Setelah ia berhasil menemukan Kang Sara, maka usai sudah periode pikiran yang berkecamuk di dalam kepala.

Peter tahu caranya membuat orang-orang yang menentang idenya semakin jengkel. Selalu seperti itu, terlebih jika menyangkut pekerjannya. Saat ini Woo Shixun adalah bagian dari pekerjaan, jadi Peter hanya berusaha sebaik mungkin terhadap profesinya sebagai ketua tim detektif. Dia punya banyak potensi membuat banyak orang menggeram sebal atas keputusannya dan pembawaannya yang menarik.

Linyi hanya mampu menghela napas melihat kakaknya bisa terlihat lebih santai bersama Shixun. Sudah lama ia tidak melihat mata bening itu sejak ia masih kecil. Menurutnya, Peter memiliki dua kepribadian bertolak belakang yang akan muncul di hadapan orang berbeda.

Di hadapan keluarga dan kolega, Peter menjadi sosok pria dingin bak petinju bertangan besi. Semua terjadi semenjak cintanya tak bisa berlabuh sejauh yang ia mau. Hatinya seperti beku sehingga sikapnya otomatis mengikuti suhu hati. Saat ia sedang kaku, semua orang harus ekstra berhati-hati. Jangan sampai membuatnya tersinggung sampai bisa menyulut amarah seorang Peter. Itu berbahaya.

Hal berbeda terlihat jika Peter bersama orang-orang yang bisa menghangatkan hatinya. Mereka adalah para lansia, wanita hamil, dan anak-anak. Woo Shixun masuk kategori terakhir. Peter menganggapnya sebagai anak-anak, maka dari itu sikapnya juga otomatis berubah. Tidak ada sosok Peter yang dingin. Dia berubah menjadi jauh lebih hangat dibanding yang bisa Linyi bayangkan.

Linyi tidak ingat ia pernah diperhatikan sehangat itu oleh kakaknya. Ingatan terakhirnya tentang momen hangat bersama kakak sudah terlewat belasan tahun lalu. Tentu ia iri setiap kali melihat kakaknya bisa tersenyum setenang dan semanis itu kepada orang lain.

"Oh! Itu Linyi!" Peter menunjuk adiknya pada Shixun lalu melambaikan tangan meminta si adik mendekat.

"Hai, Shixun." Linyi mengulum senyum terbaiknya agar Peter tidak tahu bahwa ia sedang memendam rasa iri.

Shixun melambaikan tangan sama senangnya. Baginya, Linyi sudah seperti kakak penyayang dan ia selalu suka setiap kali lelaki itu datang.

"Kenapa memanggilku?" Linyi duduk di seberang meja, mengambil minuman kakaknya tanpa permisi. Ia tidak melepas pipet sedotan dari bibirnya saat menanti jawaban Peter.

Mr. Miracle [END] CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang