Bolos Bareng

2.3K 143 33
                                    

Pelajaran sudah di mulai sejak satu jam yang lalu. Guru sedang asik menjelaskan materi di kelas tempat mereka mengajar.

Saat ini, kelas Aletta tengah mempelajari mata pelajaran matematika peminatan. Pandangan Aletta tertuju pada papan tulis, tapi fikirannya melayang entah kemana.

"Letta?" bisik Illy.

"Let," bisiknya lagi.

"Aletta," Illy menyenggol aiku Aletta.

Aletta terlonjak kaget, ia menoleh ke arah Illy.

"Apa Ly?" bisik Aletta pada Illy.

"Lo kenapa? Jangan bengong, nanti lo kena omel guru," ujar Illy memperingatkan.

"Iya,"

Aletta menatap papan tulis, fikirannya kembali melayang kemana-mana. Ia tak bisa fokus belajar sekarang, Devan terus saja menghantui fikirannya.

"Ada yang bisa menjawab soal di papan tulis?" tanya Bu Ida, guru matematika peminatan.

Bu Ida menatap semua muridnya yang tengah diam, enggan menjawab pertanyaan, baik yang baru saja ia lontarkan, maupun pertanyaan yang tertera di papan tulis.

Bu Ida menatap Aletta, dapat terlihat anak itu sedang tidak fokus mengikuti pelajarannya.

"Aletta? Kamu bisa menjawab?" tanyanya.

Aletta diam.

"Aletta? Kamu dengar Ibu?" tanya Bu Ida lagi, dan Aletta masih saja diam.

"Let," Illy berusaha memanggil-manggil Aletta, berusaha menyadarkan temannya itu.

"Let," Illy menyenggol siku Aletta dan Aletta langsung terlonjak.

"Eh apa?" tanyanya.

"Itu lo di panggil Bu Ida," ujar Illy.

Aletta langsung menatap ke arah Bu Ida. "Ada apa Bu?" tanyanya.

"Kamu kok bengong?" tanya Bu Ida.

"Maaf Bu,"

"Sana ke kamar mandi, cuci muka. Kayak orang ngantuk kamu tuh," ujar Bu Ida.

"Baik Bu," Aletta beranjak dari bangkunya, pergi meninggalkan kelas.

Aletta berjalan di koridor, kelasnya melewati kelas Devan. Saat melewati kelas itu, ia dapat mendengar kegaduhan dari sana, sepertinya kelas itu sedang tak ada gurunya. Alhasil, kelas yang seharusnya tenang, menjadi rusuh serusuh-rusuhnya.

"Neng geulis!" panggil Andra saat Aletta melewati kelasnya.

Aletta menghentikan langkahnya, menoleh pada Andra yang tengah berdiri di depan pintu kelas. "Kenapa Ndra?" tanyanya.

"Enggak, manggil doang." jawab Andra cengengesan sambil mengode ke arah Devan.

Aletta menatap Devan yang tengah menatapnya pula di dalam kelas sejenak. "Yaudah," ucapnya, lalu pergi.

Devan menatapi Aletta, ingin rasanya ia menghampiri gadis itu. Tapi kakinya terasa berat, enggan meninggalkan kelasnya.

Aletta berjalan ke kamar mandi, hendak mencuci mukanya. Sesampainya di kamar mandi, ia langsung mencuci mukanya. Ia menatap wajahnya sejenak, matanya masih sedikit sembab, bekas tadi malam.

Seusainya, Aletta berjalan keluar dari kamar mandi. Kepalanya menunduk, hanya memperhatikan lantai. Sampai ia berhenti, saat melihat sepasang kaki di hadapannya.

Aletta mendongak, ada Devan di hadapannya. Pria itu menatap Aletta dengan tatapan lesu.

"Devan? Kamu ngapain disini?" tanya Aletta, menatap wajah Devan.

AlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang