Chapter 17 - Penyelundup Narkoba

331 71 6
                                    

Video aksi heroik Peter Ling menyelamatkan Shixun di Tiger Prawn benar-benar populer di media sosial. Sudah dua hari berlalu tapi video itu masih banyak dibicarakan oleh netizen. Mereka memuji cara Peter menunjukkan kekuasannya sebagai detektif, pun memuji para tim kepolisian Guangzhou yang berhasil membekuk Mingsong.

Peter bersiul senang memasuki kantor kerjanya sepulang dari menjenguk Mingsong di rumah tahanan sementara. Dia benar-benar memukul Mingsong sangat kuat sampai ada giginya yang patah. Tidak ada yang melarang hal itu meskipun yang dilakukan Peter juga melanggar aturan.

"Kerja bagus, Peter," puji beberapa rekan dari tim lain.

Seperti biasa, setiap kali mendengar pujian atas kerjanya, Peter akan bertingkah semakin sombong. Senyumnya mengembang lebar dibubuhi sedikit seringai di bagian ujung. Langkahnya ia perlambat dengan gerakan estetik. Seharusnya ia memang jadi model saja kalau terus bersikap sok tampan begitu.

Sampai di meja, Peter cukup terkejut melihat banyak sekali kado ditujukan padanya. Sudah lama sejak ia tidak mendapat kado dari para penggemar. I

"Kau harus ganti mobil," celetuk Jerry sambil mengurut pelipismya yang pening begitu melihat hampir satu meja timnya penuh dengan kado untuk Peter. "Atau setidaknya kau harus menyewa truk untuk mengangkut semua kado dari penggemarmu itu."

Kado-kado di atas meja memang belum seberapa. Kalau kalian mampir sebentar ke Kantor Polisi Pusat Guangzhou, kalian akan melihat deretan karangan bunga besar yang semuanya dimaksudkan untuk memuji dan memberi dukungan pada Peter. Tahu, kan? Karangan bunga besar yang biasanya dipakai untuk ucapan selamat atas pembukaan gedung atau semacamnya. Kantor kepolisian itu berubah sangat wangi berkat para penggemar Peter.

Peter hanya mengulum senyum tanpa dosa kepada Jerry. "Kau belum mengucap selamat padaku," tegurnya sedikit bercanda dan serius bersamaan.

"Aku yang bekerja keras tapi kau yang minta dipuji?"

"Hei, kalau tidak ada aku, Mingsong tidak akan tertangkap!"

Jerry mendengus malas. "Terserah kau sajalah," balasmya.

Suara langkan berlarian memasuki koridor berhasil memecah obrolan tak bermutu antara Peter dan Jerry. Jackson datang terengah-engah membawa beberapa berkas. Ia segera menghadap Peter. Wajahnya sangat tegang.

"Kasus apalagi?" tanya Peter tenang. Ia sudah tidak pusing lagi jika harus menangani kasus baru karena setiap harinya selalu ada kasus baru.

"Kasusnya Shixun."

Seketika Peter berdiri tegak. "Kita bicarakan di dalam." Ia memulai langkah ke ruang rapat.

Jerry dan Jackson ikut masuk ke ruangan itu dan mengunci pintunya.

"Jadi?" tuntut Peter tidak sabar.

"Aku berhasil menemukan identitas Shixun." Jackson menyerahkan berkas asli yang ia dapat dari rekan sesama detektifnya di Seoul. Ia juga memberikan salinannya kepada Jerry agar bisa ikut membaca. "Kang Sara mendaftarkan kelahiran Shixun di dinas kependudukan setempat dengan nama Woo Sehun. Di situ juga ada berkas laporan dari rumah sakit tempat Sehun dilahirkan dan dari kantor dinas."

Peter membuka berkas itu dan membacanya serius. Berkas laporan dari rumah sakit swasta bahwa benar Woo Sehun dilahirkan di sana. Kemudian juga ada berkas pengajuan pendaftaran penduduk yang tidak dilanjutkan karena laporan itu belum disetujui.

"Sara tidak bisa memberikan dokumen pernikahannya dan juga identitas ayah bayinya, jadi pihak dinas menolak pengajuan itu," ujar Jackson menjelaskan.

"Jadi maksudmu, Shixun, ah tidak, Woo Sehun ini memang tidak punya kartu identitas sampai sekarang karena pengajuan berkasnya ditolak?" tanya Peter.

Mr. Miracle [END] CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang